Rabu, 08 Juli 2015

(Ngaji of the Day) Ini Organ-organ Tubuh yang Diperbaiki Selama Ramadhan



Ini Organ-organ Tubuh yang Diperbaiki Selama Ramadhan
Oleh: Masludi Sopriyadi

Masih banyak orang bertanya, apa manfaat puasa? Sebulan penuh pula. Masih banyak yang ragu dan khawatir puasa selama sebulan akan berdampak buruk bagi kesehatan sebab kita dipaksa tak makan dan minum pada waktu siang selama sebulan.

Namun ternyata, kekhawatiran itu akhirnya tak punya kekuatan. Keraguan itu telah terjawab. Bukan hanya oleh fatwa ulama. Melainkan oleh beragam penelitian yang khusus mengkaji masalah puasa.

Sesungguhnya puasa Ramadhan yang kita laksanakan dengan penuh keimanan kepada Allah Swt akan melahirkan kesehatan fisik (badan), kesehatan sel-sel saraf otak, jiwa, mental, hati nurani, kecerdasan berpikir, dan berperilaku serta fungsi mengambil suatu keputusan akan menjadi sehat, bersih, cerdas, berkeadilan, dan mengandung nilai-nilai kebenaran yang hakiki dan universal dengan suatu tatanan yang bijaksana.

Dengan puasa Ramadhan diharapkan menjadi momentum dalam bidang kedokteran dan kesehatan untuk melaksanakan program inovatif yang strategis dan sistematis yang terintegrasi dengan meningkatkan kwalitas dan kwantitas program prevensi (pencegahan) dan promosi kesehatan, pengembangan sumber daya manusia, perbaikan manajerial, dan optimalisasi pemanfaatan prasarana maupun sarana kesehatan.

Puasa Ramadhan yang kita laksanakan selama satu bulan penuh (29 atau 30 hari) akan memberi kesempatan penuh kepada seluruh sel-sel tubuh yang terdapat dalam sistem organ tubuh untuk melakukan restorasi, perbaikan, penyembuhan, dan pengaturan kembali proses metabolisme (mengolah karbohidrat, lemak, protein, vitamin untuk mempertahankan kehidupan sel-sel yang ada dalam tubuh) setelah melakukan aktivitas secara terus-menerus selama sebelas bulan  sebelumnya dan mempersiapkan kehidupan sel-sel tubuh ke depan, dengan fungsi sel-sel tubuh yang lebih baik, normal, dan optimal. Sehingga, akan melahirkan insan yang sehat lahir dan batin, serta bertakwa kepada Allah Swt.

Organ Penting

Secara anatomi (organ tubuh) dan fisiologi (fungsi normal), beberapa organ penting dari tubuh kita mempunyai fungsi utama dalam menentukan proses kehidupan dan status kesehatan. Beberapa organ penting dari tubuh seorang dewasa normal mempunyai variasi berat dan fungsi yang berbeda. Akan tetapi, Allah menciptakan manusia dengan sangat sempurna, sehingga seluruh sel, organ dan sistem yang terdapat dalam tubuh kita bekerja dan berfungsi sangat sistematis, sinergis, dan sangat sinkron dalam mengatur proses kehidupan.

Organ-organ tubuh seorang dewasa normal mempunyai variasi berat yang berbeda. Otak seorang dewasa mempunyai berat sekitar 1.300-1.500 gram, organ jantung 250-350 gram, ginjal 120-150 gram, hati 1,6 kilogram, paru 2,5 kilogram, usus 3,7 kilogram, jaringan kulit 10 kilogram, volume darah 5 liter untuk seorang dewasa dengan berat badan 70 kilogram, atau 4,2-4,8 liter untuk seseorang dengan berat badan 60 kilogram.

Organ otak seorang dewasa normal yang beratnya 1.500 gram mempunyai 100 miliar sel neuron. Otak menerima 700 cc darah setiap menit yang dipompa dari jantung untuk mempertahan fungsi utamanya yang meliputi fungsi kesadaran, daya ingat (memori), kognitif, emosi, kecerdasan, berbahasa, melihat, mendengar, motorik (pergerakan), sensorik (rasa), fungsi koordinasi dan keseimbangan dan beberapa fungsi penting lainnya.

Organ jantung yang mempunyai dua kamar (ventrikel) dan dua bilik (atrium) dengan pembuluh-pembuluh darah utamanya bekerja secara terus menerus memompa darah keseluruh tubuh dengan jumlahnya sekitar lima liter dalam satu menit (sekali denyut jantung memompa darah 72 cc, kalau dalam satu menit jantung normal berdenyut 72 kali, berarti dalam satu menit memompa darah 72 kali 72 cc, sama dengan sekitar 5.000 cc = lima liter).

Organ penting lainnya adalah ginjal yang berjumlah dua buah yang merupakan alat ekskresi (pengeluaran) utama dari sisa penyaringan darah. Walau beratnya hanya sekitar 120-150 gram, ginjal mempunyai peran yang sangat penting dalam mengatur fungsi ekskresi, mempertahan keseimbangan asam dan basa, mengeluarkan zat-zat racun, mengatur volume darah, mengendalikan kadar gula, keseimbangan kimia darah, produksi hormon dan menjaga darah.

Begitu juga dengan beberapa organ penting lainnya seperti usus yang berfungsi dalam pengaturan dan penyerapan makanan dan cairan. Organ paru dalam mengatur fungsi pernapasan. Organ hati dalam mengatur berbagai metabolisme didalam tubuh, serta jaringan kulit yang mengatur proteksi dan perlindungan tubuh secara menyeluruh dan mempertahankan sistem imunitas dan pengaturan pengeluaran cairan dari badan. Beberapa organ penting lainnya seperti mata, telinga, hidung, tenggorokan, alat reproduksi, jaringan otot, tulang dan lemak tubuh juga sangat penting dalam mengatur dan mempertahankan proses kehidupan.

Subhanallah, dapat kita bayangkan betapa beratnya beban yang harus ditanggung organ-organ penting tersebut yang bekerja terus-menerus selama 24 jam seharinya yang berlangsung kontinyu selama sebelas bulan setiap tahunnya. Puasa Ramadhan selama satu bulan penuh akan memberi kesempatan kepada organ-organ penting tersebut untuk mengatur proses homeostasis-nya sebagai suatu keadaan dalam tubuh untuk mempertahankan konsentrasi zat dalam tubuh, dan proses metabolismenya menjadi fisiologis kembali, baik, sehat dan berfungsi sesuai dengan struktur anatomis dari organ tersebut.

Pada keadaan tidak normal atau tidak sehat karena suatu gangguan/penyakit, seseorang yang mengalami keadaan tersebut tidak dianjurkan untuk berpuasa. Keadaan tidak sehat atau sakit dapat disebabkan karena suatu penyakit yang mengenai sekelompok sel tubuh suatu organ atau suatu sistem tubuh seperti keadaan tidak sadar (kesadaran menurun, koma), sedang dilakukan perawatan intensif di rumah sakit, gangguan daya ingat berat (pikun), sedang menyusui atau kehamilan, beberapa penyakit kronis dan keganasan stadium lanjut, gangguan metabolik berat, gangguan jiwa berat (psikosis) serta beberapa jenis penyakit berat lainnya yang memerlukan tindakan pengobatan secara teratur dan intensif, dan harus mendapat pengawasaan secara profesional dari tim medisnya.

Puasa Ramadhan sebenarnya memberi kesempatan kepada kita untuk hidup sehat. Masalahnya apakah kondisi sehat yang telah kita capai selama puasa Ramadan ini bisa kita optimalkan dan tetap kita pertahankan setelah Ramadan nanti? Apalagi sajian Lebaran yang biasanya begitu menggoda sehingga upaya sehat yang telah dilakukan selama Ramadhan tidak berlangsung lama. []

Masludi Sopriyadi, mahasiswa Program Pendidikan Sarjana Kedokteran dan Program Pendidikan Dokter  Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar