Sentilan Umar bin
Khattab untuk Penampilan Para Suami
Alkisah, Khalifah
Umar bin Khattab radliyallahu ‘anhu kedatangan seorang perempuan yang
mengadu padanya. Ia membawa serta suaminya yang tampak lusuh, kusut, bajunya
acak-acakan, serta berpenampilan tidak menarik. Sangat tidak sedap dipandang.
Dalam aduan itu, sang
perempuan itu berbisik kepada Khalifah Umar, “Wahai amirul mu’minin, ini
suami saya...”
Umar bin Khattab merasa
peka soal ini. Segera seorang staf kekhalifahan diminta olehnya untuk membawa
suami sang perempuan untuk bercukur, mandi, memberi pakaian yang bagus dan
wewangian. Sang perempuan pun diminta menunggu dahulu tidak jauh dari sana.
Suami perempuan itu
sudah usai berbenah. Ia menjadi jauh lebih mendingan. Khalifah Umar bin Khattab
memujinya, dan berkata, ”Sudah selesai. Bawalah istrimu pulang.”
Pria tadi keluar
dengan percaya diri, di belakangnya Khalifah Umar mengikuti. Ia hampiri sang
istri, lalu ia mengulurkan tangan kepada istrinya untuk mengajak pulang.
Perempuan tadi merasa enggan. Siapa sih orang ini? Berani macam-macam sekali
mengulurkan tangan padaku?
“Lho, apakah kau
hendak menunjukkan keenggananmu di hadapan amirul mu’minin, pemimpin umat
Islam?”
Perempuan tadi
terkejut. Suaranya ia kenal betul, pria yang mengajak pulang ini adalah benar
suaminya. Ia pun tersenyum-senyum, lalu menggaet tangan suaminya dengan ceria.
Sepasang suami istri ini berterima kasih kepada Khalifah Umar bin Khattab.
Sebelum berpisah, Umar bin Khattab berkomentar:
“Beginilah semestinya
seorang suami berlaku pada istrinya. Sungguh, para istri pasti senang melihat
para suami berhias diri dan berpenampilan indah, sebagaimana juga para suami,
pasti senang melihat istri mereka berdandan cantik dan berpenampilan menarik.”
Nah, para suami,
masih meremehkan pentingnya penampilan di depan istri? []
Kisah disarikan dari
buku “Yang Ringan Yang Jenaka” karya Prof. M. Quraish Shihab, dengan pengubahan
seperlunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar