Ibadah di Hari Raya Iedul Fitri
A. Lafadz Takbir pada hari raya
اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ . اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةَ وَاَصِيْلًا لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ اِلَّا اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ وَصَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ اْلاَخْزَابَ وَحْدَهُ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
Lafadz niat bagi seorang imam
اُصَلِّى سُنَّةَ عِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ اِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى
اُصَلِّى سُنَّةَ عِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى
Setiap selesai takbir, baik takbir tujuh kali dalam rakaat pertama maupun takbir lima kali dalam rakaat kedua, disunnahkan membaca :
سُبْحَانَ اللهُ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَااِلَهَ اِلَّااللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
Di antara hikmah iedul fitri adalah sebagai berikut :
Ketika bulan puasa telah usai maka datanglah hari kemenangan bagi orang-orang yang berpuasa yaitu hari raya. Oleh karena itu umat islam disunnahkan untuk merayakan kemenangan tersebut dengan berbagai amalan sunnah sebagai berikut:
1. Mengumandangkan takbir mulai dari terbenamnya matahari pada akhir bulan Ramadhan sampai dilaksanakannya shalat ied.
2. Mandi sebelum melaksanakan shalat ied.
3. Memakai pakaian yang bagus.
4. Memakai wewangian.
5. Makan sebelum berangkat shalat.
6. Jalan yang dilewati pada saat pergi dan pulang dari shalat ied adalah berlainan.
7. Menjalankan shalat ied dengan berjamaah.
8. Takbir tujuh (7) kali pada rakaat pertama setelah membaca iftitah, dan takbir lima (5) kali pada rakaat kedua sebelum membaca surat fatihah.
9. Mengangkat kedua tangan dikala takbir.
10. Membaca tasbih sebelum takbir tujuh atau lima kali pada tiap-tiap rakaat.
11. Pada rakaat pertama setelah membaca surat fatihah membaca surat al-Qaf atau surat al-A’la, dan pada rakaat kedua setelah membaca surat Fatihah membaca surat al-Qamar atau al-Ghasyiyah.
12. Imam membaca surat Fatihah dan surat-surat setelahnya dengan suara yang nyaring.
13. Melaksanakan dua khuthbah setelah shalat ied dengan ketentuan sebagai berikut :
Dua khuthbah iedul fitri dimulai dengan membaca takbir ;
- Pada khuthbah pertama membaca takbir sebanyak sembilan (9) kali berturut-turut.
- Pada khuthbah kedua membaca takbir sebanyak tujuh (7) kali berturut-turut.
Setelah itu kemudian dilanjutkan dengan membaca Hamdalah dan seterusnya sampai selesai khuthbah.
A. Lafadz Takbir pada hari raya
اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ . اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةَ وَاَصِيْلًا لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ اِلَّا اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ وَصَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ اْلاَخْزَابَ وَحْدَهُ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
B. Lafadz Niat Shalat Iedul Fitri
Lafadz niat bagi seorang imam
اُصَلِّى سُنَّةَ عِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ اِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى
Lafadz niat bagi seorang makmum
اُصَلِّى سُنَّةَ عِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى
C. Bacaan tiap-tiap setelah takbir
Setiap selesai takbir, baik takbir tujuh kali dalam rakaat pertama maupun takbir lima kali dalam rakaat kedua, disunnahkan membaca :
سُبْحَانَ اللهُ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَااِلَهَ اِلَّااللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
D. Hikmah Iedul Fitri
Di antara hikmah iedul fitri adalah sebagai berikut :
1. Munculnya kesadaran diri akan hakikat hamba Allah s.w.t. karena hari raya iedul fitri adalah sebagai titik awal seseorang dalam memulai kehidupan. Setelah bulan Ramadhan seseorang menjadi bersih tanpa dosa, maka kebahagiaan iedul fitri adalah kebahagiaan terhapusnya dosa-dosa.
2. Iedul fitri sebagai sarana untuk mengeratkan hubungan dengan Allah s.w.t. dan hubungan dengan sesama manusia. Hubungan dengan Allah terwujud dalam bentuk amalan-amalan dalam hari raya ied dan hubungan dengan manusia terwujud dengan saling memaafkan.dll.
Sumber: NU Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar