Senin, 18 November 2013

(Buku of the Day) Buku Pintar Sains dalam Al-Qur’an Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah


Menyingkap Akurasi Keilmiahan Al-Qur’an dengan Sains

 



 

Judul                : Buku Pintar Sains dalam Al-Qur’an Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah

Penulis             : Dr. Nadiah Thayyarah

Penerbit            : Zaman

Cetakan            : I, 2013

Tebal                : 895 halaman

ISBN                 : 978-602-17743-3-5

Peresensi          : Junaidi Khab, Mahasiswa Jurusan Sastra Inggris Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel Surabaya

 

Segala sumber ilmu pengetahuan adalah Al-Qur’an yang diwahyukan oleh Allah Swt. kepada nabi Muhammad Saw. secara universal dan hukum-hukumnya yang fleksibel memberikan kemurahan hidup bagi umat manusia untuk mencapai kebahagiaan. Ilmu-ilmu pengetahuan tersebut bisa meliputi ayat di bidang sastra, kedokteran, ekonomi, astronomi, sejarah, filsafat, dan beberapa bidang ilmu yang merupakan cabang-cabang dari Al-Qur’an. Segala bentuk keilmuan universal tersebut yang terdapat di dalam Al-Qur’an untuk menyingkapnya perlu kepekaan dan kecerdasan akal dan pikiran guna menemukan makna keilmuan dalam tiap-tiap ayatnya, dengan berpikirlah kandungan sains di balik ayat Al-Qur’an akan tersingkap.


Meskipun Al-Qur’an menyimpan banyak makna dan keilmuan, tapi masih banyak yang meragukannya, itu tak lain karena kedangkalan pikiran yang kita miliki. Padahal jika kita mau berpikir mengenai suatu ayat di dalam Al-Qur’an, kita akan menemukan banyak hal terkait ilmu pengetahuan yang dibutuhkan oleh kehidupan umat manusia. Ada pula yang beranggapan bahwa Al-Qur’an dan sains merupakan dua hal yang saling membelakangi, padahal Al-Qur’an dan sains dua hal yang berkaitan dan akurat.


Melihat dua perbedaan tersebut, manusia (para ilmuwan) mulai berpikir dan mencari berbagai bukti tentang keilmiahan dan akurasi Al-Qur’an dengan sains. Ternyata hasilnya sangat memuaskan, bahwa Al-Qur’an dan sains merupakan dua hal yang berirama dan terpadu. Bukti-bukti keilmiahan Al-Qur’an tersebut perlu kita ketahui dari berbagai sisi dan bidang keilmuan. Salah satu cara untuk mengetahui bukti keilmiahan Al-Qur’an dengan sains, buku ini akan menjelaskan secara rinci dan luas mengenai keilmiahan Al-Qur’an. Misalkan ilmu yang sangat dibutuhkan oleh umat manusia yaitu di bidang kedokteran, dengan jelas Allah telah menyebutnya di dalam Al-Qur’an (Hal. 23).


Selain Al-Qur’an menyimpan banyak makna terkait kedokteran, Al-Qur’an sendiri merupakan suatu obat bagi umat manusia. Itu sebagaimana firman Allah Swt. dalam surah al-Isra’ ayat 82: “Dan kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar (obat) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang zalim kecuali kerugian”. Sudah cukup jelas Allah Swt. telah mengingatkan umat manusia bahwa Al-Qur’an menjadi obat bagi umat manusia, dan kerugian yang teramat besar bagi mereka yang zalim, baik pada diri mereka sendiri atau orang lain dengan tidak mengindahkan Al-Qur’an sebagai penuntun kehidupan.


Al-Qur’an adalah kitab petunjuk. Allah menurunkannya untuk menjelaskan kepada manusia hal-hal yang tidak bisa dimengerti oleh akal mereka secara mandiri, seperti esensi iman, ritual-ritual ibadah, serta landasan-landasan etis dan hukum yang berguna untuk mengatur interaksi sosial di antara sesama mereka.


Selain itu, Al-Qur’an juga berbicara tentang alam semesta, yang meliputi bumi dan langit, unsur-unsurnya yang beranika ragam, para penghuninya, serta fenomena-fenomena di dalamnya. Lebih dari seribu ayat berbicara tentang hal ini guna membuktikan kekuasaan, ilmu, dan kebijaksanaan tak terbatas Sang Pencipta, yang mampu menciptakan jagat raya ini, melenyapkannya, lalu mengembalikannya ke bentuknya yang semula (Hal. 328).


Seiring perjalanan waktu dan perputaran zaman, rasa penasaran kepada kebenaran Al-Qur’an umat manusia melakukan penelitian-penelitian. Dari penelitian-penelitian tersebut bermunculan berbagai temuan. Sehingga berbagai macam keilmuan juga berkembang. Astronomi juga tumbuh dengan ditemukannya ayat yang membicarakan bumi dan planet-planet yang berada di luar angkasa. Dengan keinginan umat manusia yang ingin membuktikan kebenaran Al-Qur’an, maka diciptakanlah berbagai macam alat-alat canggih sebagai sarana untuk menemukan kebenaran Al-Qur’an. Misalkan mikroskop, teleskop, termometer, dan berbagai alat-alat hasil pemikiran manusia.


Ada banyak hal yang diulas di dalam buku ini tentang kemukjizatan Al-Qur’an dan relasinya dengan sains. Mulai dari bidang kedokteran, ibadah dan medis, ilmu embriologi, astronomi, sains, dan makanan. Meskipun buku ini mengulas bidang-bidang tersebut tentu tidak sempurna dan lengkap bagi pembaca. Namun setidaknya bisa memberikan wawasan terkait kemukjizatan dan akurasi keilmiahan Al-Qur’an dengan sains. Al-Qur’an menyebutkan buah kurma sebagai bahan makanan sehingga kurma disebut sebagai Si Raja Buah (Hal. 772). Begitu pula dengan buah zaitun, ini pertanda banyak hal yang bisa diambil banyak manfaat dari buah zaitun, sehingga buah zaitun disebut sebagai Buah yang Diberkati (Hal. 786)


Buku ini bukan sekadar membeberkan keilmiahan kandungan ayat suci Al-Qur’an yang menjadi pokok bahasannya. Tetapi ada harapan tertentu yang ingin dicapai oleh penulis dengan penjelasan keilmiahan Al-Qur’an ini, yaitu untuk memantapkan keimanan yang telah bermukim di hati manusia, khususnya umat Islam. Karena tingkat keimanan seseorang tidak selamanya naik, di balik itu iman juga bisa mengalami penurunan. Cuma kita tidak menyadari kalau keimanan yang kita miliki hakekatnya naik-turun, kadang kuat kadang pula melemah. Selain untuk pemantapan keimanan, buku ini disajikan dalam bentuk rihlah penambahan wawasan tentang kemukjizatan Al-Qur’an dan kaitannya dengan sains yang dianggap berseberangan oleh kalangan tertentu. []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar