Susunan Bacaan Surat Al-Quran pada Shalat Witir
Sebenarnya tidak ada ketentuan khusus untuk membaca surat Al-Qur’an tertentu
pada shalat witir. Namun demikian, kita mendapat keterangan perihal susunan
bacaan surat Al-Qur’an dari Syekh M Nawawi Banten untuk mereka yang
melaksanakan shalat witir 3 rakaat atau lebih hingga maksimal 11 rakaat.
Berikut ini susunan bacaan surat pada shalat witir tiga rakaat.
1. Surat Al-Fatihah dan Surat Al-A‘la (rakaat pertama) Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Kafirun (rakaat kedua)
2. Surat Al-Fatihah, Surat Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Nas (rakaat terakhir) Adapun berikut ini adalah bacaan surat Al-Qur’an pada shalat witir yang dikerjakan lebih dari 3 rakaat (apakah 5, 7, 9 rakaat) hingga (maksimal) 11 rakaat: 1. Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Qadr (rakaat pertama) Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Kafirun (rakaat kedua) 2. Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Qadr (rakaat pertama) Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Kafirun (rakaat kedua)
3. Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Qadr (rakaat pertama) Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Kafirun (rakaat kedua)
4. Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Qadr (rakaat pertama) Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Kafirun (rakaat kedua)
5. Surat Al-Fatihah dan Surat Al- A‘la (rakaat pertama) Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Kafirun (rakaat kedua)
6. Surat Al-Fatihah, Surat Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Nas (rakaat terakhir)
وإن صلاة زيادة على الثلاث قرأ في الأولى من كل الركعتين سورة إنا أنزلناه وفي الثانية سورة الكافرون ما عدا الأخيرتين وما عدا ركعة الوتر
Artinya, “Sungguh, (jika) shalat witir melebihi tiga rakaat, seseorang dapat membaca Surat Al-Qadr pada rakaat pertama dan Surat Al-Kafirun pada (rakaat kedua) pada selain dua rakaat penutup dan pada satu rakaat terakhir,” (Lihat Syekh Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah: 2004 M/1422 H], halaman 101).
Susunan bacaan surat Al-Qur’an pada shalat witir ini dikutip dari Kitab Nihayatuz Zain karya Syekh Nawawi Banten. Pada prinsipnya, susunan bacaan surat pada shalat tarawih, shalat witir, dan shalat apa saja pada rakaat di dalam shalat mengikuti susunan surat pada mushaf Al-Qur’an.
Ketika seseorang memulai bacaan shalatnya pada rakaat pertama dengan Surat An-Nas (surat terakhir dalam Al-Qur’an), maka ia kembali ke awal Al-Qur’an seperti Surat Al-Baqarah dan seterusnya untuk bacaan shalatnya pada rakaat kedua. Wallahu a’lam. []
Sumber: NU Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar