Selasa, 23 April 2013

(Ngaji of the Day) Shalat Witir


Ragam Shalat Sunnah (4)

Shalat Witir

 

Diantara shalat sunnah yang sangat dianjurkan adalah shalat witir. Witir secara bahasa berarti ‘ganjil’. Karena shalat ini memang harus dilaksanakan dalam jumlah ganjil.

 

Shalat witir tidak dianjurkan berjama’ah kecuali witir pada bulan Ramadhan. Meskipun witir boleh dilaksankan hanya satu raka’at (sebagai jumlah minimal) tetapi yang utama dilakukan tiga rakaat dan paling utama adalah lima raka’at, kemudian tujuh raka’at dan lalu sembilan raka’at dan yang paling sempurna adalah sebelas raka’at (sebagai jumlah maksimal). Tidak diperbolehkan shalat witir lebih dari jumlah tersebut.

 

Jika seseorang melaksanakan witir lebih tiga raka’at, maka dilakukan setiap dua raka’at salam dan ditutup dengan satu raka’at. Bila melaksanakan tiga raka’at boleh dilakukan langsung raka’at seperti shalat maghrib. Tetapi sebagian ulama melihat bahwa dipisah lebih utama, yaitu dua rakaat salam lalu satu rakaat, sebagaimana keterangan hadits "Janganlah menyamakan witirmu dengan Maghrib". Namun demikian tiga raka’at berturu-turut lebih utama dibandingkan hanya satu rakaat.

 

Pada dasarnya witir merupakan shalat penutup bagi shalat malam. Artinya, witir sebaiknya dilaksanakan setelah melakukan berbagai shalat sunnah malam misalkan shalat tahajjud, hajat, istikharah dan lain sebagainya. Itulah fungsi longgarnya waktu shalat witir semenjak usai shalat Isya’ hingga menjelang waktu subuh, dengan harapan menjadikan witir sebagai pungkasan segala shalat malam. Sebagaimana perintah Rasulullah saw dalam haditsnya:

 

عن ابن عمر رضي الله عنهما قال : قال النبي صلى الله عليه وسلم اجعلوا أخرصلاتكم بالليل وترا

 

Kerjakanlah shalat witir sebagai shalat malam terakhirmu

 

Namun demikian, bagi mereka yang merasa khawatir tidak mampu melaksanakan witir di tengah atau akhir malam, hendaklah melaksanakannya setelah salat Isya', atau setelah salat Tarawih pada bulan Ramadhan dengan bilangan ganjil (3, 5, atau 7). Dan jikalau ternyata di tengah malam kemudian mereka melaksanakan shalat malam lagi (tahajjud, hajat dll) maka hendaklah menutupnya dengan shalat witir dalam jumlah genap (2 atau 4) sehingga tetap terjaga keganjilannya. Begitulah pesan Rauslullah saw. dalam sabdanya "Tidak ada witir dua kali dalam semalam", karena jikalau shalat witir (ganjil) di tambah witir (ganjil) lagi maka akan menjadi genap.

 

Adapun niat shalat witir untuk dua rakaat adalah:

 

أصلى سنة من الوتر ركعتين لله تعالى

 

Ushollii sunnatam minal witri rok'ataini lillaahhi ta'aalaa.

 

"Aku niat sholat sunnat witir 2 roka'at karena Allah Ta'ala".

 

Dan Niat yang 1 roka'at:

 

أصلى سنة من الوتر ركعة لله تعالى

 

Ushollii sunnatal witri rok'atal lillaahhi ta'aalaa.

 

"Aku niat sholat sunnat witir satu roka'at karena Allah Ta'ala".

 

Adapun Surat yang disunnahkan dibaca sebagaimana yang diajarkan Rasulullah saw dalam witir yang tiga raka’at adalah Sabbih-isma Rabiika pada rekaat pertama dan Al-Kafiruun pada rekaat kedua. Sedangkan untuk satu reka’at yang terpisah adaah surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-nas.

 

Sedangkan setelah sholat witir disunnahkan membaca do'a sesuai hadist sahih riwayat Abu Dawud:

 

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ 3 X

 

اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِرِضَاك مِنْ سَخَطِك وَبِمُعَافَاتِك مِنْ عُقُوبَتِك وَأَعُوذُ بِك مِنْك لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْك أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْت عَلَى نَفْسِك.

 

Allahumma inni a'udzu biridhaka min sakhathika wa bi mu'afatika min 'uqubatika wa a'udzubika minka la uhshi tsana'an 'alaika anta kama atsnaita 'ala nafsika

 

Demikianlah keterangan tentang shalat witir. []

 

Sumber: NU Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar