Ragam Shalat Sunnah (5)
Shalat Dhuha
Shalat dhuha adalah shalat sunat yang
dikerjakan pada waktu dhuha. Yaitu waktu ketika matahari terbit hingga terasa
panas menjelang shalat Dzuhur. Mungkin dapat diperkirakan sekitar pukul tujuh
sampai pukul sebelas. Shalat dhuha sebaiknya dilakukan setelah melewati
seperempat hari. Artinya, jika satu hari (12 jam, terhitung dari pukul 5 pagi –
pukul 5 sore) dibagi empat maka shalat dhuha sebaiknya dilakukan pada
seperempat kedua dalam sehari, atau sekitar pukul sembilan. Sehingga setiap seperempat
hari selalu ada shalat. Terhitung dari shubuh sebagai shalat pertama mengisi
waktu paling dini. Kemudian shalat dhuha sebagai shalat kedua. Ketiga shalat
dhuhur dan keempat shalat ashar. Jika demikian maka dalam satu hari keidupan
kita tidak pernah kososng dari shalat.
Shalat dhuha memiliki beberapa fadhilah yang
pertama adalah mengikuti sunnah Rasulullah saw. sebagaimana beliau berwasiat
kepada Abu Hurairah, ia berkata:
عن
أبي هريرة رضي الله عنه أنه قال : " أوصاني خليلي بثلاثٍ : صيامِ ثلاثةِ
أيامٍ من كل شهر ، وركعتي الضحى ، وأن أوتر قبل أن أنام " ( رواه البخاري
Rasulullah saw, kekasihku itu berwasiat
padaku tiga hal pertama puasa tiga hari setiap bulan, kedua dua rakaat dhuha
(setiap hari), ketiga shalat witir sebelum tidur.
Diantara fadhilah yang lain adalah menjadikan
diri bersih dari dosa yang memungkinkan terkabulnya segala do’a. Sebagaimana
hadits Abu Hurairoh .
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ :
" مَنْ حَافَظَ عَلَى سُبْحَةِ الضُّحَى غُفِرَتْ ذُنُوبُهُ ، وَإِنْ كَانَتْ
أَكْثَرَ مِنْ زَبَدِ الْبَحْرِ "
Barang siapa menjaga shalat dhuha, maka Allah
akan mengampunin segala dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.
Dan yang tidak kalah penting adalah fadhilah
yang langsung ditegaskan oleh Allah melalui Rasulullah saw dalam hadits Qudsi.
عن
أبي الدرداء وأبي ذرِّ ( رضي الله عنهما ) عن رسول الله صلى الله عليه وسلم : عن
الله تبارك وتعالى أنه قال : ابن آدم ، اركع لي أربع ركعاتٍ من أول النهار أكفك
آخره " ( رواه الترمذي )
Dari Abi Darda’ dan Abi Dzar dari Rasulullah
saw (langsung) dari Allah Tabaraka wa Ta’ala “ruku’lah untukku empat rakaat di
permulaan hari (pagi), maka Aku akan mencukupimu di sisa harimu”
Shalat dhuha minimal dilaksanakan dua
raka’at, dan yang baik adalah empat rekaat sedangkan sempunanya adalah enam
raka’at, dan yang paling utama adalah ukuran maksimal yaitu delapan
rakaat.Shalat dhuha sebaiknya dilakukan dua rakaat untuk satu kali salam,
walaupun boleh melangsungkannya dalam empat raka’at sekaligus. Untuk dua rakaat
shalat dapat dimulai dengan niat أصلى سنة الضحى ركعتين
لله تعالى Ushalli sunnatad dhuha rak’ataini lillahi ta’ala. Aku niat
shalat dua dua raka’at karena Allah.
Kemudian dilanjutkan dengan bacaan al-Fatihah
dan disusul kemudian surat was-Syamsi wa dhuhaha untuk raka’at pertama dan qul
ya ayyuhal kafirun untuk raka’at kedua. Demikianlah selanjutnya diulang dengan
bacaan surat semampunya.Adapun bacaan do’a dalam shalat dhuha sangatlah beragam
akan tetapi yang masyhur adalah
اللَّهُمَّ
إنَّ الضُّحَى ضَحَاؤُك وَالْبَهَا بَهَاؤُك وَالْجَمَالُ جَمَالُك وَالْقُوَّةُ
قُوَّتُك وَالْقُدْرَةُ قُدْرَتُك وَالْعِصْمَةُ عِصْمَتُك اللَّهُمَّ إنْ كَانَ
رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ
وَإِنْ كَانَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَإِنْ
كَانَ بَعِيدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضَحَائِكَ وَبِهَائِك وَجَمَالِك وَقُوَّتِك
وَقُدْرَتِك آتِنِي مَا آتَيْت عِبَادَك الصَّالِحِينَ
Allahumma innad dhuhaa dhuha uka, wal bahaa
bahaa-uka, wal jamaala jamaa-luka, wal quwwaata quwwatuka, wal qudrota
qudrotuka, wal ishmata ishmatuka. allahumma inkaana rizqi fis-samaa-i
fa-anzilhu, wainkaana fil-ardli fa akhrijhu, wainkaana mu’siron fayassirhu,
wainkaana charooman fathohhirhu, wainkaana ba’iidan faqorribhu, bichaqqi
dhuhaaika, wajaamalika, wabahaaika, waqudrotika, waquwwatika, waishmatika,
aatini maa’ataita ‘ibaadakash-sholichiin.
(Ya Allah sesungguhnya waktu dhuha adalah
dhuha-mu, dan keindahan adalah keindahan-mu, dan kebagusan adalah kebagusan-mu,
dan kemampuan adalah kemampuan-mu, dan kekuatan adalah kekuatan-mu, serta
perlindungan adalah perlindungan-mu. ya allah apabila rizqiku berada dilangit
maka mohon turunkanlah, bila di bumi mohon keluarkanlah, bila sulit
mudahkanlah, bila jauh dekatkanlah, dan bila haram bersihkanlah, dengan haq
dhuha-mu, keindahan-mu, kebagusan-mu, kemampuan-mu, kekuatan-mu dan
perlindungan-mu, berikanlah kepadaku apa saja yang engkau berikan kepada
hamba-hambamu yang sholeh).
Sumber: NU Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar