Konon,
hanya ada beberapa buah patung Buddha Tidur atau biasa disebut dengan
'Sleeping Buddha' yang berukuran super besar di seluruh penjuru planet
bumi ini. Ukuran terbesar berada di Thailand, terbesar kedua di Nepal, dan
terbesar ketiga, tidak disangka-sangka ternyata ada di Indonesia. Patung Buddha
sedang tidur miring ke kanan dengan bertumpun pada lengan tangan kanannya ini
berada di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto - Jawa Timur.
Trowulan
Mojokerto, kita semua tahu adalah merupakan pusat peradaban kejayaan masa
lampau. Di Trowulan inilah berpusat sisa-sisa kebesaran Kerajaan Majapahit yang
luas kekuasaanya lebih besar dan lebih luas dari wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia sekarang ini. Hawa dan aroma kebesaran masa silam
sungguh sangat terasa ketika kaki kita menginjak bumi Trowulan, apalagi Desa
Bejijong dan sekitarnya.
Dari
banyak situs-situs peninggalan bersejarah yang ada dan terlihat secara kasat
mata di hampir setiap penjuru sudut desa dan kecamatan, terdapat sebuah tempat
peribadatan Umat Buddha yang kini juga dibuka untuk umum dan dijadikan sebuah
obyek wisata. Maha Vihara Mojopahit Trowulan Mojokerto, demikian nama lokasi
tempat peribadatan ini. Berada di titik koordinat -7.556135,112.369781, lokasi
ini berjarak kurang lebih 15 sampai 20 kilometer dari kediaman Mbahnya Mas
Dimas Bramantya.
Bisa
melalui Jalan Nasional Mojokerto - Bangsal - Trowulan - Jombang atau Jalan
Alternatif Mojokerto - Surodinawan - Trowulan - Jombang. Banyak papan petunjuk
yang bisa kita temukan di sepanjang jalan. Salah satunya adalah jika kita
melewati jalana alternatif Mojokerto - Surodinawan - Trowulan - Jombang, maka
kita akan jumpai papan petunjuk seperti ini.
Setelah
melalui jalan yang berkelok-kelok indah sepanjang kurang lebih 2 kilometer, dan
setalah melewati Candi Brahu yang gagah menakjubkan, maka tibalah di lokasi Maha
Vihara Mojopahit, Trowulan yang damai dan sejuk. Langkah kaki kita akan
disambut dengan jejeran patung-patung indah yang dipahat oleh para perajin
lokal Trowulan. Patung Buddha berbagai pose ini seakan akan mengucapkan selamat
datang kepada para pengunjung.
Dengan
membayar biaya pengganti kebersihan dan perawatan Rp 2.000 (dua ribuh rupiah)
per orang dewasa, anak-anak gratis, maka sudah tidak sabar kita saksikan patung
buddha tertidur pulas yang dibuat dari beton berlumuran cat warna keemasan ini.
Naluri
para pengunjung, dapat dipastikan akan sama. Semuanya ingin mengabadikan diri
bersama keluarga dan atau teman-temannya mengambil gambar di depan patung
Sidharta Gautama sepanjang ± 22 meter dengan lebar 6 meter dan tinggi 4.5 meter
ini.
Mas
Dimas salah satunya, dia juga berkeinginan berpose di depan patung sang Buddha
setelah sebelumnya Abang Abiel dan Mamanya juga mengambil gambar.
Jika
dilihat dari samping, dari ujung kaki sang buddha, terlihat betapa besarnya
patung ini.
Setelah
puas dan selesai mengambil gambar di sekitar "Sleeping Buddha', masih
banyak tempat dan sudut yang direkomendasikan untuk dikunjungi. Salah satunya
adalah sebuah gedung utama yang berada di tengah-tengah lokasi Maha Vihara
Mojopahit, Trowulan ini.
Pada
hampir seluruh penjuru tembok gedung utama ini, dipenuhi dengan relief-relief
yang menggambarkan cerita kehidupan sang Buddha Sidharta Gautama. Relief ini
diukir dengan sangat teliti dan indah oleh para perajin Trowulan, sehingga gambaran
kehidupan sang Buddha dapat dipelajari dengan runtut dan mudah.
Ingin
istirahat? Bisa di pendopo kecil tempat bermeditasi seperti ini yang banyak bertebaran di hampir
semua sudut.
Lokasi
wisata Maha Vihara Mojopahit, Trowulan, Mojokerto - Jawa Timur yang dibangun
pada Tahun 1993 ini menjadi salah satu daya
tarik bagi warga yang berkunjung ke Trowulan dan sekitarnya. []
ANANTO
PRATIKNO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar