Rabu, 26 Februari 2014

(Ngaji of the Day) Syetan Juga Bermanfaat

Syetan Juga Bermanfaat
Oleh: Muhamad Kurtubi

Artinya: “Tidaklah sia-sia Tuhan menciptakan segala sesuatu” (Al Qur’an)

Benarkah syetan itu bermanfaat bagi manusia; bukankah Tuhan menciptakan syetan sebagai musuh yang nyata; dan bukankah Tuhan memerintahkan manusia agar menjauhinya; Sebab pekerjaan syetan adalah menggoda manusia secaraa profesional. Termasuk ngeblog inipun diharamkan karena sytenkah?
 
Hampir 24 jam mereka terus-menerus merongrong manusia termasuk aktivitas dakwah agar melupa­kan Tuhan dan berusaha membuat kegelapan di dalam hati­nya. Pekerjan syetan baru berhenti manakala manusia telah meninggalkan dunia sebab mereka memiliki cita-cita yang kuat yaitu mencari teman sebanyak-banyaknya di neraka dari golongan jin dan manusia. Lalu apakah sisi manfaat dari syetan.

Kita mengetahui bahwa kedudukan manusia akan mening­kat derajatnya (maqamnya) semata-mata karena mampu melewati rintangan hawa nafsu dan godaan syetan. Sebalik­nya, manusia pun bisa menduduki derajat yang paling rendah bahkan lebih rendah daripada binatang dengan sebab syetan.

Singkatnya, keberadaan syetan boleh jadi harus disyukuri bagi orang-orang yang menuju Tuhan. Sebab tanpa gangguan dan godaan mereka manusia tidak akan meningkat derajatnya di sisi Tuhan sebagaimana keduduk­an para malaikat di sisi Tuhan tidak naik dan turun derajatnya sebab golongan malaikat tidak digoda oleh syetan.

Memahami Karakter Syetan

Syetan mestinya harus dipahami karakter dan tipologinya, sebab dalam teori berperang Tsun Tsu (Ahli Strategi perang Kaisar China masa lalu yang teorinya terkenal dan dipakai untuk bisins, politik dll hingga saat ini). Dalam teorinnya, mensyaratkan bahwa bila mau bertempur mutlak harus memahami karakter musuhnya sebelum bertempur.

Tanpa memahami karakternya, sulit sekali mengatasi medan pertempuran. Karena syetan menurut Tuhan adalah musuh yang nyata bagi manusia, selayaknya kita mesti memahami betul karakter syetan agar kita mampu memenangkan medan pertempuran. Seperti ditulis berita, ada yang mampu menahan godaan ada yang tidak kuat.

Dalam kitab Nuzhatul Majalis, pengarang kitab mengutip pendapat Imam Fakhrurrozi tentang karakter syetan dan liku-likunya. Ada tiga pintu di mana syetan berusaha menembusnya: Syahwat, Marah dan Hawa.

1. SYAHWAT

Syetan mampu menembus sistem pertahanan manusia melalui pintu syahwat. Seolah-olah syetan paham betul bahwa syahwat manusia mampu memproduksi output yang dahsyat yaitu sifat Dholimu linafsih (kekuatan merusak diri sendiri). Mirip virus yang masuk ke dalam program komputer, syetan yang berupa virus ini mampu merusak program dan dengan sendirinya komputer menjadi telmi (telat mikir) bahkan mampu menghancurkan data-data penting.

2. MARAH

Bila pintu pertama sudah berhasil dilumpuphkan, syetan berusaha memasuki pintu lapisan kedua yaitu marah (ghodob). Di sini syetan membutuhkan mediator (perantara) untuk menduplikasi (memfoto kopi) sifat daya perusak itu melalui marah. Sebab sifat marah ini mampu menghasilkan kekuatan Doholimu lighoirih (kekuatan merusak orang lain).

Ini pun hampir mirip virus yang sudah masuk ke system komputer, bila berhasil melumpuhkan satu komputer, dia akan menduplikasikan dirinya kepada komputer lain. Sehingga apabila ada komputer yang tersambung dengan komputer yang ada virusnya dipastikan akan ketulararn begitu seterusnya ibarat reaksi fusi. Reaksi yang bermula dari satu dan bersinergi sehingga menjadi berlipat-lipat seperti bola salju.

3. HAWA

Maksudnya bukan wanita yang bisa dikenal 12 langkah. Tapi hawa ini adalah lapisan pintu ketiga apabila berhasil memasuki pintu pertama dan kedua. Syetan membutuhkan kekuatan hawa karena kekuatan ini mampu memprouksi suatu karakter yang mampu melawan Yang Maha Menciptakan (kufur/syirik). Dan kufur ini adalah senjata ampuh untuk melumpuhkan manusia. Kufur dalam bahasa kita disebut tertutup.

Sifat ini mampu menutupi hati untuk menerima sinar dari Tuhan, Rasul dan petunjuk agama lainnya. Jadi dipastikan bila manusia memiliki daya kufur (menutup), dan hatinya telah gelap, maka syetan dengan leluasa hidup dengan tenang di hati manusia yang telah gelap-gulita ini.

Usaha syetan berikutnya adalah menutup rapat-rapat jangan sampai ada sinar masuk ke dalam hatinya sekecil apapun. Mulai jiwanya dipengaruhi, hingga tubuhnya pun digerogoti sedikit-demi sedikit atau sekaligus. Sebab bila ada sinar memancar sedikit saja niscaya akan nampak isi dalam hati manusia meskipun samar-samar. Ini tidak dikehendaki oleh syetan. Dengan kegelapan ini syetan dengan leluasa berdugem-ria dan mengendalikan manusia robot yang remote controlnya dipegang syetan. []

Muhamad Kurtubi,
Santri Pondok Pesantren Buntet – Cirebon, lulusan MANU 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar