Dakwah
Entrepreneurship Pak JK
Judul Buku
: Dakwah Entrepreneurship Ala JK: Solusi
Masjid, Kemakmuran Umat dan Radikalisme
Penulis
: Hery
Sucipto
Penerbit
: Grafindo Books
Media, Jakarta
Cetakan
: I, Juni 2016
Tebal
: 204 Halaman
Peresensi
: Puri Rahayu, Mahasiswa
Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam STAI Sunan Pandanaran Yogyakarta.
Dalam agama Islam
dakwah merupakan unsur dalam proses pengembangan Islam yang memajukan taraf
kehidupan dan bergama agar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dakwah
entrepreneurship secara sederhana mungkin dapat dipahami sebagai sebuah proses
mengembangan dan memajukan Islam dengan cara-cara kongkret dan profesional
melalui spirit kewirausahaan.
Buku yang berjudul
Dakwah Entrepreneurship Ala JK ini disajikan dengan menarik. Didalam buku ini,
dijelaskan cara-cara berdakwah dan berbisnis sebagaimana yang telah dilakukan
oleh Wakil Presiden Indonesia, Muhammad Jusuf Kalla. Hery Sucipto menyampaikan
kepada pembaca pada buku tersebut untuk memahami makna dari dakwah sendiri
sekaligus cara-cara dakwah yang unik yaitu dengan berdakwah sambil berbisnis.
Dakwah dipahami
sebagai proses pengembangan Islam dan memajukan taraf kehidupan dan beragama
menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dakwah entrepreneurship secara sederhana
mungkin dapat dipahami sebagai sebuah proses mengembangkan dan memajukan Islam
dengan cara-cara konkret dan profesional melalui spirit wirausaha. Maka
pengembangan dakwah entrepreneurship dapat menjadi alternatif lain agar sasaran
dan target dakwah lebih dapat mengena. Namun demikian, bukan berarti sistem
manajemen profesional harus dipahami sebagai bentuk komersial atau dengan
bahasa lain menjual agama untuk kepentingan materi. Agama, demikian juga dengan
JK menjadi sumber dan inspirasi produktivitas dan perdamaian. (hlm 12)
Karena itu, bukanlah
dari ajaran agama ajakan dakwah melalui kekerasan bahkan radikalisme. Seperti
yang kita ketahui Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar,
namun disamping itu, disisi lain yang juga membuat posisi Indonesia terpojok
terkait dengan dinamika Islam. Kasus maraknya aksi teror dan gerakan
radikalisme beberapa tahun lalu memaksa citra Islam Indonesia ikut
tercoreng.
Karena itu, salah
satu tantangan membuat dakwah Islam bisa maju dan membawa umatnya sejahtera tak
ada jalan lain kecuali meningkatkan taraf hidup mereka. Islam Indonesia sering
kali dijadikan rujukan sebagai model kebangkitan peradaban Islam masa depan.
Bagaimana tidak, seperti yang kita ketahui bahwa di Indonesia terdapat 6 negara
yang telah diatur dan ditetapkan oleh Undang-Undang, tetapi yang sangat luar
biasa adalah, walaupun di Indonesia memiliki banyak agama, namun tidak pernah
terjadi pertentangan antar umat bergama.
Itulah mengapa Islam
Indonesia menjadi rujukan model kebangkitan Islam dunia, karena meskipun di
Indonesia terdapat banyak agama, namun masyarakat tetap mempunyai jiwa
toleransi yang tinggi dan rasa saling menghormati antar umat beragama.
Tetapi, kesenjangan
yang terlihat adalah pada masyarakat Islamnya sendiri yang masih berada dibawah
rata rata. Ibarat kata, di Turki ada 100 orang kaya 95 diantaranya adalah orang
Islam, sedangkan di Indonesia terdapat 100 orang kaya 95 diantaranya adalah non
Muslim.
Dengan demikian,
bagaimana caranya sebagai kader-kader dakwah masa mendatang, memikirkan
bagaimana caranya supaya umat Islam di Indonesia bisa mencapai kemakmuran, baik
dari segi agama, ekonomi, sosial, pendidikan dan sebagainya. (hlm 19)
Saat ini, kebanyakan
para pendakwah melakukan dakwah dengan cara bil lisan. Yaitu dengan khodbah,
berceramah, dan sebagainya. Padahal yang dibutuhkan masyarakat adalah
bagaimana seorang kader dakwah memberikan contoh secara nyata dengan perbuatan,
tindakan dan perilaku, tidak hanya dengan berceramah.
Lebih dari itu,
dakwah kontekstual lebih ditekankan dan dibutuhkan diera sekarang dalam
bentuk-bentuk kerja nyata, berkarya yang memberikan dampak pada kesejahteraan
masyarakat. Islam tidak lepas dalam perekonomian, masuknya Islam di Indonesia
diawali dengan adanya perdagangan dari Gujarat.
Maka dari itu, Islam
yang sudah jelas bertujuan mensejahterakan masyarakat ini harus didukung dengan
adanya entrepreneur. Jadi, Islam dan entrepreneur dimasa ini adalah saling
berdampingan. Poin inti dari jihat dan dakwah diera modern ini adalah bagaimana
berbagai pihak berupaya serius dan bersungguh-sungguh melakukan perubahan untuk
kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa dalam berbagai bidang
kehidupan.
Seperti tauladan yang
telah dicontohkan JK, yaitu berdakwah dengan tindakan yang nyata, bukan dengan
wacana. Seluruh aspek kehidupan adalah ladang dakwah. Ceramah penting, namun
kerja nyata juga tak kalah penting. Bagi para pendakwah diera sekarang ini,
dituntut untuk berpikir bagaimana caranya agar Islam dan juga masyarakatnya
bisa mencapai kesejahteraan secara bersamaan.
Satu masalah yang
harus diperhatikan adalah, masalah yang kita hadapi terkait kondisi ekonomi
perekonomian umat antara lain, lemahnya penghargaan dan minat dalam bidang
bisnis atau entrepreneur. Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah bagaimana
kita mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai entrepreneurship, kerja keras dan
pentingnya soal pemanfaatan waktu. Bagaimana seorang dakwah dan
entrepreneurship bisa membagi waktu antara agama dan juga bisnis.
Inti dari pada dakwah
entrepreneurship dalam buku ini adalah, bagaimana membangun masyarakat agar
menjadi lebih maju dalam berbagai aspek kehidupan. Mensejahterakan masyarakat
menjadi umat yang makmur tanpa adanya kata umat islam yang miskin atau lemah dalam
sektor ekonomi. Dan juga menjadikan masyarakat yang berintelektual dalam
beragama. []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar