Janganlah Engkau
Menodai Agama!
Judul
: Jangan Nodai Agama: Wawasan
Al-Qur'an tentang Pelecehan Agama
Penulis
: Imanuddin bin Syamsuri, Lc. MA dan M. Zaenal
Arifin, MA
Penerbit
: Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Cetakan
: I (pertama), 2015
Tebal
: xviii+190 halaman
ISBN
: 978-602-229-457-3
Peresensi
: Muhammad Ghannoe, Aktif di komunitas Nandha, Bantul.
Dalam kitab suci
Al-Qur'an, istilah pelecehan agama memang tidak ada. Namun dalam konteks yang
sama, ada istilah-istilah tertentu yang bisa dipahami sebagai padanan dari
pelecehan. Adapun bahaya tindakan melecehkan itu bukan cuma mengancam mereka
yang melecehkan, namun juga merugikan objek, pihak, atau orang yang dilecehkan.
Dalam buku ini,
Imanuddin dan Zaenal mengidentifikasi adanya tiga kata atau istilah dalam
Al-Qur'an yang bisa dipadankan dengan kata pelecehan. Tiga kata itu bukan cuma
berkaitan dengan ajaran agama Islam secara langsung. Namun juga kisah-kisah
dari berbagai zaman yang mengeksplorasi tindakan pelecehan berikut bahaya dan
bencana yang mengiringinya.
Ketiga kata itu
meliputi Huzuw, La'ib, dan Sakhira (hlm.71). Kata Huzuw bisa dipadankan dengan
kata mengolok-olok. Namun bisa juga diartikan sebagai gurauan yang dilakukan
secara sembunyi-sembunyi dan dengan tujuan melecehkan.
Kata La'ib bisa
diartikan dengan kata bermain atau bermain-main. Namun dalam konteks pelecehan,
kata ini bisa diartikan segala aktifitas yang dilakukan bukan pada tempatnya
atau untuk tujuan yang tidak benar. Sementara Sakhira adalah mengejek
(hlm.78-86). Yaitu, menjadikan suatu agama berikut ajaran dan pemeluknya
sebagai bahan ejekan yang berorientasi merendahkan atau meremehkan.
Bentuk-bentuk
pelecehan agama memang banyak ragamnya. Ada pelecehan yang dinyatakan secara
verbal, ada pula yang non-verbal. Pelecehan yang berbentuk verbal, cenderung
mudah diketahui oleh pihak yang menjadi korban pelecehan secara langsung. Namun
tidak demikian pada pelecehan berbentuk non-verbal. Terkadang, malah pihak atau
orang ketigalah yang justru mengetahui lebih dahulu adanya tindak pelecehan
agama.
Buku ini bukan hanya
menyajikan bahasan seputar pelecehan agama secara langsung. Namun juga membahas
pelecehan agama yang bermula dari pelecehan terhadap ajaran, pemeluk, dan
hal-hal lainnya yang berkaitan dengan suatu agama. Karena buku ini berangkat dari
wawasan Al-Qur'an, maka secara tidak langsung, buku ini menitik-tekankan
bahasan pada larangan keras bagi umat Islam yang ingin melecehkan agama Islam
maupun agama lain.
Sebagai bangsa
Indonesia yang di dalamnya terdapat berbagai pemeluk agama dan keyakinan, sudah
semestinya bagi kita untuk tetap saling menghormati dan tenggang-rasa.
Khususnya seputar keberagamaan dan keberagaman. Sebab dengan menahan diri dan
minat dari melecehkan agama lain, kedamaian akan mudah terbentuk dan terjaga
dengan sendirinya. Selanjutnya, kita bisa beribadah dengan tenang dan nyaman
sesuai agama dan keyakinan masing-masing. []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar