Rabu, 22 Maret 2017

Tak Mau Pergi, Kiai As’ad Tampar Komandan Jepang



Tak Mau Pergi, Kiai As’ad Tampar Komandan Jepang

Kisah pengusiran serdadu Jepang dari bumi Garahan, Jember tak lepas dari keberanian dan wibawa Kiai As’ad Syamsul Arifin selaku Komandan Hizbulloh Kawasan Timur Indonesia. Saat itu, begitu pasukan gerilya tiba di markas serdadu Jepang, Kiai As’ad langsung menemui komandan serdadu negara matahari terbit itu, dan memberikan ultimatum; segera angkat kaki atau dihancurkan.

Namun dia rupanya masih berkelit, bahkan minta waktu 3 bulan untuk pergi. Kiai As’ad tidak mau dikibuli, dan hanya memberi waktu 3 hari pada Jepang untuk pulang ke negaranya.

Saat hari ketiga habis, Kiai As’ad kembali menemui komandan Jepang. Tapi dia masih belum juga mau pergi dengan baragam alasan, Kiai As’ad pun marah. Dan tanpa babibu, beliau menampar muka sang komandan. Sejurus kemudian, Kiai As’ad menggebrak meja yang ada di depan sang komandan, dan meja itu pun patah jadi dua.

Cerita tersebut diungkapkan Rais Syuriyah PCNU Jember, KH Muhyiddin Abdusshoamd saat memberikan sambutan dalam acara “Jember Bershalawat Dalam Rangka Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Tasyakuran Pemberian Gelar Pahlawan Nasional KHR. As’ad Syamsul Arifin” di alun-alun Jember, Senin malam (19/12).

Menurut Kiai Muhyiddin, kisah ditamparnya Komandan Jepang tersebut menunjukkan betapa Kiai As’ad mempunyai wibawa dan keberanian yang luar biasa. Bisa dibayangkan, seorang komandan yang begitu dihormati  anak buahnya, tiba-tiba ditampar di depan mereka, dan dia tidak melawan. “Itu karena Kiai As’ad biasa berpuasa, tirakat sehingga mudah mendapatkan  pertolongan dari Allah,” ucapnya.

Setelah sambutan Kiai Muihyiddin, lantunan shalawat benar-benar membaha di langit Jember. Ketua PCNU Jember, KH Abdullah Syamsul Arifin yang memimpin pembacaan shalawat dan diiringi oleh musik hadrah, cukup piawai juga. Sesekali ia menerangkan kehebatan Rasulullah SAW.

Kendati hujan rintik-rintik masih turun, namun peserta shalawat yang memadati separuh lapangan, tak beringsut dari tempat duduknya. Mereka tetap khidmat bershalawat hingga hampir memasuki paruh malam.

Acara tersebut juga dihadiri oleh cucu Kiai As’ad,   Uswatun Hasanah. Bahkan kakak Ra Azaim Ibrahimy tersebut juga sempat memimpin lantunan shalawat. []

(aryudi a. razaq/abdullah alawi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar