Kelahiran Ajaib Kanjeng Nabi Muhammad – 1
Amr ibn Qutaiba mendengar ayahnya, yang merupakan seseorang yang amat berilmu, mengatakan, "Ketika saatnya tiba bagi Aminah untuk melahirkan, Allah berfirman kepada para Malaikat, 'Bukalah seluruh pintu-pintu Langit, dan pintu-pintu Surga.' Matahari pada hari itu bersinar dengan cahaya yang agung, dan pada tahun itu pula Allah SWT mengizinkan seluruh wanita di Bumi untuk mengandung anak laki-laki, demi kehormatan Muhammad sall-Allahu 'alayhi wasallam."
Ibn 'Abbas (RA) berkata bahwa Aminah RA pernah meriwayatkan sebagai berikut, "Seorang Malaikat datang kepadaku dalam suatu mimpi selama bulan keenam kehamilanku dan berkata padaku, 'Wahai, Aaminah, engkau tengah mengandung seseorang yang terbaik dari seluruh alam. Jika kau telah melahirkannya, beri nama dia Muhammad, dan jagalah ini sebagai rahasia.' Saat aku mulai mengalami rasa sakit dalam proses melahirkan, tak seorang pun tahu bahwa aku berada di rumah sendirian, termasuk Abd Al-Muttalib yang tengah melakukan thawaf mengelilingi Ka'bah. Aku mendengar suara keras yang membuatku takut. Kemudian, aku melihat apa yang nampak seperti sayap dari seekor burung putih, menggosok kalbu (jantung)-ku, menghilangkan seluruh rasa takut, dan seluruh rasa sakit yang kurasakan hilang. Di hadapanku muncul suatu minuman putih yang kemudian kuminum, dan setelah itu muncul suatu cahaya terang yang jatuh padaku dan aku dikelilingi oleh beberapa wanita, tinggi bagai pohon-pohon palem, yang terlihat seperti wanita- wanita Abd Manaf. Aku terpesona, dan berpikir, 'Ooh, bagaimanakah mereka tahu akan diriku?' Mereka berkata padaku, 'Kami adalah 'Asiyah, istri Fir'aun, dan Maryam, putri Imran.' Kondisi tubuhku makin memuncak (menuju kelahiran), dan aku dapat mendengar suara dentuman yang makin mengeras dan makin menakutkan jam demi jam. Ketika aku sedang mengalami hal-hal ini, tiba-tiba kulihat selembar kain sutra putih terentang di antara Langit dan Bumi, dan mendengar seseorang berkata, 'Sembunyikan dirinya (bayi Muhammad sall-Allahu 'alayhi wasallam) hingga tak seorang pun dapat melihatnya.' Aku melihat beberapa orang laki- laki berdiri di udara dengan kendi-kendi perak di tangan mereka. Aku melihat sekelompok burung-burung memenuhi kamarku, masing-masing memiliki paruh emerald dan sayap-sayap rubi. Kemudian Allah SWT mengangkat tirai hijab dari penglihatanku, dan aku menyaksikan seluruh Bumi di Timur dan Barat, dan tiga spanduk ditegakkan; satu di Timur, satu di Barat, dan satu di atap Ka'bah. Kemudian aku pun melahirkan Muhammad. Segera ia bersujud, mengangkat kedua tangannya ke Langit seakan-akan sedang memohon dengan rendah hati. Kemudian aku melihat suatu awan putih datang dari Langit yang menaunginya dan menyebabkannya hilang dari pandanganku, dan aku mendengar suatu suara yang menyeru, 'Bawa dia berkeliling ke segenap penjuru bumi, timur dan barat, dan ke dalam lautan dan samudera, sehingga semua akan mengetahui tentang dirinya dengan namanya, sifat-sifatnya, dan bentuknya.' Kemudian awan itu lenyap dengan cepatnya."
Al-Khatiib Al-Baghdadi meriwayatkan bahwa Aaminah (RA) berkata, "Saat aku melahirkan Muhammad sall-Allahu 'alayhi wasallam, aku melihat suatu awan besar yang bersinar, di dalam mana kudengar kuda-kuda meringkik, sayap- sayap terkepak, dan manusia manusia bercakap. Awan itu meliputinya sall-Allahu 'alayhi wasallam dan ia sall-Allahu 'alayhi wasallam pun lenyap dari pandanganku. Kemudian aku mendengar suatu suara yang menyeru, 'Bawalah Muhammad ke segenap penjuru Bumi. Tunjukkanlah dia pada seluruh makhluq dan wujud spritual; pada Jinn, manusia, malaikat, burung-burung, dan hewan-hewan liar. Berikan padanya bentuk Adam, pengetahuan Seth (Syits), keberanian Nuh, persahabatan Ibrahim, lidah Ismail, keqonaahan (kepenerimaan) Ishaq, kefasihan Salih, kebijaksanaan Luth, kabar gembira dari Ya'qub, kekuatan dari Musa, kesabaran Ayyub, ketaatan Yunus, perjuangan Yasa' (Joshua), perlindungan Dawud, cinta Daniel, rasa hormat yang dimiliki Ilyas, kesucian Yahya, dan kezuhudan 'Isa, dan tenggelamkan ia dalam sifat-sifat para Nabi.' Lalu, awan itu menghilang dan Muhammad menggenggam selembar kain sutra hijau yang tergulung rapat, dengan air yang memancar dari dalamnya, dan seseorang berkata, 'Hebat, hebat, Muhammad telah menggenggam seluruh alam; seluruh makhluq di dalamnya telah masuk dalam genggamannya, tanpa satu pun tersisa.' Kemudian aku melihat padanya dan ia pun melihat padaku, dan ia tampak bagaikan bulan purnama yang indah di waktu malam. Semerbak wanginya menyebar bagai misik terbaik, dan tiba-tiba muncul tiga orang, salah seorang dari mereka membawa kendi perak, yang kedua bak mandi emerald, dan yang ketiga, membawa selembar kain sutra putih, yang ia buka lipatannya. Ia kemudian mengeluarkan sebuah cincin yang berkilau indah, lalu mencuci cincin itu dalam kendi tadi tujuh kali, kemudian ia membuat cap (tanda) di antara kedua bahunya sall-Allahu 'alayhi wasallam dengan cincin itu, membungkusnya dengan sutra tadi, dan akhirnya membawanya di bawah sayap-sayapnya dan memberikannya kembali kepadaku."
Ibn 'Abbas (RA) meriwayatkan, "Ketika Muhammad sall-Allahu 'alayhi wasallam dilahirkan, Ridwan, penjaga Surga, berujar di telinganya mengatakan, 'Berbahagialah, oh, Muhammad, pengetahuan apa pun yang dimiliki nabi lainnya, engkau pun telah dikaruniai pengetahuan dan ilmu itu. Karena itulah, engkaulah yang paling berpengetahuan dan memiliki hati paling berani, di antara mereka.'"
Ibn 'Abbas (RA) juga meriwayatkan bahwa Aminah (RA) berkata, "Ketika aku melahirkan Nabi, bersamanya keluar suatu cahaya yang menerangi ruang di antara timur dan barat. Ia lalu terjatuh ke tanah, bersandar pada kedua tangannya, mengambil segenggam tanah, menggenggamnya, kemudian menengadahkan kepalanya ke Langit."
At-Tabarani meriwayatkan pula bahwa ketika ia terjatuh ke tanah, ia menarik jari-jarinya bersamaan, dengan jari telunjuknya mengambil sikap menunjuk, bersaksi atas keesaan (Tawhid) Allah.
'Utsman ibn Abi il Aas meriwayatkan bahwa ibunya, Fatimah berkata, "Pada saat kelahiran Muhammad sall-Allahu 'alayhi wasallam aku melihat rumah itu dipenuhi cahaya-cahaya dan bintang-bintang pun bergerak mendekatinya hingga aku berpikir bahwa mereka akan jatuh menimpaku."
Al Irbadh ibn Sariya meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad sall-Allahu 'alayhi wasallam bersabda, "Aku adalah hamba Allah, dan Penutup para Nabi, dari sejak zaman ketika Adam masih dilempar dari tanah liat. Aku akan menjelaskan hal ini padamu: akulah jawaban dari doa ayahku Ibrahim, kabar gembira yang dibawa 'Isa, dan firasat (visi) yang dilihat oleh ibuku. Ibu para Nabi sering melihat firasat/visi." Ketika ibu Nabi melahirkan beliau, ia pun melihat suatu cahaya yang menerangi istana-istana Syria. Dan inilah apa yang dimaksud pamannya Al Abbas (RA) ketika ia mengatakan dalam syairnya, "Ketika dirimu dilahirkan, bumi bersinar dan cakrawala menjadi terang dengan cahayamu. Kami berjalan dalam cahaya itu dan dalam jalur-jalur kebenaran."
Ibn Sa'ad meriwayatkan bahwa ketika Aminah (RA) melahirkan Nabi sall-Allahu 'alayhi wasallam ia sama sekali tak mengalami pendarahan nifas (meconium) dengannya.
Mengenai cahaya yang menerangi istana-istana Syria, Lebanon, Palestina, dan Jordania, ada suatu referensi di sini bahwa kerajaan-kerajaan ini menerima manfaat/barakah dari cahaya kenabian Muhammad (SAW), karena tempat-tempat ini adalah wilayah kedudukan beliau. Telah dikatakan pula, "Kenabian tidak lagi berada dalam Anak-anak Israel, wahai orang-orang Quraisy. Demi Allah, Muhammad akan memimpin kalian untuk memiliki suatu pengaruh yang demikian besar hingga akan diperbincangkan dari timur hingga barat."
Allaahumma shalli afdalas salaati 'ala habiibikal mushtafa sayyidina muhammadin wa 'ala aalihi wasahbihi wasallaam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar