Senin, 02 September 2013

(Buku of the Day) Catatan Harian Rasulullah


Meneladani Keseharian Sang Nabi

 




Judul                : Catatan Harian Rasulullah

Penulis             : Miftahul Asror Malik

Penerbit            : Real books

Cetakan            : I, Maret 2013

Tebal                : 160 halaman

ISBN                 : 978-602-77011-2-0

Peresensi          : Khotibul Umam, Penerima Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Kemenag, alumnus MA NU TBS Kudus

 

Hingga kini, buku-buku tentang keagungan Nabi Muhammad Saw., dari sisi curahan rahmat dan karunia Allah yang diberikan kepadanya, telah banyak dikarang dan dibaca oleh umat Islam, misalnya Maulid Al-Barjanzi, Al-Diba’i, Simthud-Durar, dan sebagainya. Sementara dari sisi sejarah kehidupan, juga telah disusun buku-buku fenomenal, seperti Sirah Ibnu Hisyam, Sirah Ibnu Katsir, Al-Rahiq Al-Makthum, Al-Syama’il Al-Syarifah, Al-Syama’il Al-Muhammad, dan lain-lain.


Namun demikian, buku utama yang semestinya dijadikan tuntunan hidup umat Islam adalah bagaimana beliau menjalani kehidupan sehari-hari yang niscaya penuh ibadah dan senantiasa berada dalam dekapan ilahi. Buku “Catatan Harian Rasulullah” ini seakan mampu menjawab persoalan tersebut. Buku ini berusaha menyingkap sisi lain kehidupan Rasulullah Saw. bukan hanya sebagai Rasul, namun juga seorang ayah, suami, saudara, sahabat, tetangga, dan pemimpin umat.


Betapa mengagumkannya kehidupan Rasul, menjelang matahari terbenam misalnya. Setelah selesai shalat sunnah Ba’diyyah Maghrib, yaitu shalat sunnah setelah shalat Maghrib, di dalam rumah, baginda kemudian makan malam. Baginda juga memerintahkan kepada para sahabatnya untuk mengajak serta kaum fakir dan miskin ketika mereka hendak makan malam. Sementara itu, makanan baginda tidaklah berada di atas meja, melainkan berada di sebuah wadah yang diletakkan di atas tanah (hlm. 109-110).


Suatu hari baginda mendengar tangisan seorang anak kecil, sedang ketika itu baginda tengah mendirikan shalat, dan ibu anak itu shalat bersamanya. Maka baginda pun membaca surat-surat pendek, mengambil yang wajib saja dalam shalat, karena baginda khawatir jika ibu anak itu merasa sedih karena tangisannya (hlm. 120).


Buku ini juga menceritakan bahwa dijaminnya Rasul masuk surga tidak membuat rasa syukurnya surut sedikit pun kepada Allah, tetapi justru rasa terima kasih beliau atas nikmat-Nya semakin besar, dengan selalu beribadah kepada-Nya.


Selain hal-hal di atas, masih banyak lagi kisah teladan Nabi yang patut diketahui, seperti selalu memenuhi undangan dan menjenguk orang sakit walau itu adalah orang yang memusuhinya. Selain itu, ada kisah tentang Nabi yang selalu menghampiri keluarga dengan kasih sayang, giat melaksanakan shalat malam bersama isteri, dan beberapa teladan baik lainnya.


Buku ini bukanlah buku yang berisi catatan berbagai peristiwa penting seputar kehidupan Rasul Saw. lengkap dengan hari, bulan, dan tahun, seperti lazimnya buku harian. Namun, buku ini adalah sekelumit kisah tentang aktivitas Muhammad Rasulullah Saw. dalam kehidupan sehari-hari sebagai usaha memberi suri teladan kepada seluruh umatnya.


Mungkin saja, apa yang disajikan buku ini tidak dapat mewakili kepribadian baginda secara sempurna, namun setidaknya, semoga dapat menjadi setetes harapan yang memberi kesejukan di atas padang krisis multidimensional yang semakin luas melanda masyarakat dunia, terutama kaum muslimin.


Membaca buku ini kita akan disuguhkan narasi kesederhanaan seorang Nabi Muhammad Saw. dalam kesehariannya. Dan tentu saja hal demikian tidaklah akan merendahkan derajat Nabi. Akan tetapi, justru sikap itulah yang membuat beliau semakin dicintai oleh kawan maupun lawan. Jadi, buku ini tentu saja perlu dinikmati, dibaca dan diteladani oleh umat Islam, disamping bacaan rutin Simtud-Durar dan sejenisnya, demi mewujudkan kecintaan kepada Sang Nabi Agung. []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar