Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin, Wonorejo,
Kedungjajang, Lumajang – Jawa Timur
Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Kyai
Syarifuddin
Wonorejo adalah sebuah desa yang terletak +
7- 8 Km dari jantung kota Lumajang, kala itu masyarakatnya terkenal angkuh,
kasar dan selalu bertengkar serta apatis pada agama. Hal ini dikarenakan memang
jauh dari siraman agama. Akhirnya sekitar tahun 1900 – 1912 hiduplah seorang
kyai bernama Kyai Somber dari desa selok besuki (sebuah desa yang terletak di
selatan wonorejo) beliau berjuang memperbaiki masyarakat dengan pendekatan
moral yang diimbangi dengan kesabaran dalam menghadapi masyarakat yang
beranikaragam.
Setelah sekian lama beliau berjuang dengan
perubahan yang tidak begitu signifikan, ternyata beliau tetap tabah
menghadapinya, bahkan setelah beliau dikaruniai putri bernama Nyai Khosyi’ah
dan Nyai Salamah cita-citanya dalam memperjuangkan panji-panji islam bersama
keluarganya tambah berkobar dan menggebu-gebu, mengingat kondisinya semakin
sepuh, akhirnya terlintas dalam benak beliau untuk mencari menantu yang bisa
meneruskan perjuangannya.
Dimasa yang penuh dengan krisis moral itu
muncullah seorang pemuda dari daerah utara, tepatnya di Desa Lawean
Kabupaten Probolinggo, sosok pemuda inilah yang menjadi pilihan Kyai Somber
untuk dijadikan menantu, ia bernama Kyai Syarifuddin (terkenal dengan sebutan
Kyai Syarif). Dengan berbagai pertimbangan dilihat dari berbagai aspek, tentang
sosok pemuda ini yang menurutnya sangat cocok dengan kepribadian yang di
inginkan oleh keluarga Kyai Somber, akhirnya dinikahkanlah beliau dengan putri
nya yang bernama Nyai Khosyi’ah. Setelah Kyai Syarifuddin menjadi penduduk
Wonorejo, kini ia harus bisa meneruskan perjuangan mertuanya sekaligus harus
menguasai karakter masyarakatnya yang sangat kasar, angkuh dan apatis pada
agama, maka dengan berbagai pendekatan moral yang ia lakukan sebagai uswah
hasanah timbullah kepercayaan masyarakat terhadap Kyai Kharismatik ini, titik
poinnya beliau dipasrahi tiga orang santri yang berasal dari Desa Balung
Kabupaten Jember.dan Desa Senduro Kabupaten Lumajang. Tiga santri inilah
sebagai wujud awal berdirinya pondok Pesantren “ Tashilul Mubtadi’in “. namun
karena untuk mengenang jasanya maka tanggal penetapan nama pesantren ini
diambil dari masa perintis pertama, tepatnya yaitu tanggal 12 April 1912.
Pada tahun 1916 – 1925 nama Pondok Pesantren
melambung tinggi sampai kepulau bawean, hal ini terbukti dengan adanya santri
dari pulau tersebut dan ditambah santri dari sekitar Lumajang yang mencapai 50
santri, namun pada tahun 1942 – 1945 santri menurun drastis karena akibat dari
jajahan jepang yang juga dilampiaskan pada santri hingga santri pada waktu itu
juga hanya tinggal 8 orang. Anehnya kemerosotan ini justru membuat Kyai Syarif
berapi-api dalam memperjuangkan agama Allah, bahkan beliau sempat ikut
memperjuangkan bangsa di medan pertempuran melawan penjajah. Setelah indonesia
merdeka ,khususnya tahun 1948 bermunculanlah santri dari probolinggo, jember,
bawean, dan Lumajang, sehingga santri mencapai 40 orang dan membuat kyai Syarif
terpanggil untuk mendirikan Madrasah yang sederhana, inipun hanya sampai kelas
III. Namun kesederhanaan ini tidak disia-siakan oleh beliau, dalam
perintisannya beliau dibantu oleh putranya ( Kyai Adro’i Ali – Kyai
Rosyidi ) dan menantunya bernama Kyai Hadiri berasal dari desa Selok Gondang,
kira-kira 6-7 km dari desa Wonorejo.
Pondok Pesantren “Tashilul Mubtadi’in” desa
wonorejo ini berkembang pesat dibawah asuhan Kyai Syarifuddin dan dibantu oleh
putra dan menantunya . Berikut silsilah keluarga besar bani Syarif sebagai
sebagai penerus perjuangannya :
1. Kyai Adro’i dikawinkan dengan Nyai Saudah
punya putra :
a. Nyai. Aminah : menetap di desa Wonorejo (
Almarhumah )
b. Nyai Hj.Ummi Hannah : Desa Wonorejo PPs.
“Nurut Tauhid”
c. Nyai . Qonitatillah : Desa Bondoyudo
Lumajang PPs “Qonitatillah”
d. Kyai Bukaillah : menetap di Desa Dawuhan
Wetan
e. Kyai Fawahim : Desa Pandanwangi Pondok
Pesantren “ Zadul Ma’ad “.
f. Nyai Hj. Maqtuatis Surroh : Wonorejo PPs.
Kyai Syarifuddin.
2. Nyai Romlah di kawinkan dengan Kyai
Rasyidi punya putra :
a. Nyai Musayyarah: menetap di Wonorejo (
Almarhumah )
b. Nyai Mujahadah : menetap di Wonorejo
PPs. Kyai Syarifuddin
c. Kyai Mukhdor : Desa Selok Besuki (
Almarhum ) PPs. “Darus Salam”
3. Nyai Yumnah di kawinkan dengan Kyai Hadiri
Punya Putra:
a. KH. Abd. Malik Qurtubi : Desa Duren
Dawuhan Lor PPs. “ Al-Maliki “
b. Kyai Faqih Khalili: ( Al-marhum ) :
Wonorejo PPs. “ Nurul Istiqomah “
c. KH. Sulahak Syarif : Desa Wonorejo Pondok
Pesantren “Kyai Syariufddin”
d. KH. Drs. Syuhadak Syarif : Desa Gumuk mas
Jember PPs “Darul Muqomah“
e. KH. M. Adnan Syarif, Lc.M.A. : Desa
Wonorejo PPs. “ Kyai Syarifuddin “
Para pengasuh Pondok Pesantren “ Tashilul
Mubtadiin “ dan seluruh bani Syarif merasa terpanggil untuk mengenang Kyai
Syarifuddin ( sebagaimana terkenangnya Kyai Syarif pada masa perintisan Kyai Somber
hingga beliau menetapkan tanggal 12 April 1912 sebagai berdirinya Pondok
Pesantren (Tashilul Mubtadi’in ) maka para pengasuh rapat terbuka dengan para
alumni membahas tentang perubahan nama “Tashilul Mubtadi’in” menjadi “Kyai
Syarifuddin”, tujuannya agar nama pendirinya selalu dikenang oleh para
penerusnya, jadi nama pondok pesantren Kyai Syarifuddin ini bukanlah atas
inisiatif Kyai Syarif melainkan keinginan para penerusnya.
Kepesatan santri yang bermunculan dari
berbagai penjuru desa dan kota membuat pondok Pesantren Kyai Syarifuddin
Wonorejo Kedungjajang Lumajang yang kini diasuh oleh KH. Sulahak Syarif dan KH.
M. Adnan Syarif, Lc., MA. Merasa tertantang untuk lebih serius melayani
masyarakat dalam dunia pendidikan. Untuk mengakomodir segala aktifitas
pesantren dan lembaga-lembaga pendidikan yang ada dil ingkungan pesantren, maka
didirikanlah sebuah Yayasan yang diberi nama Yayasan Kyai Syarifuddin dengan
tujuan untuk mempermudah pengawasan kelancaran program lembaga-lembaga
pendidikan dan aktifitas di Pondok Pesantren , dalam hal ini Yayasan Kyai
Syarifuddin sepenuhnya dipimpin oleh KH. M. Adnan Syarif, Lc., MA.
Dengan kehadiran Yayasan ini maka saat ini
Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin merasa lebih efektif dalam melangsungkan
kegiatan belajar mengajar, hal ini tidak hanya dirasakan oleh pondok pesantren
tetapi juga oleh lembaga pendidikan formal dan non formal. Yayasan kyai
Syarifuddin sebagai induk dari semua lembaga pendidikan mempunyai satu program
khusus yang dilaksanakan setiap tahun yaitu Haflatul Imtihan, Wisuda Purnasiswa
dan pertemuan wali murid/santri serta para alumni Pondok Pesantren Kyai
Syarifuddin , dengan tujuan menyatukan visi dan misi pesantren dan konsep
kepesantrenan.
Di lain pihak pondok pesantren Kyai
Syarifuddin juga perlu adanya penanganan khusus untuk lebih meningkatkan
kreatifitas belajar santri, maka KH. M. Adnan Syarif, Lc, MA. sebagai alumni
timur tengah memberikan gagasan baru, bahwa internal pesantren harus mempunyai
pengelola khusus, bertolak ukur pada gagasan tersebut maka dibentuklah Majelis
Pembina Santri (MPS) dan kini secara organisatoris lembaga ini, ruang
lingkupnya hanya dalam pesantren saja.
Alamat Pondok Pesantren
Alamat : Desa Wonorejo RT 15 RW 06 Kec. Kedungjajang Kab. Lumajang Jatim 67358
Telp /
Fax : (0334)
884687-886259-887071 / (0334) 887071
Visi, Misi, dan Tujuan Pondok Pesantren
1. Visi Pondok Pesantren Kyai Syarifudin
"Terbentuknya generasi muslim yang berilmu luas, beriman kuat, beramal sholeh, dan berakhlakul karimah".
2. Misi Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin
Menyelenggarakan kegiatan pendidikan, baik formal,informal, maupun nonformal untuk mencetak santri yang berilmu dan berwawasan luas.
Menyelenggarakan kegiatan ritual keagamaan sebagai wahana pendidikan spiritual santri dalam praktik kehidupan sehari-hari.
Mengembangkan sikap berakhlakul karimah
seperti diteladankan oleh Rasulullah Saw. dan Para Salafuna al Sholih.
3. Tujuan Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin
Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin didirikan bertujuan untuk mencetak kader-kader muslim yang sholeh, mukhlish, berakhlaqul karimah dan berdedikasi tinggi serta mampu mengamalkan ilmunya pada masyarakat dengan baik dan benar. Oleh karena itu, pondok pesantren Kyai Syarifuddin selalu berpijak pada motto: "melestarikan nilai-nilai lama yang baik dan mentransfer nilai-nilai baru yang lebih baik". Karena itu pula, pola dan sistem pendidikannya memadukan 3 model unggulan, yaitu :
§
Modern dalam sistem pendidikan dan
proses belajar mengajar
§
Tradisional Islami dalam tata krama
atau adab sopan santun
§
Qur'an dan Sunnah Shohihah dalam
beraqidah syari'ah.
§
Lingkup Kegiatan Pendidikan
Lembaga pendidikan yang ada di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin Wonorejo Kedungjajang Lumajang dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut:
Unit pendidikan informal, yang dalam kegiatannya didasarkan pada kurikulum intern pondok pesantren. Unit pendidikan ini meliputi:
a Pendidikan Kepesantrenan, berupa pengajian kitab kuning dengan sistem Wetonan (kuliyah) dan Sorogan (individual).
b Pendidikan Madrasah Diniyah atau sekolah khusus agama, yang meliputi:
1). Madrasah Sifir atau setingkat TK;
2). Madrasah Awwaliyah atau setingkat SD/MI;
3). Madarasah Wustho atau setingkat SMP/MTs;
4). Madrasah ‘Ulya atau setingkat SMA/MA.
c Lembaga Pengembangan Tahfidzul Qur’an
Unit pendidikan Formal, yang kegiatannya mengikuti kurikulum luar pesantren, yaitu mengikuti kurikulum Depag atau Diknas. Unit pendidikan formal ini meliputi:
§ PAUD.
Syarifuddin;
§ TK.
Syarifuddin;
§ MI.
Syarifuddin;
§ MTs.
Syarifuddin;
§ MA.
Syarifuddin
1). Program IPA
2). Program IPS;
STAIS (Sekolah Tinggi Agama Islam Syarifuddin)
1). Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam
2). Jurusan Syariah Program Studi Ekonomi Syari'ah.
Unit Pendidikan Nonformal, yang berupa kegiatan-kegiatan ekstra Pondok Pesantren sebagai pendukung pengembangan bakat dan pengalaman santri sebelum pulang ke masyarakat. Kegiatan pendidikan nonformal ini antara lain meliputi : pembinaan Qiroatul Qur’an, kaligrafi, kursus bahasa arab dan bahasa inggris, komputer, peternakan, perikanan, pemberdayaan kesehatan pesantren, jahit-menjahit, olah raga, keorganisasian, dan kesenian Islami.
Profil Lembaga-lembaga Pendidikan di Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin
1). Lembaga Pendidikan Informal
a). Pendidikan Kepesantrenan
Unit Pendidikan ini kegiaatannya berupa pengajian kitab kuning dengan metode khas pondok pesantren, yaitu menggunakan sistem kuliah umum (wetonan/bandongan) dan sistem individual (sorogan).
Pelaksanaan pengajian bandongan di Pondok
Pesantren Kyai Syarifuddin ditangani pengurus dan dibina langsung oleh
pengasuh/kyai dengan menempati lokasi yang luas misalnya masjid dan diikuti
oleh seluruh santri senior serta masyarakat umum. Sedangkan pengajian
sorogan terutama diikuti oleh santri-santri senior dengan cara mengajukan dan
membaca sendiri kitabnya di hadapan kyai, kemudian kyai melayaninya dengan cara
menyimak, mentashih, dan memperbaikinya jika terdapat kekurangsempurnaan makna
dan bacaan. Demikian seterusnya berjalan secara bergantian sesuai dengan waktu
yang telah disediakan.
Dalam pelaksanaannya, aktivitas pendidikan dan pembelajaran sistem ini relatif lancar walaupun tanpa peraturan yang ketat dan job deskripsi yang jelas. Hal ini dapat dimaklumi karena bagi setiap santri di pondok pesantren pada umumnya sosok kyai merupakan sentral figur yang sangat ditunggu berkah ilmu dari pengajiannya. Di Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin pada saat ini, kegiatan pengajian tersebut disajikan oleh KH. Sulahak Syarif dan KH. M. Adnan Syarif, Lc,. M.A. Para santri yang mengikuti pengajian ini adalah terutama santri-santri senior yang sudah lancar dan lama mondok di pondok pesantren Kyai Syarifuddin.
Visi dan Misi Pendidikan Kepesantrenan ini mengacu langsung pada visi dan misi pondok pesantren Kyai Syarifuddin sebagaimana dikemukakan pada bagian tersebut di atas. []
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar