Nah, wa bil
khusus di edisi 25 - 31 Maret 2013 ini, Majalah Tempo kembali menurunkan berita
perihal BJB, dengan ilustrasi cover seseorang berkemeja kuning lengan
pendek, bercelana panjang hitam, berkacamata, dan berjanggut tipis tampak
sedang berdiri di sebuah trotoar di bawah gedung pencakar langit. Namun matanya
terlihat menatap segepok uang yang terselip di bawah bangunan gedung tersebut.
Liputan sebenarnya sudah dimulai oleh Majalah
Tempo dalam Kolom Opini yang ada di halaman 33, berjudul "Properti Lancung
Bank Jabar". Namun laporan utama baru masuk di halaman 36 yang ditandai
dengan foto besar dua halaman penuh sebgaia latar belakang judul berita. Foto
tersebut menggambarkan suasana rapat yang dihadiri oleh petinggi Bank Jabar
Banten.
Tulisan menarik akhirnya dapat dinikmati di halaman-halaman selanjutnya. Beberapa nama tokoh pesohor partai tertentu banyak disebut di Majalah Tempo edisi kali ini. Tanpa inisial, tanpa tedeng aling-aling. Dan langsung menyebut nama terang, bahkan ada yang sekaligus menyebut jabatan sang tokoh di berbagai posisi.
Majalah Tempo juga menampilkan sebuah foto
tanah lapang yang berada di Jalan Gatot Subroto kaveling 93, jakarta yang
rencananya akan dijadikan gedung pencakar langit BJB Cabang Jakarta. Menurut
Tempo, sebagaimana diberitakan pada halaman 39, harga tanah seluas sekitar
7.000 meter persegi ini ada di kisaran 30 - 35 juta per meter persegi. Namun
ternyata yang dibayarkan oleh BJB malah 38 juta per meter persegi. Uang muka
sebesar 40% langsung dibayarkan sepekan setelah perjanjian, padahal, kembali
menurut tempo, BJB sudah mempunyai peraturan bahwa uang muka pembelian barang
adalah maksimal 30%. Duh...
Wa ba'du, "kenakalan" Tempo
terkadang diperlukan sebagai referensi bacaan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar