Musim
penghujan yang biasanya terjadi pada Januari, Februari, dan Maret
sampai kemungkinan April tentu saja menggembiarakn bagi sebagian atau bisa
dikatakan mayoritas orang. Selain memberikan kualitas oksigen yang lebih baik,
kedatangannya kerap dan selalu dinantikan untuk memberikan siraman kesegaran.
Udara segar dan sejuk hampir setiap saat akan kita rasakan.
Biasanya,
di saat-saat tertentu, di saat curah hujan meninggi, ada rasa dingin yang
sesekali menusuk tulang. Nah, apabila sensasi dingin seperti itu yang
telah kita rasakan, maka ada satu penawar yang harus kita coba. Kita harus
merasakan dan menikmati sesuatu yang masih "virgin", maka niscaya
akan semakin menghangatkan kedinginan itu.
Segera,
langsung saja kita meluncur ke sebuah lokasi yang bernama "Bonded
Zone", di daerah Cikarang Barat. Tepat berada di titik -6.306298,
107.088147 atau koordinat 6°18'22.7"S 107°05'17.3"E, maka kenikmatan
si virgin atau sang perawan bisa kita rasakan. Terserah selera kita, mau
merasakan sendiri ataukah merasakannya secara ramai-ramai.
Masuk
ke area "Bonded Zone", lokasi sasaran kita dalam mencari yang virgin,
terselip berada di tengah rerimbunan pepohonan yang besar dan teduh. Konon,
sang virgin memang kerap berad di tengah rerimbunan untuk menjaga suasana tetap
segar. Jika sudah siap, silahkan cari posisi tempat duduk yang pas. Bisa di
pinggir, di pojokan, atau di tengah. Sate Virgin, "Kambing Betina Menambah
Energi", begitu motonya.
Silahkan
pilih menu yang anda sukai. Di dalam daftar menu yang tersedia di sini, ada
Sate Kambing khas Virgin yang dibanderol dengan harga Rp 4.600 per tusuk,
kemudian ada Sate Ati Kambing seharga Rp 4.800 per tusuk, dan menu andalan,
Sate Kambing tanpa Lemak seharga Rp 5.600 per tusuk. Jika berselera dengan sop
yang berkuah panas, di sini juga disediakan Sop Kambing Betina dengan harga Rp
32.000 per porsi.
Setelah
semua pesanan tercatat, mari kita tunggu sembari menghirup kebul-kebul harumnya
asap daging kambing betina yang dibakar di sudut sana. Sesaat,
tersaji piring putih yang terdapat irisan bawang merah, irisan tomat, dan
irisan cabe rawit ijo. Ah, ternyata itu adalah tempat untuk menikmati sang
perawan yang sedang dibakar.
Selanjutnya,
hadir Teh Tong Tji khas Tegal komplit dengan gula batunya. Hujan dan dingin,
benar-benar terasa komplit ketika disertai dengan seruputan teh panas asli
Tegal yang tersaji dengan teko berbahan tanah liat ini. Bongkahan gula batu
yang disediakan bersama teko ini, manisnya tersa pas di lidah. Sangat berbeda
dengan rasa manis yang dihasilkan oleh gula pasir biasanya. Panas dan manis
berbaur menjadi satu kesatuan.
Kedatangan
berikutnya adalah semangkok sop panas. Sop daging kambing betina ini
terlihat berkuah bening, dengan aroma harum khas kambing betina yang masih
perawan. Dengan irisan berbagai macam sayuran di dalamnya seperti wortel,
kentang, kol, dan daun bawang. Ah, sungguh semakin sempurna sajian di hawa
dingin ini.
Wa
ba'du dan yang ditunggu-tunggu, sepuluh tusuk Sate Kambing Betina yang Perawan
tanpa Lemak tersaji di atas hot plate. Masih panas membara, aroma harumnya
menyeruak kedua lubang hidung, dan lidah segera menari-nari tak sabar untuk
segera menyantapnya. Selamat merasakan sensai dinginnya hujan, selamat
merasakan kambing betina yang masih virgin, dan selamat makan.
ANANTO
PRATIKNO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar