KHUTBAH JUMAT
Membiasakan Berjalan Kaki Untuk Mengurangi Pemanasan Global
Khutbah I
اَلْحَمْدُ للهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، اَلْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآن : وَلَا تُفْسِدُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَٰحِهَا وَٱدْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ ٱللَّهِ قَرِيبٌ مِّنَ ٱلْمُحْسِنِينَ
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Syukur alhamdulillah kita panjatkan ke hadirat Allah Swt. yang telah memberikan nikmat karunianya kepada kita. Salah satunya ialah berupa nikmat kesehatan sehingga kita bisa bersama hadir dalam pelaksanaan salat Jumat kali ini. Salawat beserta salam semoga tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw., Nabi yang mengajarkan umatnya untuk senantiasa hidup dalam kesederhanaan dan tidak berlebihan. Di awal khutbah ini izinkan kami berwasiat untuk diri kami pribadi dan umumnya untuk para jamaah sekalian agar senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt. dengan melaksanakan segala yang diperintahkan dan menjauhi segala yang dilarang.
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Manusia merupakan makhluk Allah yang dikaruniai beragam keistimewaan. Salah satunya ialah akal fikiran. Dengan akal fikiran, manusia bisa meningkatkan kualitas hidupnya. Semua kesulitan dalam peri kehidupan manusia di dunia bisa diminimalisir dengan perkembangan teknologi yang bersumber dari olah pikir manusia. Terciptalah mesin, kendaraan, dan perangkat lain sebagainya yang semuanya bertujuan agar kehidupan manusia menjadi semakin mudah.
Meski demikian, dengan adanya perkembangan teknologi tersebut, janganlah sampai
membuat manusia lupa atau bahkan sampai bermalas-malasan. Rasulullah
saw telah mengajarkan kepada kita untuk menjadi manusia yang produktif.
Beliau bersabda:
إن
أطيب كسب الرجل من يده
Artinya: “Pendapatan yang terbaik dari seseorang adalah hasil jerih payah
tangannya” (HR. Ibnu Majah no.2138).
Bahkan pada suatu ketika, Sahabat Umar ibn Khattab pernah mencela orang-orang
yang malas dan menjadi beban komunitas:
يا
معشر القراء (أي العباد) ارفعوا رؤوسكم، ما أوضح الطريق، فاستبقوا الخيرات، ولا
تكونوا كلاً على المسلمين
Artinya: “Wahai para pembaca Qur’an (yaitu ahli ibadah), angkatlah kepada
kalian, sehingga teranglah jalan. Lalu berlombalah dalam kebaikan. Dan
janganlah menjadi beban bagi kaum muslimin”
Sayangnya, dalam kenyataan, seringkali yang terjadi pada diri kita adalah
kemalasan. Salah satu bentuknya ialah kemana-mana selalu saja ingin menggunakan
kendaraan. Padahal Allah Swt. telah menganugerahkan kepada kita kedua kaki yang
sehat untuk melangkah, namun ke warung sebelah saja kita harus pakai motor.
Apalagi ke masjid yang agak jauh. Sudah pasti kendaraan digunakan.
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Sebagai sebuah peringatan bagi kita bahwa bumi kita saat ini sedang tidak baik-baik saja. Efek rumah kaca yang terjadi akibat polusi udara menyebabkan pemanasan global yang menciptakan perubahan iklim yang sangat ekstrem. Sudah sering kita mendengar berita tentang mencairnya gunung es di kutub utara. Kita juga sudah diperingatkan bahwa tidak beberapa lama lagi beberapa kota di dunia ini akan hilang, terendam air laut yang jumlahnya melimpah akibat es kutub yang mencair tadi. Siapakah yang mesti bertanggung jawab atas semuanya? Tentu saja semua manusia tanpa terkecuali.
Sudah menjadi tugas kita untuk menyelamatkan bumi ini. Apalagi kita tahu
bahwasanya manusia diturunkan ke muka bumi ini adalah sebagai khalifah yang
bertugas untuk menciptakan kedamaian di muka bumi ini. Lantas bagaimana kita
akan menciptakan kedamaian jika buminya itu sendiri makin lama makin tidak
layak untuk dihuni?
Allah sudah memberikan peringatan kepada kita untuk tindak semakin merusak
bumi. Dalam Alquran surat al-A’raf Allah berfirman:
وَلَا
تُفْسِدُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَٰحِهَا وَٱدْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ
إِنَّ رَحْمَتَ ٱللَّهِ قَرِيبٌ مِّنَ ٱلْمُحْسِنِينَ
Wa lā tufsidụ fil-arḍi ba'da iṣlāḥihā wad'ụhu khaufaw wa ṭama'ā, inna raḥmatallāhi
qarībum minal-muḥsinīn
Artinya: “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)
memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima)
dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada
orang-orang yang berbuat baik”.
Allah sudah menganugerahkan untuk kita bumi yang layak untuk kita tinggali.
Maka menjadi tugas kita bersama untuk menjaga bumi ini.
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Lantas apa yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan bumi ini? Salah satu diantaranya ialah dengan membiasakan diri berjalan kaki. Meskipun terdengar sederhana, namun nyatanya rutin berjalan kaki ini bukan hanya menyehatkan tubuh kita namun juga memberikan andil yang cukup signifikan untuk menyelamatkan bumi.
Harus kita akui bahwa semakin lama kita semakin dimanjakan oleh teknologi.
Kemana-mana kita selalu ingin menggunakan kendaraan. Jarak jauh atau dekat
sudah tidak menjadi pertimbangan lagi. Ke tetangga sebelah saja kadang kita
mesti pakai motor. Padahal kita tahu bahwa semakin sering kita menggunakan
kendaraan, maka semakin banyak pula polusi yang kita hasilkan yang mencemari
bumi ini dan menciptakan pemanasan global. Apalagi baru-baru ini pemerintah
mengeluarkan kebijakan menaikkan harga BBM. Itu berarti semakin sering kita
menggunakan kendaraan, semakin besar pula pengeluaran kita.
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Dari sudut pandang keislaman, ternyata berjalan kaki juga bisa menghasilkan pahala. Rasulullah saw juga pernah bersabda dalam hadits riwayat Abu Hurairah Ra.:
كلُّ
خطوةٍ يخطوها أحدُكم إلى الصلاةِ يُكْتَبُ لَهُ [ بها ] حسنةٌ ويُمْحَى عنه بِها
سَيِّئَةٌ
Artinya: “Setiap langkah menuju tempat sholat (masjid) akan dicatat sebagai
kebaikan dan akan menghapus kejelekan.” (HR Ahmad)
Hadits di atas menjelaskan kepada kita bahwa setiap langkah kaki yang kita
ayunkan menuju ke masjid itu akan dicatat sebagai sebuah amal baik. Jika kita
hendak artikan lebih luas lagi, maka lafal “masjid” di sini tidak terbatas
kita maknai secara harfiah saja, namun semua hal baik yang kita tuju dengan
berjalan kaki pun masuk dalam kategori ini. Berjalan kaki berbelanja ke warung
sebelah untuk keperluan keluarga pun berpahala. Berjalan kaki mengunjungi sanak
famili dalam rangka silaturahim pun berpahala. Apapun kebaikan yang kita
lakukan maka berjalan kaki menuju pada kebaikan tersebut bisa membuahkan
pahala.
Jika hal kecil ini bisa kita lakukan secara serempak, maka akan tidak terbatas
jumlah energi yang bisa kita hemat sehingga secara perlahan bumi ini bisa kita
selamatkan.
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Selain berjalan kaki, masih banyak hal kecil lainnya yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan bumi ini. Diantaranya ialah menggunakan transportasi umum jika hendak bepergian yang agak jauh, tindak menggunakan produk yang sekali pakai dan bersisa, usahakan untuk menggunakan kembali barang-barang yang kita miliki. Daur ulang sampah menjadi barang lain yang bisa kita gunakan, dan lain-lainnya.
Semoga, dengan langkah-langkah ini akan memberikan efek yang besar bagi
penyelamatan bumi yang kita tempati bersama ini. Dan semoga tiap langkah kaki
kita saat berjalan kaki dihitung sebagai kebaikan oleh Allah swt karena
sudah kita niati untuk menyelamatkan bumi.
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ
فَيَا
أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ
الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ
بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ
وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا
إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا
إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ
حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللّٰهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ
وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ
وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا
وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ
عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ
إنَّ
اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى
عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ
أَكْبَرُ
Ustadz Ibnu Sahroji atau Ustadz Gaes
Tidak ada komentar:
Posting Komentar