Puasa sebagai Pintu Ibadah
Selasa, 24/07/2012 17:00
Oleh: Ust. Yusuf Suhato
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Marilah kita bersama-sama menjadikan bulan Ramadhan ini sebagai ruang untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah swt. dengan meninggalkan kemaksiatan dan berbondong-bondong pada amal kebaikan. Karena dalam ramadhan amal kebaikan akan ilipat-gandakan. Ingatlah sebuah hadits Rasulullah saw ‘Barang siapa datang ke majlis ta’lim di bulan Ramadhan, maka Allah memerintahkan malaikat mencatat setiap langkahnya sebagai pahala ibadah satu tahun penuh. Dan Aku (Kanjeng Nabi Muhammad saw) akan bersamanya pada hari kaimat nanti di bawah Arasy-NYa.
الحمد
لله, الحمد لله الذى أنعم علينا بنعمة الإيمان و الإسلام, وكتب علينا الصيام الذى
هو ركن من أركان الاسلام, أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ شهادَةَ أدخرها ليوم الزحام, وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدنا مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الداعى بقوله وفعله إلى دار السلام. اللهمّ صَلّ وسّلِّمْ
علَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمّدِ وعَلى آلِه وأصْحَابِهِ هُدَاةِ الأَنَامِ
وَمَصَابِيْحِ الظُّلاَمِ. أمَّا بعْدُ, فيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَِ
تَعَالَى بِفِعْلِ الطَّاعَاتِ وَتَرْكِ الأَثَامِ تدخلوا جنة ربكم بسلام
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Marilah kita bersama-sama menjadikan bulan Ramadhan ini sebagai ruang untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah swt. dengan meninggalkan kemaksiatan dan berbondong-bondong pada amal kebaikan. Karena dalam ramadhan amal kebaikan akan ilipat-gandakan. Ingatlah sebuah hadits Rasulullah saw ‘Barang siapa datang ke majlis ta’lim di bulan Ramadhan, maka Allah memerintahkan malaikat mencatat setiap langkahnya sebagai pahala ibadah satu tahun penuh. Dan Aku (Kanjeng Nabi Muhammad saw) akan bersamanya pada hari kaimat nanti di bawah Arasy-NYa.
Ingatlah pula hadits Rasulullah saw yang
memberitakan “barang siapa memberi buka puasa kepada orang lain hinnga kenyang,
Allah akan mengampuni dosa-dosanya, dan kelak di akhirat nanti Allah akan
memberinya minuman penolak dahaga hingga masuk surga. Dan orang itu juga
mendapatkan pahala sebagaimana pahala mereka yang diberinya makanan berbuka
tanpa terkurangi sedikit saja.
Bukankah semua itu hanya ada di Ramadhan saja? andaikan mereka memahami hikmah yang terkandung di dalam Ramadhan, pastilah mereka akan mengharap semua bulan menjadi Ramadhan, begitu kata rasulullah saw
لَوْتَعْلَمُ
اُمَّتىِ مَا فِى رَمَضَانَ لَتَمَنَّوْا اَنْ تَكُوْنَ السَّنَةُ كُلُّهَا
رَمَضَانَ, لِأَنَّ الْحَسَنَةَ فِيْهِ مُجْتَمِعَةُ وَالطَّاعَةِ مَقْبُولَةُ
وَالدَّعَوَاةِ مُسْتَجَابَةُ وَالذُّنُوْبَ مَغْفُوْرَةُ وَاْلْجنَّةُ
مُشْتَاقَةُ لَهُمْ
Andaikata umatku tahu yakni mengerti apa yang
terkandung dalam ramadhan, maka mereka akan mengharapkan satu tahun itu akan
menjadi bulan Ramadhan. Karena di dalam Ramadhan semua kebaikan dikumpulkan,
semua ketatan diterima (Allah) semua do’a dikabulkan, dos-dosa diampunkan. Dan
sorga-sora merindukan mereka.
Jama’ah Jum’ah yang dimuliakan Allah
Satu minggu bulan ramadhan telah berjalan, sudah tujuh hari puasa kita jalankan. Makan sahur di malam hari menahan lapar hingga maghrib menjelang. Apakah perubahan yang telah kita rasakan? Adakah perubahan itu begitu jelas menjelma dalam amal-amal yang kit lakukan? atau kita hanya merasa lapar dan kehausan saja, tanpa ada perubahan?
Marilah, mumpung puasa baru satu minggu. Mari
kita intropeksi diri kita masing-masing apakah kita telah menemukan hikmah
puasa ramadhan kali ini? Tentunya jawabnya ada pada diri kita masing-masing.
Jangan sampai kita termasuk dalam golongan…
كَمْ
مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ اِلاَّ الْجُوْعُ وَ الْعَطَشُ
“Betapa banyak orang-orang yang berpuasa
tidak mendapatkan balasan kecuali lapar dan haus”.
Ayyuhas shaimun rahimakumullah
Dalam haditsnya Nabi Muhammad saw meyebut
puasa sebagai pintu ibadah. Nabi bersabda
لكل
شيء باب وباب العبادة الصوم أخرجه ابن المبارك في الزهد ، ومن طريقه أبو الشيخ في
الثواب من حديث أبي الدرداء
Segala sesuatu ada dipintu masuknya, dan
pintu ibadah adalah puasa. Hal ini menimbang penting dan kegunaan ibadah puasa
ini, maka ia kerap diberlakukan sebagai ibadah terapis sebagai penangkal tumbuh
liarnya nafsu syahwat libido, misalnya dalam hadits riwayat Imam Al-Bukhari
dari Ibn Mas’ud, dapat kita telaah anjuran Rasulullah Muhammad kepada para
pemuda yang belum memiliki persiapan matang untuk menikah, dianjurkan untuk
berpuasa, yang dalam bahasa beliau disebut sebagai Wija’ (alat kendali).
Hadirin yang berbahagia
Dalam telaah Sayyid Haidar Al-Amuly misalnya, penulis kitab Asrararus Syariah wa Athwarul Thariqah wa Anwarul Haqiqah, puasa disebut sebagai pintu ibadah dikarenakan ia berfungsi terhadap dua hal. Pertama, puasa dapat mencegah sesuatu yang dilarang agama dan kedua, puasa adalah bentuk penyerangan terhadap godaan setan. Detailnya adalah sebagai berikut.
Pertama, puasa berpotensi mencegah hal-hal
yang dilarang, mencegah diri dari nafsu syahwat dan bahwa puasa itu adalah
ibadah eksklusif, yakni ibadah rahasia yang hanya diketahui oleh Allah. Berbeda
dengan salat, zakat dan ibadah selain keduanya yang masih mungkin dilihat
sesama, sehingga dikhawatirkan tersusupi perasaan bangga dan bertindak pamer.
Padahal bukankah telah maklum, bahwa keduanya adalah penyebab utama tertolaknya
suatu ibadah dan ketaatan.
Kedua, puasa adalah sebentuk penyerangan
terhadap setan, sebagai musuh Allah dan kita semua. Disebut menyerang setan,
karena ia tidak akan mampu menggoda manusia, kecuali dengan jalan pemenuhan
nafsu syahwat. Nah, rasa lapar dan dahaga adalah upaya preventif untuk
menaklukkan segala nafsu syahwat yang tidak lain adalah piranti setan untuk
menggoda manusia.
Oleh karena itu, Maasyiral Muslimin
Rahimakumullah
Jika piranti ini ditiadakan, adalah menjadi niscaya pula hilangnya aktivitas godaan itu. Karena itu, Nabi Muhammad bersabda : “ Sesungguhnya setan itu menyusuri putra Adam, sebagaimana aliran darah, maka sempitkan alirannya dengan lapar.” Dengan hadits ini, kita dapat memahami makna hakikat hadits Nabi yang diriwayatkan Abu Hurairah bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda : “Apabila bulan Ramadan tiba, pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup. Setan-setan dibelenggu. Maka berserulah seorang penyeru : “Hai siapa yang menginginkan kebaikan datanglah! Dan siapa yang ingin (melakukan) kejahatan, cegahlah dirimu! (H.R. Turmidzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim)
Dari komparasi dua hadits di atas, kiranya
telah jelas bahwa yang dimaksud setan dibelenggu, lebih mengena diartikan bahwa
peluang dan piranti setan untuk menggoda manusia di bulan puasa Ramadan
benar-benar ditutup, dikendalikan dengan terapi lapar manusia yang berpuasa.
Dengan ditutupnya peluang melakukan dosa bermakna neraka siksaan telah pula
ditutup dan yang tinggal kemudian adalah bekerjanya nurani manusia untuk
kembali pada jalan Allah yang membawanya menuju surga keridhaan Allah Ta’ala.
Akhirnya, khotbah ini hendak mengatakan bahwa
semuanya kemudian kembali pada pribadi kita masing-masing untuk mengetuk dan
mau membuka pintu ibadah ini.Kita sambut dan jemput dengan gempita peluang
berharga yang dihadiahkan Allah Ta’ala ini, yang dengan puasa ini,
ibadah-ibadah atau penghambaan yang lain menjadi terbuka dan mudah untuk
dimakna dan dijalankan.
باَرَكَ
اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ
والذِّكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ
رَحِيْمٌ.
Khutbah II
اَلْحَمْدُ
للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ.
وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ
رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ
وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا
النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا
اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ
ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ
عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا
تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ
وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ
الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ
الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ
اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ
Penulis adalah kontributor NU Online Jombang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar