Selasa, 31 Juli 2012

(Ngaji of the Day) Ramadhan bukan cuma Bulan Puasa


Ramadhan bukan cuma Bulan Puasa

Oleh: Amiruddin Fahmi



Bulan Ramadhan adalah bulan paling mulia. Untuk menyambut Ramadhan, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup sementara dan setan dibelenggu agar tidak menggganggu manusia (Shahih Muslim). Di bulan ini juga al-Qur'an turun dari "Lauhul Mahfudz" ke langit untuk dicatat oleh malaikat lalu diturunkan bertahap kepada Rasulullah (QS al-Qadr). Laitul Qadr, malam seribu bulan juga ada di bulan ini (HR Bukhari Muslim).


Banyak sekali keutamaan dan pahala yang bisa diraih dengan sangat mudah jika kita bisa mengoptimalkan peluang yang tersedia pada momen setahun sekali ini.


Kita harus memanfaatkan bulan ini sebagai ajang menebus dosa yang sudah terlalu banyak menumpuk selama sebelas bulan sebelumnya. Coba saja hitung berapa dosa yang kita lakukan dalam sehari? Nah, banyak obral pahala hanya bisa ditemui di bulan ini. dan inilah beberapa yang jangan sampai kamu lewatkan.


Amal Sunnah = Pahala Faridhah, 1 Faridhah = 70 Kelipatannya


Di antara keistimewaan Ramadhan adalah pahala sunnah sama dengan faridhah (amal wajib) di bulan lain. Jadi, perhatikan sunnah mudah dan ringan yang mungkin lebih sering terabaikan dalam semua rutinitas harianmu dan lakukan sebanyak mungkin. Ucapkan salam, doa keluar masuk rumah, kamar mandi, baca basmalah sebelum beraktivitas apa saja yang kadang terlewatkan akan menambah gemuk pundi-pundi pahalamu.


Modal Kurma Dapat Pahala Puasa


Mengadakan buka bersama pahalanya sama dengan yang puasa. Memang tidak semua mampu, tapi kata Nabi tidak harus menu lengkap berbuka yang disediakan. Kalau benar tidak mampu, korma, susu bahkan air putih pun sama dengan mengadakan buka bersama. Namun ingat, tidak usah menipu diri sendiri.


Tarawih dan Witir


Dalam hadis disebutkan, shalat tarawih bisa menghapus dosa yang lalu. Walaupun agak berat dan malas, tapi kalau dikerjakan bareng keluarga atau teman pasti lebih ringan. Ajak seluruh keluarga, termasuk pembantu dan si kecil atau teman sekolah tarawih bersama di rumah atau masjid pasti tarawih takkan terasa berat.


Hindari Bohong dan Ghibah


Capek-capek puasa tapi tidak dapat pahala, pasti tidak mau kan? Makanya jauhilah bohong dalam semua ucapan bahkan gurauan juga gosip yang tidak berguna. Kalaupun lupa atau terlanjur segeralah istighfar, semoga saja kesalahan itu tidak menghilangkan pahala kita.


Baca Sebentar, Pahala Besar


Ada beberapa bacaan yang singkat tapi sarat pahala. Bacaan yang bersumber dari hadis nabi ini sebagian besar sudah dijadikan bacaan wajib setelah tarawih. Bisa kamu lihat di rubrik Khazanah Nabawiyah.


Rumusan Lailatul Qadr, jangan sampai Kelewatan


Intensitas ibadah di 10 malam terakhir pada bulan Ramadhan wajib kita tingkatkan. Yang biasa bolong tarawihnya jangan diteruskan. Yang sudah rajin tambah posi ibadah dengan tahajjud. Sebab di malam-malam inilah kata Nabi, peluang terbesar kita untuk mendapatkan Lailatul Qadr. Khususnya malam ganjil seperti 21, 23, 25, 27, dan 29. Lingkari kalendermu dan camkan baik-baik apa saja harinya, karena rugi besar mereka yang melewatkan momen emas memborong pahala di malam yang lebih baik dari seribu bulan ini. Minimal ikutilah shalat Isya' berjamaah di masjidmu.


Untaian Hadis Nabi, Sempurna


Perlu diketahui, puasa tidak mencegah kita beraktivitas seperti biasa. Memang hari-hari pertama akan terasa berat bagi mereka yang tidak biasa puasa. Perut yang biasa disuplai makanan akan kaget karena tiba-tiba kosong tak terisi selama kurang lebih 14 jam. Tapi ini tidak akan berlangsung lama. Selang beberapa hari anda juga akan terbiasa. Setelah Ramadhan berlalu introspeksi diri anda, sudahkah kita manfaatkan dengan baik "Big Sale Ramadhan" tahun ini?


Sebagai penutup, di bawah ini ada sebuah hadis nabi yang sangat indah. Ringkas tapi bernas dan mencakup semua amal sunnah yang sudah kita kupas di atas dan lebih. Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dalam kitab Shahihnya melalui sahabat Salman Al-Farisi.


عن سعيد ابن المسيب عن سلمان قال خطبنا رسول الله صلى الله عليه وسلّم في آخر يوم من شعبان فقال: «أيها الناس قد أظلكم شهر عظيم شهر مبارك، شهر فيه ليلة خير من ألف شهر، جعل الله صيامه فريضة، وقيام ليله تطوعا، من تقرب فيه بخصلة من الخير كان كمن أدى فريضة فيما سواه، ومن أدى فيه فريضة كان كمن أدى سبعين فريضة فيما سواه، وهو شهر الصبر، والصبر ثوابه الجنة وشهر المواساة، وشهر يزداد فيه رزق المؤمن، من فطر فيه صائما كان مغفرة لذنوبه وعتق رقبته من النار، وكان له مثل أجره من غير ان ينتقص من أجره شيء. قالوا: ليس كلنا نجد ما يفطر الصائم فقال: يعطي الله هذا الثواب من فطر صائما على تمرة، أو شربة ماء، أو مذقة لبن، وهو شهر أوله رحمة واوسطه مغفرة وآخره عتق من النار، من خفف عن مملوكه غفر الله له واعتقه من النار، واستكثروا فيه من أربع خصال: خصلتين ترضون بهما ربكم وخصلتين لا غنى بكم عنهما، فأما الخصلتان اللتان ترضون بهما ربكم، فشهادة أن لا إله إلا الله وتستغفرونه، وأما اللتان لاغنى بكم عنها فتسألون الله الجنة وتعوذون به من النار، ومن أشبع فيه صائما سقاه الله من حوضي شربة لا يظمأ حتى يدخل الجنة .



Artinya : "Wahai manusia, kalian sekarang berada di bulan agung, bulan penuh barokah. Di situlah terdapat malam seribu bulan. Allah mewajibkan puasa pada siang harinya dan men-sunnahkan shalat tarawih pada malamnya. Siapa melakukan kebaikan seperti melaksanakan kewajiban pada bulan lainnya. Dan satu kewajiban seperti 70 kelipatan di bulan lainnya. Bulan kesabaran dan sabar imbalannya surga. Bulan tenggang rasa, dan bulan bertambahnya rizqi. Siapa memberi makan untuk berbuka mendapat seperti pahalanya tanpa berkurang sedikitpun.' Sahabat menyahut, "Tidak semua kami mampu ya Rasulallah!' Rasulullah melanjutkan, "Allah memberi pahala ini kepada orang yang memberi buka walau hanya buah korma, seteguk air dan segelas susu. Bulan dimulai dengan rahmat, disusul dengan ampunan, diakhiri dengan kebebasan dari neraka. Perbanyaklah empat perkara, dua untuk mendapat ridho allah, dua tidak bisa lepas dari kalian. Untuk menggapai ridho ucapkan syahadah dan perbanyak istighfar. Dua yang jangan kamu lepas mintalah surga dan berlindung denganNya dari neraka. Siapa yang mengenyangkan orang puasa akan minum dari telagaku, tidak akan haus sehingga dia masuk surga." HR Ibnu Khuzaimah.



Sumber: NU Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar