Komedi
Stand-Up dengan 86 Gelak dan Tepuk
Oleh: Dahlan Iskan
KITA tahu Gus Dur adalah humoris
sejati. Presiden Amerika umumnya juga humoris. Tapi, baru kali ini ada presiden
yang dalam pidato resminya yang hanya 22 menit mendapat sambutan gelak tawa dan
tepuk tangan sampai 86 kali. Itulah gaya Presiden Obama saat memberikan
sambutan pada jamuan makan malam tahunan yang diselenggarakan wartawan Gedung
Putih di Washington Hilton pekan lalu.
”Ini
stand-up comedy terbaik dalam sejarah Amerika,” komentar media.
Saking
lucunya dan saking seringnya gelak tawa menyambutnya, saya sampai dua kali
memutarnya ulang di YouTube. Saya ingin menghitung dengan benar berapa kali
hadirin yang memenuhi ruangan besar itu tergelak atau bahkan bertepuk tangan
panjang.
Memang
sudah biasa seorang presiden di AS menyelipkan humor dalam setiap pidatonya.
Bahkan, mengapa Al Gore yang cerdas, elegan, dan ganteng kalah saat bersaing
dengan calon presiden George W. Bush dalam pemilu 16 tahun lalu, kata analis,
hanyalah karena Al Gore terlalu serius. Hanya karena kalah humoris.
Rupanya
Obama sengaja mendesain pidatonya malam itu mirip teater komedi. Pemberi
sambutannya, misalnya, seorang pelawak perempuan terkemuka yang berkulit putih.
Dialah Cecily Strong yang biasa tampil di acara TV yang sangat
populer, Saturday Night Live. Strong memang tampil lucu, tapi jauh kalah
lucu jika dibandingkan dengan Obama yang tampil setelah itu.
Tentu
bahan Obama melucu tetap di sekitar kepresidenan, politik, pribadinya, juga
kehidupan wartawan/media. Karena itu, bagi yang tidak akrab dengan pergulatan
politik Amerika, mungkin tidak terlalu tahu di mana letak lucunya.
Dia
mengkritik habis semua TV dan koran terkemuka. Satu per satu, dia sebut
nama-nama media itu. Tapi, yang dikritik menyambutnya dengan gelak tawa. ”Saya
tidak terganggu dengan apa yang dilakukan media terhadap saya, karena di
Washington ini memang ada permusuhan yang tersistem,” katanya. Gerrr.
Satu per
satu calon presiden yang sudah mengumumkan pencalonannya dia serang habis
dengan humornya. Bukan hanya yang berasal dari Partai Republik, tapi juga
Partai Demokrat. Termasuk Hillary Clinton. Bahkan lengkap dengan menampilkan
karikaturnya di layar lebar dalam forum itu.
”Saya
punya teman yang baru beberapa minggu lalu mendapat uang jutaan dolar, tapi
sekarang hidup di gerobak di Iowa sana,” kata Obama. Yang dimaksud tentu
Hillary. Dia memang lagi dihebohkan soal cara pengumpulan dananya dari
luar negeri yang sampai jutaan dolar, yang dihubungkan dengan jabatan lamanya
sebagai menteri luar negeri. Soal gerobak, itu terlontar karena Hillary baru
mengumumkan akan tinggal di Iowa selama persiapan kampanye pertama dan di Iowa
akan tinggal di gerobak mobil ala Amerika.
Calon
kuat presiden dari Partai Republik Ted Cruz, yang sekarang menjabat gubernur
Wisconsin, dijadikan bahan lawakan karena dalam isu perubahan iklim menganggap
dirinya seperti Galileo. ”Ini salah besar,” kata Obama. ”Galileo itu percaya
bahwa bumilah yang mengitari matahari, sedang Cruz hanya percaya bahwa bumilah
yang mengitari dirinya.”
Rupanya
Obama juga ”balas dendam”. Itu terkait dengan diragukannya keamerikaan dan
kekristenannya dulu. Maka, Jeb Bush, adik George Bush dan mantan gubernur
Florida yang merupakan calon kuat dari Partai Republik, sasaran berikutnya.
Sebab, Jeb Bush pernah teledor menulis ”Spanyol” dalam kolom isian
mengenai keturunannya. Apalagi, istri Jeb Bush memang keturunan Spanyol.
Anggota
kongres yang belum lama ini berkirim surat ke Iran juga jadi sasaran. Yakni,
mereka yang menentang langkah Obama untuk negosiasi nuklir dengan Iran. Obama
menganggap pengiriman surat itu melanggar ketatanegaraan. Negosiasi tersebut
urusan presiden (eksekutif), bukan kongres. Demikian juga mengenai anggota
kongres yang pernah bikin pernyataan ”Jangan ada yang mau menjadi tentara
sebelum orang konservatif yang terpilih menjadi presiden”.
”Bayangkan
nanti kalau ada 47 ayatullah kirim surat ke kita untuk memberi tahu kita
tentang aturan ketatanegaraan yang benar di Amerika.”
Obama
juga balas menyasar anggota kongres yang menyebutnya sebagai presiden yang akan
membawa Amerika menuju kiamat seperti yang disebut dalam kitab suci. ”Wow, ini
(kalau benar) hebat. Tidak pernah dilakukan oleh presiden siapa pun, termasuk
oleh Washington atau Lincoln sekalipun. Ini warisan hebat,” katanya, santai.
Rupanya
Obama memang ingin tampil sangat rileks. Itu terkait dengan masa jabatannya
yang tinggal 18 bulan lagi. Rambutnya sekarang, tambah dia, memang sudah lebih
banyak abu-abu, tapi pekerjaan presiden memang sangat menantang. ”Kalau rambut
Michelle tetap hitam, itu karena dia makan banyak sayur dan buah,” kata Obama
tentang istrinya.
Bahwa dia
tidak pernah kelihatan marah, itu karena dia punya penerjemah untuk menunjukkan
kemarahannya. Maka, inilah yang terjadi berikutnya. Dari atas podium, Obama
memanggil ”penerjemah kemarahannya” yang bernama Luther. Tinggi, besar, berjas,
berdasi dengan 10 cincin besar di setiap jari, plontos, dan bergaya sekuriti
yang galak.
Sambil
berdiri mepet menempel di belakang Obama, giliran si Luther yang
berpidato. Dengan penuh kemarahan. Tapi lucu. Sesekali kemarahan Luther
dipotong Obama. Sesekali Obama yang dipotong Luther. Luther bicara
terus. Bergerak terus. Di belakang dan di samping Obama. Sesekali menempel
dan memegang badan Obama. Lucu sekali. Benar-benar komedi. Bukan seperti
umumnya pidato kenegaraan.
Sekuriti
yang diperkenalkan sebagai Luther itu ternyata seorang aktor profesional.
Namanya Keegan-Michael Key. Aktor, penyanyi, dan pengisi suara. Dia, seperti
juga Obama, punya ayah berkulit hitam dan ibu berkulit putih.
Rasanya
baru sekali ini ada presiden yang berpidato dengan gaya stand-up comedy seperti
itu. Dan publik ternyata bersimpati. Dan terhibur. Yang diserang pun tertawa.
(*)
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar