Nyai Solichah
Saifuddin Zuhri: Ibu Sejati yang Tangguh Berorganisasi
Keputusan untuk
berkiprah dalam organisasi tanpa melalaikan kewajiban sebagai Ibu rumah tangga
bukanlah hal yang mudah. Namun, hal itulah yang dilakukan Nyai Solichah
Saifuddin Zuhri. Mertua KH Salahuddin Wahid ini berprinsip aktif dalam sebuah
organisasi tak harus meninggalkan peran utama dalam keluarga.
Karena itu pula, dia selalu mengajak anak-anaknya dalam kegiatan organisasi yang dia lakukan. Seperti saat kampanye Pemilu 1955, saat itu Nyai Solichah diberi tanggung jawab sebagai Juru Kampanye (Jurkam) NU (ketika masih menjadi partai politik) keluar daerah. Bertepatan kala itu dia punya momongan yang masih kecil, yakni seorang putri berusia 10 tahun bernama Farida dan adiknya yang masih bayi bernama Baihaqi.
Meski berada di panggung kampanye, Nyai Solichah tetap membawa kedua anaknya menghadiri undangan rapat kampanye. Alhasil, Nyai Solichah berpidato sementara si kecil Baihaqi digendong sang kakak tanpa bantuan baby sitter. Hal itu sebagai bukti kemandirian sosok Nyai Solichah Saifuddin Zuhri.
Memang, selama hidupnya Nyai Solichah berpandangan bahwa kaum perempuan harus bisa mandiri tanpa bergantung pada orang lain. Selain itu, seorang perempuan harus menguatkan kehidupan keluarganya terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk berkarir atau pun berorganisasi. Karena tanggung jawab sebagai Ibu Rumah Tangga menjadi tanggung jawab utama. Karena prinsip-prinsip yang dia pegang itu lah tak ayal dia tetap membawa Sang Anak kala beraktivitas dalam organisasi.
Keterlibatan Nyai Sholihab dalam Muslimat NU dimulai dari bawah ketika menjadi Ketua Muslimat NU wilayah Jawa Tengah tahun 1950-1955. Baru sekitar 1956-1989, dia dipercaya sebagai salah satu ketua di PP Muslimat NU. Bahkan hingga Nyai Solichah wafat 6 Maret 1990, beliau masih berstatus sebagai pengurus PP Muslimat NU.
Kiprahnya dalam Muslimat NU tampak di bidang kesehatan. Dia pernah menjabat sebagai Direktris Rumah Bersalin Muslimat NU di Hang Tuah, Jakarta Selatan. Rumah bersalin itu dibangun di atas tanah wakaf suaminya KH Saifuddin Zuhri. Meski menjadi bagian dari Direktris, dia tetap menjalankan hobinya dalam hal menjahit dan berkebun.
Dari perkawinannya dengan KH Saifuddin Zuhri, Nyai Solichah dikaruniai 10 anak yakni Fahmi D Saifudin, Farida Salahuddin Wahid, Annisa S Hadi, Aisyah Wisnu, Andang Fatati, Ahmad Baehaqi Saifudin, Yulia Nur Soraya, Annie Lutfia, Adib Daruqutni, dan Lukman Hakim Saifudin yang saat ini menjabat sebagai Menteri Agama RI. []
Diolah dari buku "50 Tahun Muslimat NU, Berkhidmat untuk Agama, Negara & Bangsa", 1996 (Jakarta: PP Muslimat NU)
(Mahbib)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar