Hidrotrapi di Bulan
Ramadhan
إِنَّ
اللّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang
yang bertaubat dan Allah mencintai orang-orang yang bersesuci”. (Al-Baqarah:
222)
Dari ayat tersebut dapat ditarik penjelasan
bahwa ketika seseorang dalam keadaan suci, maka pada saat itulah ia berada pada
kondisi terdekat dengan Allah, karena Allah menyukai hamba yang sedang
dalam keadaan suci. Apalagi dalam keadaan suci tersebut ia gunakan untuk
bertaubat kepada Allah, sehingga Allah akan semakin cinta kepada hamba
tersebut.
Dan apabila bersesuci dan bertaubat itu
dilakukan di tengah malam (24.00 k eatas), maka disanalah waktu yang disebut
sebagai waktu istijabah, karena pada tengah malam atau dini hari, malaikat
turun ke bumi untuk mengecek hamba-hamba yang sedang beribadah pada saat semua
hamba sedang terlelap.
Menurut banyak penelitian bahwa pada dini
hari, kandungan O3 pada air begitu sarat dengan energi positif yang bisa
berkhasiat banyak bagi tubuh kita, seperti memperlancar peredaran darah, menyegarkan
kinerja otak, dan manfaat yang lainnya.
Adapun terapi yang bisa kita kembangkan dari
ayat diatas, adalah Hidrotrapi, yaitu terapi mandi yang dilakukan pada tengah
malam, disambung dengan shalat taubat. Karena sekarang adalah bulan Ramadhan,
maka tepat sekali jika melakukan Hidrotrapi pada saat bangun sahur, lalu
sambung dengan shalat taubat dan shalat tahajjud, kamudian akhirkan sahur dan
lantas berjamaah subuh. Perfecto !
Adapun beberapa dalil yang menjadi landasan
bagi terapi ini adalah sebegai berikut:
Al-Baqarah ayat 222 (disebut diatas)
Hadist Rasulullah SAW: ”Shalat yang paling
utama setelah shalat wajib adalah shalat di tengah malam.”’(HR. Muslim).
Rasulullah SAW bersabda: “ Tidak ada orang
yang pernah berbuat dosa, kemudian bergerak dan segera berwudhu, lalu
mengerjakan shalat selanjutnya memohon ampunan kepada Allah, kecuali (Allah)
pasti akan memberikan ampunan baginya..” (HR. Imam Abu Dawud, Nasa’I, Ibnu
Majah dan Imam Baihaqi).
Tata cara mandi: Membasahi seluruh tubuh
mulai dari kepala hingga kaki, jumlah siraman 7 kali siraman (atau 21 kali,
atau 41 kali). Setiap akan menyiram baca niat, “Nawaitu ghuslal litaubati
jami’i dzunubi dzohiron wa bathinan sunnatal lillahi ta’ala”. Setelah itu baru
boleh dilanjut seperti mandi biasa.
Tata cara shalat: 1) Niat shalat taubat dua
rakaat bisa pakai redaksi “ushalli sunnatan littaubati rak’ataini lillahi
ta’ala”. 2) setelah shalat, perbanyak membaca istighfar, do’a sayyidul
istighfar dan muhasabah diri.
Semoga ini bisa memberi manfaat bagi kita
semua, dengan terapi ini, semoga puasa kita tambah segar, optimal, sehat
jasmani dan rohani, tetap berenergi positif saat berpuasa. Amin. []
M. Ahsanun Na’im, alumni PP Zainul Hasan
Genggong, Mahasantri UIN Sunan Ampel Surabaya, Fokus di Konseling Agama, PBSB
Kemenag RI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar