Rabu, 21 September 2016

33 Kitab Karya KH Ahmad Rifa'i Kalisalak yang Tersimpan di Leiden



33 Kitab Karya KH Ahmad Rifa'i Kalisalak yang Tersimpan di Leiden

KH Ahmad Rifa'i Kalisalak

Selain dikenal sebagai ulama Nusantara abad ke-19 yang sangat anti terhadap pemerintah kolonial Hindia Belanda, KH. Ahmad Rifa'i (1786-1870) Kalisalak, Batang, Jawa Tengah menurut Karel A. Steenbrink dalam buku berjudul Beberapa Aspek tentang Islam di Indonesia Abad ke-19 juga merupakan salah satu ulama yang sangat produktif dalam menulis kitab. Steenbrink menilai Mbah Rifa'i pandai menulis dengan bahasa sederhana yang mudah dipahamai tanpa memakai idiom-idiom Arab yang sulit.

Kitab-kitab agama yang ditulis Mbah Rifa'i dalam bentuk syair, puisi tembang Jawa, bentuk nastar dan nastrah ada sebanyak 65 judul. Sementara yang berbentuk Tanbih (semacam risalah singkat yang membahas satu topik) ada 500 karya dan terdapat 700 berupa nadzom doa. Jumlah kitab tersebut yang ditulis sebelum kiai Ahmad Rifa'i diasingkan ke Ambon Maluku, yaitu saat masih bermukim di Desa Kalisalak.

Disebutkan oleh Ahmad Syadzirin Amin (1996) selama hidup di pengasingan Ambon, Ahmad Rifa'i ternyata masih tetap konsisten menulis. Hanya media bahasanya beralih dari yang semula menggunakan bahasa Jawa, setelah di Ambon menggunakan bahasa Melayu. Saat diasingkan di Ambon ini Kiai Ahmad Rifai berhasil menulis empat judul kitab dan 60 buah judul Tanbih berbahasa melayu tulisan arab pegon.  

Secara umum kitab-kitab di atas mengupas tentang tiga bidang ilmu syariat Islam yang meliputi fiqih, ushuluddin dan tasawuf.

Tetapi karena sebagian besar dalam kitab-kitab karya Kiai ahmad Rifai tersebut juga memuat kritikan keras dan protes tajam yang dialamatkan kepada pemerintah Hindia Belanda beserta para pengabdinya dari kalangan pegawai pribumi, sekitar tahun 1859 kitab-kitab itu disita oleh pemerintah kolonial Belanda dan sebagian dari hasil sitaan tersebut dikirimkan ke negeri Belanda dan sampai sekarang masih tersimpan di perpustakaan Universitas Leiden, Belanda.

Sartono Kartidirjo dalam bukunya Protest Movements in Rural Java seperti dikutip oleh Ahmad Syadzirin Amin (1996), menyebutkan kitab-kitab karya KH. Ahmad Rifa'i yang masih disimpan di Universitas Leiden Belanda antara lain:

1. No. 1139 Riayatal Himmah, tahun 1849 M
2. No 6944, Riayatul Himmah, tahun 1849 M
3. No. 5866, Riayatal Himmah, tahun 1849 M
4. No. 11002, Riayatal Himmah, tahun 1849 M
5. No. 11003, Riayatal Himmah, tahun 1849 M
6. No. 8566, Riayatal Himmah, tahun 1849 M
7. No. 6617, Nadzam Kaifiyah, tahun 1845 M
8. No. 7520, Tanbih Bahasa Jawa
9. No. 11004, Tanbib Bahasa Jawa
10. No. 7521, Husnul Mithalab, tahun 1842 M
11. No. 8570, Husnul Mithalab, tahun 1842 M
12. No. 8590, Husnul Mithalab, tahun 1842 M
13. No. 7522, Takhyirah Mukhtasar, tahun 1848 M
14. No. 11004, Takhyirah Mukhtasar 1848 M
15. No. 11004, Takhyirah Mukhtasar, tahun 1848 M
16. No. 7523, Abyanal Hawaij, tahun 1849 M
17. No. 7524, Nadzam Irfaq, tahun 1845 M
18. No. 8489, Munawirul Himmah, tahun 1856 M
19. No. 5865, Athlab, tahun 1842 M
20. No. 8566, Nadzam Tazkiyah, tahun 1852 M
21. No. 8567, Tasyrihatal Muhtaj, tahun 1849 M
22. No. 8568, Syarihul Iman, tahun 1839 M
23. No. 8569, Tasfiyah, tahun1849 M
24. No. 11001, Bayan, tahun1839 M
25. No. 11001, Imdad, tahun 1845 M
26. No. 11004, Thariqat, tahun 1840 M
27. No. 8571, Tahshinah (memperbagus bacaan), tahun 1850 M
28. No. 11004, Tanbihun Bahasa Melayu, tahun 1860 M
29. No. 11001, Prose Epistle (?), tahun 1938 M
30. No. 11004, Lembar, 300 hal
31. Tanpa nomer, Shihhatun Nikah
32. Tanpa Nomer, Tajwid (ringkasan Tahsinah)
33. Tanpa Nomer, Nadzam Wiqayah.

Disarikan dari: Ahmad Syadzirin Amin, Gerakan Syekh Ahmad Rifa'i dalam Menentang Kolonial Belanda, (Jamaah Masjid Baiturrahman, Jakarta Pusat: 1996)

M. Haromain, peminat kajian karya ulama Nusantara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar