Selasa, 04 Oktober 2022

(Ngaji of the Day) Tata Cara Doa agar Terkabul

Semua dari kita berharap doa yang kita minta kepada Allah SWT diterima oleh-Nya, dalam arti dikabulkan. Kita untuk itu dianjurkan untuk menjaga adab-adab atau sejenis tata cara yang seharusnya dilakukan oleh orang yang meminta sesuatu dari Allah SWT.

 

Syekh M Ibrahim Al-Baijuri menyebutkan sejumlah syarat dan adab bagi orang yang berdoa. Menurutnya, orang yang berdoa disyaratkan untuk memastikan kehalalan makanan yang dikonsumsi olehnya.

 

Orang yang berdoa juga harus yakin akan ijabah atau pengabulan doanya. Orang yang berdoa juga harus menjaga kesadaran. Jangan sampai berdoa dalam keadaan hati lalai dari Allah, (Lihat Al-Baijuri, Tuhfatul Murid ala Jauharatit Tauhid, [Indonesia, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah: tanpa catatan tahun] halaman 92).

 

Syekh M Ibrahim Al-Baijuri mengatakan bahwa permintaan dalam doa tidak mengandung dosa atau pemutusan hubungan silaturahmi. Doa seyogianya tidak berisi harapan atas terwujudnya penyia-nyiaan terhadap hak umat Islam.

 

Selebihnya, Al-Baijuri menganjurkan orang yang berdoa untuk memanfaatkan waktu-waktu ijabah di mana pintu langit dibuka. Orang yang berdoa dianjurkan untuk berdoa dalam keadaan suci dan menghadap kiblat.

 

ومن آدابه أن يتحرى الأوقات الفاضلة كان يدعو في السجود وعند الأذان والإقامة ومنها تقديم الوضوء والصلاة واستقبال القبلة ورفع الأيادي إلى جهة السماء وتقديم التوبة والاعتراف بالذنب والإخلاص وافتتاحه بالحمد والصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم وختمه بها وجعلها في وسطه أيضا

 

Artinya, “Salah satu adabnya adalah menggunakan waktu-waktu yang utama, yaitu berdoa saat sujud, berdoa saat jeda antara azan dan iqamah. Salah satu adabnya lagi adalah bersuci terlebih dahulu, shalat, menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan ke arah langit, bertobat terlebih dahulu, pengakuan dosa terlebih dahulu, ikhlas dalam berdoa, membuka doa dengan tahmid dan shalawat nabi, mengakhiri doa dengan shalawat nabi, dan juga membaca shalawat nabi di tengah doa,” (Lihat Syekh M Ibrahim Al-Baijuri, Tuhfatul Murid ala Jauharatit Tauhid, [Indonesia, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah: tanpa catatan tahun] halaman 92).

 

Secara ringkas, adab dan tata cara berdoa dapat dikatakan sebagai berikut ini:

1. Memakan yang halal.

2. Meyakini ijabah doanya.

3. Menjaga hati agar tidak lalai saat berdoa.

4. Tidak meminta sesuatu yang mengandung dosa.

5. Tidak meminta sesuatu yang dapat memutuskan silaturahmi.

6. Tidak meminta sesuatu yang dapat menyia-nyiakan hak umat Islam.

7. Tidak meminta sesuatu yang mustahil secara umum.

8. Memanfaatkan waktu-waktu yang afdhal dalam berdoa, yaitu waktu sujud dan waktu jeda antara azan dan iqamah.

9. Wudhu dan shalat terlebih dahulu sebelum berdoa.

10.Menghadap kiblat dan mengangkat tangan saat berdoa.

11.Tobat dan mengakui dosa terlebih dahulu sebelum berdoa.

12.Ikhlas dalam berdoa.

13.Membuka doa dengan tahmid dan shalawat nabi.

14.Mengakhirinya dengan shalawat nabi.

15.Membaca shalawat nabi di tengah doa.

 

Semua adab dan syarat ini dianjurkan untuk diamalkan oleh mereka yang ingin berdoa. Semua adab dan syarat ini diharapakan dapat mendekatkan doa dan ijabah atau pengabulan doa itu sendiri. Wallahu a‘lam. []

 

Sumber: NU Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar