Selasa, 22 Oktober 2013

(Ngaji of the Day) Haji Wajibnya Hanya Sekali


Haji Wajibnya Hanya Sekali

 

Setiap kali menjelang dan tiba Bulan Dzulhijjah, perhatian umat Islam terpusat pada Ibadah Haji dan Pelaksanaan Qurban. Sebagai bagian dari syi’ar-syi’ar agama Allah yang dimuliakan. Ibadah Haji dan Qurban merupakan dua peristiwa besar tahunan yang ditetapkan Allah atas orang-orang yang beriman pada bulan-bulan ini. Rangkaian ibadah haji dilakukan di bulan Syawal, Dzulqa’dah dan Dzulhijjah. Sementara pelaksanaan Qurban pada bulan Dzulhijjah.


Para Ulama’ Fiqih telah bersepakat bahwa Ibadah Haji tidak wajib berulang kali, kewajiban Haji hanya sekali seumur hidup, kecuali bila seseorang bernadzar jika suatu saat usahanya berhasil misalnya ia akan melaksanakan Ibadah Haji, maka ia wajib memenuhi nadzarnya itu.Sedangkan melakukan ibadah haji untuk yang kedua, ketiga dan seterusnya hanya dihukumi sunnah, bukan lagi wajib.


Bahkan Rasulullah semasa hidupnya, melakukan haji hanya sekali yaitu pada tahun kesepuluh hijriyah. Padahal haji, sebagaimana telah disebutkan diatas, telah diwajibkan pada tahun keenam hijriyah.


Dasar wajibnya Haji hanya sekali adalah Hadits Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wasallam yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Sahabat Abu Hurairah RAdhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah pernah berkhutbah kepada umat Islam.


أَيُّهَا النَّاسُ إنَّ الله قَدْ فَرضَ عَلَيْكُمُ الحَجَّ فحُجُّوا " فقَالَ رجُلٌ : أَكُلَّ عَامٍ يا رسولَ اللَّهِ ؟ فَسَكتَ، حَتَّى قَالَها ثَلاثاً . فَقَال رَسُولُ اللِّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : لَوْ قُلْتُ نَعَمْ لَوجَبت وَلمَا اسـْتَطَعْتُمْ " ثُمَّ قَالَ : ذَرُوني ما تركْتُكُمْ، فَإنَّمَا هَلَكَ منْ كانَ قَبْلَكُمْ بكَثْرَةِ سُؤَالهِمْ، وَاخْتِلافِهِم عَلى أَنْبِيائِهمْ، فإذا أَمَرْتُكُمْ بِشَيءٍ فَأْتوا مِنْهُ مَا استطَعْتُم، وَإذا نَهَيتُكُم عَن شَيءٍ فَدعُوهُ.


Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah mewajibkan Haji kepada kalian, karena itu, berhajilah. Seorang laki-laki bertanya: Apakah setiap tahun, ya Rasulullah? Beliau Rasulullah SAW. diam, hingga orang itu menanyakannya sampai tiga kali. Lalu Rasulullah SAW. bersabda: ‘Apabila aku mengatakan: Ya, maka akan menjadi wajib, dan kalian tidak akan mampu memenuhinya. Selanjutnya Beliau SAW. bersabda: 'Jangan kalian tanyakan apa yang aku diamkan. Sesungguhnya, kaum-kaum sebelum kalian binasa karena banyaknya pertanyaan mereka, dan perselisihan mereka dengan Nabi-nabi mereka. Karena itu, apa yang aku perintahkan, kerjakanlah semampu kalian, dan jika aku melarang kalian dari sesuatu, maka tinggalkanlah.


Dengan demikian, hukum melaksanakan Ibadah Haji adalah wajib bagi setiap muslim, baligh, berakal, merdeka (bukan hamba sahaya) dan yang memiliki kemampuan (Isthitho’ah) sekali seumur hidupnya, sedangkan Haji yang kedua, ketiga dan seterusnya hukumnya adalah sunnah, sebagaimana keterangan dari Hadits diatas. (Allahu ‘A’lamu Bis Shawab).

 

Penulis: Fuad H. Basya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar