Rabu, 22 Februari 2017

Kilas Sejarah Yayasan Kesejahteraan Muslimat NU di Tahun 1963



Kilas Sejarah Yayasan Kesejahteraan Muslimat NU

Asrama Siti Hajar yang dikelola Muslimat NU Pekalongan 1979
Kongres pertama Muslimat Nahdlatul Ulama yang berlangsung 26-29 Maret 1946 di Purwokerto menetapkan apa yang disebut “Peraturan Khususi” yang menjadi dasar resmi bagi keberlangsungan organisasi perempuan NU. Secara tegas peraturan ini mengungkap tujuan dari didirikannya organisasi yang semula bernama Nadlatoel Oelama Moeslimat (NOM) itu.

Secara resmi dinyatakan bahwa tujuan NOM adalah “Menyadarkan para wanita Islam Indonesia akan kewajibannya supaya menjadi ibu sejati, sehingga dapatlah mereka itu turut memperkuat dan membantu pekerjaan NU dalam menegakkan agama.”

Klausul tersebut oleh Muslimat NU diterjemahkan ke dalam berbagai aksi sosial yang terkait dengan persoalan keperempuanan—termasuk di dalamnya isu tentang anak-anak. Cakupannya mulai dari sektor pendidikan, mimbar dakwah, pembangunan ekonomi, hingga layanan kesehatan.

Sebagai wujud memperkuat peran NU dalam kerja-kerja sosial, Muslimat NU yayasan-yayasan yang masing-masing menangani bidang tertentu. Salah satu yayasan itu adalah Yayasan Kesejahteraan Muslimat NU (YKM NU). YKM NU didirikan 11 Juni 1963 dibentuk khusus menangani amal sosial Muslimat NU. Untuk pertama kalinya yayasan ini diketuai Nyai Hj Solichah Wahid Hasyim hingga akhir hayat beliau. YKM NU kian memperluas kegiatan bidang sosial Muslimat sehingga lahirlah subbidang perlindungan dan kesejahteraan keluarga, subbidang bantuan, dan subbidang kesehatan.

YKM NU menjadi anggota DNIKS (Dewan Nasional Indonesia Kesejahteraan Sosial) dan tercatat menjadi anggota NGO UN Cooperation Forum sejak 6 Desember 1987, yang kemudian menjadi PDF (Participatory Development Forum) yang dipimpin Nyai Kardinah Soepardjo Roestam.

YKM NU sampai tahun 1995 sudah memiliki wilayah kerja tigkat I di 8 provinsi dan wilayah kerja tingkat II di 49 kabupaten.YKM NU sukses mendirikan sejumlah panti asuhan, penampungan anak-anak miskin, serta pemberian beasiswa dan bantuan sosial lainnya.

Sektor lain di bidang kemasyarakatan lainnya adalah layanan kesehatan. Hal ini diwujudkan dengan mendirikan Rumah Bersalin (RB), Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA), dan Klinik Keluarga Berencana (KKB).

Setelah mengalami pasang surut sejak didirikannya pada tahun 1963 yayasan ini juga berhasil menghimpun RSI/RSB/BKIA (Rumah Sakit Islam/Rumah Sakit Bersalin/Balai Kesehatan Ibu dan Anak), yang tersebar di berbagai daerah, 31 di antaranya jaringan YKM NU secara khusus, dan sisianya merupakan jaringan NU. Menyadari kenyataan biaya kesehatan yang harus ditanggung oleh masyarakat makin lama makin tinggi, Muslimat NU pun mengupayakan perintisan dana sosial kesehatan yang kemudian dikembangkan di lingkungan NU.

Masalah lingkungan juga menjadi perhatian Muslimat NU. Melalui YKM NU, sebuah perangkat Muslimat NU di bidang sosial kesehatan dan lingkungan hidup, Muslimat melakukan program penyehatan dan pemugaran rumah-rumah gedek di pedesaan. Program ini bisa direalisasikan dengan sistem jimpitan beras dan pengelolaannya dibantu oleh tim asistensi dari pusat. Salah satu proyek yang bisa dikembangkan adalah desa tanggulangin Sidoarjo, Jawa Timur.

Ketika pemerintah mencanangkan program Gerakan Jumat Bersih pada tahun 1994, Muslimat NU termasuk salah satu ormas yang sangat antusias memberi perhatian terhadap program tersebut. Program jumat bersih oleh Muslimat telah dijadikan gerakan nasional. Proyek percontohan dilaksanakan di lima pesantren, yaitu Maslakul Huda (Kajen, Pati), Nurul Jadid (Paiton, Probolinggo), KH Wahid Hasyim (Bangil, Pasuruan), an-Nahdlah (Ujungpandang), dan al-Qur’an (Cijantung, Jakarta Timur), dengan program sanitasi air bersih dan jambanisasi.

Lewat YKM NU, amal sosial Muslimat NU terus berkembang. Hingga sekarang yayasan yang kini diketuai oleh Hj Faridah Salahuddin Wahid ini membina 108 rumah bersalin/rumah sakit/klinik, 104 panti asuhan, 10 asrama putri/pesantren putri, dan 10 panti jompo.

Diolah dari buku "50 Tahun Muslimat NU, Berkhidmat untuk Agama, Negara & Bangsa", 1996 (Jakarta: PP Muslimat NU)

[]

(Mahbib)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar