Iman dan Permainan
Diceritakan, pada suatu hari, Siti Asiah
mengajak Firaun bermain-main atau tebak-tebakan. Tapi Peraturannya, tidak
main-main biasa. Siapa yang kalah harus keluar dengan telanjang sampai pintu
kerajaan, begitu peraturan yang disepakati Siti Asiah dan Firaun.
Singkat cerita Siti Asiah menang. Tak lama
kemudia, ia menuntut Firaun yang kalah, agar lekas menepati janji yang
disepakati. Namun, Firaun memohon ada ralat perjanjian. Raja yang mengaku
sebagai Tuhan tersebut ingin mambangun gedung intan sebagai ganti keluar
telanjang.
Namun Siti Asiah menolak seraya berkata, "Bilamana Engkau adalah Tuhan, tepatilah janjimu. Sesungguhnya menepati janji adalah syarat ketuhanan."
Dengan amat terpaksa dan penuh kemarahan, Firaun pun membuka seluruh pakaiannya, lalu berjalan keluar. Para selir kerajaan, dayang-dayang, dan penjaga keraton, semuanya melihat buruknya rupa sang raja. Dan seketika mereka langsung beriman pada Allah, Tuhan yang maha Tunggal.
Siti Asiah bingung, karena berkali-kali ia
berdakwa, mengajak mereka beriman, tapi selalu ditolak. Susahnya dakwah minta
ampun. Namun, tak dinyana, dengan permainan, iman dapat berhembus. (Abdul
Majid, Subang)
Disarikan dari Kitab Sulamul Munajat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar