Senin, 11 Juni 2018

(Ngaji of the Day) Ini Bacaan di Antara Takbir Sunah Shalat Id


Ini Bacaan di Antara Takbir Sunah Shalat Id

Kita dianjurkan bertakbir sebanyak tujuh kali pada rekaat pertama sembahyang Id setelah takbiratul ihram dan doa iftitah, sebelum membaca Surat Al-Fatihah. Sementara pada rekaat kedua kita dianjurkan bertakbir sebanyak lima kali.

Antara satu ke lain takbir sebaiknya kita tidak diam bengong saja. Kita dianjurkan untuk membaca kalimat-kalimat yang baik. Syekh Sa‘id bin Muhammad Ba‘asyin dalam Busyral Karim, halaman 355 menyebutkan kalimat yang seharusnya kita baca.

ويقول بين كل تكبيرتين الباقيات الصالحات سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر سرا واضعا يمناه على يسراه بينهما

Artinya, “Ia (sebaiknya) membaca di antara dua takbir ‘kalimat lain yang baik’, yaitu ‘Subhânallâh, walhamdulillâh, walâ ilâha illallâh, wallâhu akbar’ secara perlahan sambil meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri.”

Kalau misalnya kalimat ini terlalu singkat, kita boleh menambahkannya dengan satu kalimat lagi. Kalaupun harus menambahkan, kalimat hauqalah juga kalimat yang baik. Syekh Sa‘id bin Muhammad Ba‘asyin dalam Busyral Karim, halaman 355, menganjurkan orang yang ingin menambah zikir di atas dengan hauqalah.

وَلَوْ زَادَ عَلَيْهَا ذِكْرًا آخَرَ بِحَيْثُ لَا يَطُولُ بِهِ الْفَصْلُ عُرْفًا بَيْنَ التَّكْبِيرَاتِ جَازَ وَمِنْ ذَلِكَ الْجَائِزُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ

Artinya, “Kalau ia menambahkan zikir lain selain itu, sekira lazimnya tidak membuat jeda antara dua takbir terlalu lama, tentu boleh saja. Salah satu kalimat yang boleh ditambahkan untuk dibaca ialah ‘Lâ haula walâ quwwata illâ billâhil ‘aliyyil azhîm.’”

Bacaan di antara takbir ini juga berlaku pada jeda antara takbir pada rekaat kedua sembahyang Id. Tetapi jangan sampai juga mencari zikir panjang sehingga jeda antara kedua takbir menjadi lama. Wallahu a‘lam. []

Sumber: NU Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar