Doa-doa Nabi Ibrahim
di Makkah
Nabi Ibrahim
melakukan serangkaian perjalanan bolak-balik antara Palestina dan Makkah
sebanyak empat kali. Pertama, ketika membawa isterinya, Hajar, dan anaknya,
Ismail, yang masih bayi. Di waktu inilah air Zamzam keluar.
Kedua, perjalanan
ketika Ismail beranjak dewasa. Keduanya kemudian membangun membangun Ka'bah.
Ketiga, ketika Ismail sudah beristeri pertama dengan perempuan dari suku
Jurhum. Keempat, ketika Ismail beristeri baru setelah menceraikan isteri
pertama karena ketidakcocokan dan atas desakan ayahnya karena ketidakcocokan
itu.
Ketika Nabi Ibrahim
pertama kali datang ke satu lembah yang tandus yang masih belum ada penduduk,
Ismail masih kecil. Nabi Ibrahim berdoa dengan dua permintaan, pertama,
agar kawasan di lembah itu pada satu saat nanti menjadi satu kota yang aman.
(lihat redaksi Al-Qur'an: baladan tanpa al atau lam ta'rif)
Permintaan kedua,
agar penduduknya baik muslim maupun kafir mendapat limpahan rezeki. (lihat
Al-Baqarah: 126).
Doa ini dikabulkan
oleh Allah sehingga kawasan ini menjadi kota yang ramai (lihat redaksi
Al-Balad dengan al atau lam ta'rif) dengan pendatang baru yang penduduknya
heterogen, di antara mereka banyak orang-orang musyrik.
Ketika itu
anaknya Ismail sudah beranjak dewasa, pada saat itulah Nabi Ibrahim
berdoa lagi kepada Allah dengan enam permintaan (Ibrahim : 35).
Pertama, agar kota
Makkah menjadi aman dan tenteram. Kedua, keluarganya dijauhkan dari
kemusyrikan. Ketiga, mereka selalu melaksanakan shalat. Keempat, hati manusia
cenderung untuk datang ke Makkah. Kelima, penduduknya diberi rezeki berupa
buah-buahan. Keenam, dosa-dosanya, dosa kedua orang tuanya dan dosa senua kaum
mukmin diampuni.
Dari doa yang
dipanjatkan ini, kelihatan sosok Nabi Ibrahim sebagai seorang hamba Allah yang
sangat taat yang rela membawa istri dan anaknya ditempatkan di satu kawasan
yang masih baru sama sekali.
Kering, tandus dan
tak ada pepohonan. semua karena perintah Allah. Sosok ayah dan pemimpin
yang sangat peduli kepada keluarganya dan masyarakatnya baik dalam soal
keyakinan, kesejahteraan hidup atau keamanan, ketenteraman jiwa dan
raga.
Tiga pokok unsur
kehidupan ini ( keimanan, keamanan dan kesejahteraan lahir) ini jika bisa
diraih oleh seseorang, itulah satu kebahagiaan yang diidam-idamkan oleh setiap
orang.
Atas ketaatan,
kepatuhan dan ikhlasnya dalam berdoa, semua doa yang dipanjatkan oleh Nabi
Ibrahim dikabulkan oleh Allah. []
KH Ahsin Sakho
Muhammad, Rais Am Pimpinan Pusat Majelis Ilmy Jam’iyyatul Qurra wal-Huffaz
Nahdlatul Ulama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar