KH Tolchah Hasan,
Sosok Kiai Organisator
Prof Dr KH Muhammad
Tolchah Hasan dilahirkan di Tuban Jawa Timur pada 1936, atau 79 tahun silam. Ia
merupakan seorang tokoh yang multi dimensi, sebagai ulama, tokoh pendidikan,
pegiat organisasi yang tekun dan juga seorang tokoh yang aktif di pemerintahan.
Sebagai seorang
ulama, ia adalah sosok dengan keilmuan yang mendalam. Penguasaannya terhadap
teks-teks agama ditunjukkan dengan aktivitasnya mengajar di pondok pesantren
dan di berbagai perguruan tingi. Sebagai seorang tokoh agama ia juga mampu
menciptakan pemikiran-pemikiran segar dalam pemahan terhadap agama. Buku
populer yang ia tulis (disamping banyak karya yang lain) adalah “Ahlussunnah
wal Jamaah dalam Tradisi dan Persepsi NU.”
Perannya sebagai
ulama juga ditunjukkan dengan eksistensi Masjid Sabilillah di Singosari Malang
yang dibangun bersama salah seorang founding father NKRI, KH Masykur. KH
Masykur menunjuk Kiai Alumni Tebuireng ini sebagai ketua panitia pembangunan
masjid itu. Kiai Tolchah mampu mengembangkan Masjid Sabilillah menjadi sebuah
masjid yang tidak hanya menonjol sebagai tempat ibadah, melainkan tempat
pengembangan masyarakat dengan memberdayakan masjid berperan dalam berbagai
bidang kehidupan masyarakat. Hal ini dutunjukkan dengan adanya sekolah mulai
tingkat dasar sampai lanjutan, kegiatan sosial ekonomi dengan adanya Laziz
Sabilillah, Poliklinik sebagai pusat kesehatan Masyarakat. Semuanya itu
dikelolah dengan baik dibawah Masjid Sabilillah. Hal demikian ini menunjukkan
bahwa KH Tolchah mampu mengembangkan masjid sebagai pusat peradaban seperti
masa lalu.
Sebagai tokoh
pendidikan, kepiawaiannya ditunjukkan dengan berkembangnya lembaga-lembaga
pendidikan yang ia rintis dan ia kembangkan. Tercatat bahwa sejumlah lembaga
yang dia rintis dan ia kembangkan mampu berkembang menjadi lembaga pendidikan
yang tumbuh maju dan pesat. Lembaga-lembaga pendidikan yang bernaung di bawah
Yayasan Pendidikan Agama Islam (YPAI) yang membawahi lembaga-lemabaga mulai
dari SD/MI, SMP/MTs, SMA, MA dan SMK, adalah lembaga-lembaga pendidikan yang ia
rintis dan ia kembangkan menjadi salah satu lembaga pendidikan yang maju saat
ini di kabupaten Malang. Demikian pula halnya dengan Universitas Islam Malang
(Unisma), sebuah universitas dimana ketika Kiai Tolchah menjadi rektornya,
menjadi Perguruan Tinggi Percontohan Nahdlatul Ulama.
Demikian pula
karakternya sebagai organisator. Kiai Tolchah merupakan Kiai yang juga tekun
dalam masalah organisasi. Kegiatannya dalam organisasi yang dimulai semenjak di
tebuireng ia kembangkan dalam Organisasi NU. Semenjak muda ia sudah pernah
menjadi Ketua Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Pimpinan Cabang Kabupaten Malang
pada era tahun 1960-an. Kelihaian dan ketekunannya dalam berorganisasi juga
tampak dari lembaga-lembaga pendidikan yang ia bidani terorganisir secara
sistematis dan rapi. Kiai Tolchah juga terlihat kemampuan baiknya dalam
melakukan kaderisasi. Semua lembaga yang dirintisnya sudah dilepasnya untuk
diserahkan kepengurusannya kepada tenaga-tenaga yang lebih muda.
Perannya dalam
pemerintahan ia tunjukkan dengan pengalamannya sebagai Menteri Agama di era Gus
Dur, dan ia juga pernah menjabat sebagai Badan Wakaf Indonesia (BWI). Di PBNU,
KH Tholhah Hasan pernah mengemban amanah sebagai Wakil Rais Aam PBNU
mendampingi KH Sahal Mahfudh. []
(Achmad Nur
Kholis/Anam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar