Kamis, 09 Juli 2015

(Ngaji of the Day) Shalat Tarawih 4 Rakaat 1 Kali Salam



Shalat Tarawih 4 Rakaat 1 Kali Salam

Pertanyaan:

Assalamualaikum wr.wb.

Mau tanya pak ustadz bagaimana hukumnya sholat tarawih 4 rakaat 1 salam tanpa menggunakan tasyahud awal begitu juga dengan witirnya 3 rakaat 1 salam bablas. Itu cara shalat tarawih di daerah kontrakan baru saya, pada tarawih pertama saya ke masjid tapi setelah saya tahu cara shalatnya begitu, saya tarawih sendiri di rumah, saya tidak yakin dan ragu dengan shalatnya, tapi di sisi lain saya juga sungkan dan malu jika diajak tetangga ke masjid. Mohon penjelasannya pak ustadz, terimakasih.

Wassalamualaikum wr.wb.

Nanin, Solo

Jawaban:

Wa’alaikum salam wr. wb.

Penanya yang budiman, semoga selalu dirahmti Allah swt. Shalat tarawih hanya ada di bulan Ramadlan, dan hukumnya adalah sunnah. Di kalangan NU shalat tarwih yang biasa dijalankan adalah dua puluh rakaat ditambah shalat witir tiga rakaat. Shalat tarawih dilaksanakan dengan satu salam setiap dua rakaat.

Memang terjadi perbedaan pendapat di antara para ulama mengenai jumlah rakaat shalat tarawih. Tetapi menurut madzhab syafii yang dianut oleh kaum nahdliyin, jumlah rakaatnya itu ada dua puluh. Waktu pelaksanaan shalat tarawih dimulai setelah shalat isya—sebagaimana dikemukakan al-Baghawi dan ulama lainnya—sampai terbitnya fajar. Sedang cara palaksannya adalah setiap dua rakaat salam satu kali.

يَدْخُلُ وَقْتُ التَّرَاوِيحِ بِالْفَرَاغِ مِنْ صَلَاةِ الْعِشَاءِ ذَكَرَهُ الْبَغَوِيُّ وَغَيْرُهُ وَيَبْقَى إِلَى طُلُوعِ الْفَجْرِ وَلْيُصَلِّهَا رَكْعَتَيْنِ رَكْعَتَيْنِ كَمَا هُوَ الْعَادَةُ

“Masuknya waktu shalat tarawih itu selesai shalat isya—sebagaimana dikemukakan al-Baghawi dan ulama lainnya—sampai terbitny fajar. Dan hendaknya shalat tarwihlah dua rakat dua rakaat (dua rakaat dengan sekali salam) sebagaimana kebiasaan yang berlaku”(Lihat Muhyidin Syarf an-Nawawi, al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab, Bairut-Dar al-Fikr, juz, 4, h. 32)

Lantas bagaimana jika pelaksanaan shalat tarawih adalah empat rakaat dengan sekali salam? Qadli Husain, salah seorang ulama dari kalangan madzhab syafii menyatakan bahwa pelaksanaan shalat tarawih empat rakaat dengan sekali salam tidak sah. Kami cenderung mengikuti pendapat ini. Alasan yang dikemukakan beliau adalah bertentangan dengan ketentuan yang telah disyariatkan (khilaf al-masyru’).

فَلَوْ صَلَّي أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ بِتَسْلِيمَةٍ لَمْ يَصِحَّ ذَكَرَهُ الْقَاضِى حُسَيْنٌ فِي فَتَاوِيهِ لِاَنَّهُ خِلَافُ الْمَشْرُوعِ

“Apabila menjalankan shalat tarawih empat rakaat dengan sekali salam tidaklah sah sebagaimana dikemukakan oleh Qadli Husain dalam fatwanya karena menyalahi ketentuan yang telah disyariatkan” (al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab, Bairut-Dar al-Fikr, juz, 4, h. 32).

Lantas bagaimana dengan orang-orang yang menjalankan shalat tarawih delapan rakaat, dimana mereka menjalankan shalat tarawih empat rakaat dengan sekali salam? Hemat kami hal ini tidak perlu dipersoalkan dengan tajam. Kami menghargai orang yang berpendapat kesahan shalat tarawih dengan cara empat rakaat dengan sekali salam, meskipun dalam pandangan kami jumlah rakaat shalat tarawih adalah dua puluh rakaat dan cara pelaksanannya adalah tiap dua rakaat salam satu kali.

Demikian jawaban singkat yang dapat kami kemukakan. Semoga bisa dipahami dengan baik. Sikapilah perbedaan dengan bijak. Dan kami selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik dari para pembaca.

Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq,
Wassalamu’alaikum wr. Wb

Mahbub Ma’afi Ramdlan
Tim Bahtsul Masail NU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar