"Mas Rizaaaaal, bantuin mama nyapu jalan depan rumah... si dede' lagi cengeng ga bisa ditinggal, nih!", demikian istri saya memberi perintah kepada putra kedua saya, rizal. Karena pekerjaan ini memang sering dilakukan, bergegas anak saya segera mengambil sapu lidi dan pengki yang sudah butut, dan dengan semangat 45 segera melakukan instruksi bunda nya.
"Srek... srek... srek...", begitu bunyi sapu lidi saat beradu dengan aspal jalan yg penuh dengan dedaunan dan kotoran-kotoran sampah. "Eh, rizal... cowok ko k nyapu...", tiba-tiba si eneng, gadis kecil sebelah rumah meledek rizal ketika mengetahui dia sedang asyik menyapu. "Biarain...", jawab rizal dengan ketus lagi singkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar