Shalat Tarawih 4 Rakaat 1
Kali Salam
Pertanyaan:
Assalamualaikum wr.wb.
Mau tanya pak ustadz bagaimana hukumnya
sholat tarawih 4 rakaat 1 salam tanpa menggunakan tasyahud awal begitu juga
dengan witirnya 3 rakaat 1 salam bablas. Itu cara shalat tarawih di daerah
kontrakan baru saya, pada tarawih pertama saya ke masjid tapi setelah saya tahu
cara shalatnya begitu, saya tarawih sendiri di rumah, saya tidak yakin dan ragu
dengan shalatnya, tapi di sisi lain saya juga sungkan dan malu jika diajak
tetangga ke masjid. Mohon penjelasannya pak ustadz, terimakasih.
Wassalamualaikum wr.wb.
Nanin, Solo
Jawaban:
Wa’alaikum salam wr. wb.
Penanya yang budiman, semoga selalu dirahmti
Allah swt. Shalat tarawih hanya ada di bulan Ramadlan, dan hukumnya adalah
sunnah. Di kalangan NU shalat tarwih yang biasa dijalankan adalah dua puluh
rakaat ditambah shalat witir tiga rakaat. Shalat tarawih dilaksanakan dengan
satu salam setiap dua rakaat.
Memang terjadi perbedaan pendapat di antara
para ulama mengenai jumlah rakaat shalat tarawih. Tetapi menurut madzhab syafii
yang dianut oleh kaum nahdliyin, jumlah rakaatnya itu ada dua puluh. Waktu
pelaksanaan shalat tarawih dimulai setelah shalat isya—sebagaimana dikemukakan
al-Baghawi dan ulama lainnya—sampai terbitnya fajar. Sedang cara palaksannya
adalah setiap dua rakaat salam satu kali.
يَدْخُلُ
وَقْتُ التَّرَاوِيحِ بِالْفَرَاغِ مِنْ صَلَاةِ الْعِشَاءِ ذَكَرَهُ الْبَغَوِيُّ
وَغَيْرُهُ وَيَبْقَى إِلَى طُلُوعِ الْفَجْرِ وَلْيُصَلِّهَا رَكْعَتَيْنِ
رَكْعَتَيْنِ كَمَا هُوَ الْعَادَةُ
“Masuknya waktu shalat tarawih itu selesai
shalat isya—sebagaimana dikemukakan al-Baghawi dan ulama lainnya—sampai
terbitny fajar. Dan hendaknya shalat tarwihlah dua rakat dua rakaat (dua rakaat
dengan sekali salam) sebagaimana kebiasaan yang berlaku”(Lihat Muhyidin Syarf
an-Nawawi, al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab, Bairut-Dar al-Fikr, juz, 4, h. 32)
Lantas bagaimana jika pelaksanaan shalat
tarawih adalah empat rakaat dengan sekali salam? Qadli Husain, salah seorang
ulama dari kalangan madzhab syafii menyatakan bahwa pelaksanaan shalat tarawih
empat rakaat dengan sekali salam tidak sah. Kami cenderung mengikuti pendapat
ini. Alasan yang dikemukakan beliau adalah bertentangan dengan ketentuan yang
telah disyariatkan (khilaf al-masyru’).
فَلَوْ صَلَّي
أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ بِتَسْلِيمَةٍ لَمْ يَصِحَّ ذَكَرَهُ الْقَاضِى حُسَيْنٌ فِي
فَتَاوِيهِ لِاَنَّهُ خِلَافُ الْمَشْرُوعِ
“Apabila menjalankan shalat tarawih empat
rakaat dengan sekali salam tidaklah sah sebagaimana dikemukakan oleh Qadli
Husain dalam fatwanya karena menyalahi ketentuan yang telah disyariatkan”
(al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab, Bairut-Dar al-Fikr, juz, 4, h. 32).
Lantas bagaimana dengan orang-orang yang
menjalankan shalat tarawih delapan rakaat, dimana mereka menjalankan shalat
tarawih empat rakaat dengan sekali salam? Hemat kami hal ini tidak perlu
dipersoalkan dengan tajam. Kami menghargai orang yang berpendapat kesahan
shalat tarawih dengan cara empat rakaat dengan sekali salam, meskipun dalam
pandangan kami jumlah rakaat shalat tarawih adalah dua puluh rakaat dan cara
pelaksanannya adalah tiap dua rakaat salam satu kali.
Demikian jawaban singkat yang dapat kami
kemukakan. Semoga bisa dipahami dengan baik. Sikapilah perbedaan dengan bijak.
Dan kami selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik dari para pembaca.
Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq,
Wassalamu’alaikum wr. Wb
Mahbub Ma’afi Ramdlan
Tim Bahtsul Masail NU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar