Sebagai Pemimpin,
Rasulullah Tak Ingin Diperlakukan Lebih
Ini adalah sepenggal
kisah keteladanan Rasulullah Muhammad SAW yang dikutip dari Abbas Mahmud Aqqad.
Suatu ketika di persinggahan suatu perjalanan Nabi SAW meminta sahabat-sahabatnya
menyiapkan makanan dengan menyembelih seekor kambing.
Seketika itu di
beberapa orang dari sahabat itu berkata, ''Wahai Rasulullah, saya yang akan
menyembelih kambing.'' Yang lain mengatakan, ''Saya yang akan mengulitinya. Aku
yang memasaknya,'' sahut sahabat lain tidak mau ketinggalan berbakti kepada
beliau.
Nabi tersenyum mendengar perkataan dan kesediaan para sahabat itu. Lalu beliau berkata, ''Aku yang akan mengumpulkan kayu bakarnya.'' Mendengar perkataan beliau, hampir serentak para sahabat berkata, ''Wahai Rasulullah, sudahlah engkau tidak usah bekerja.''
Nabi langsung menimpali, ''Aku tahu kalian akan mencukupiku, tetapi aku membenci bila aku dilebihkan di antara kalian. Sesungguhnya Allah membenci hamba-Nya yang menginginkan diperlakukan istimewa di antara sahabat-sahabatnya.''
Demikianlah seorang pemimpin seharusnya. Setiap pemimpin perlu, bahkan harus meneladani kepemimpinan Nabi SAW. Meski sebagai pemimpin, bahkan sebaik-baiknya manusia, beliau tidak ingin dirinya terkesan khusus dari sesamanya. Perlakuan kepada pemimpin atau atasan jangan melebihi perlakukan kepada rakyat yang lain. []
(Amrullah Rz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar