Senin, 06 Januari 2014

(Buku of the Day) Dahsyatnya Doa dan Amalan Istri Bagi Kesuksesan Suami dan Anak



Peran Istri bagi Kesuksesan Suami dan Buah Hati




Judul Buku        : Dahsyatnya Doa dan Amalan Istri Bagi Kesuksesan Suami dan Anak
Penulis             : Lutfi Kirom az-Zumaro
Penerbit            : Diva Press
Cetakan            : I, Oktober 2013
ISBN                 : 978-602-279-030-3
Peresensi          : Moh. Romadlon. Penulis lepas. Tinggal di Kebumen

Disadari atau tidak, seorang istri menjadi kekuatan penting dalam kehidupan suami, bukan hanya pelengkap, tapi ia adalah penentu utama dan memiliki peran besar bagi kesuksesan suami dan buah hatinya. Sejarah telah mencatat, dibalik kesuksesan dan kebesaran seorang suami selalu ada istri yang setia menopang dan membantunya. Di balik Nabi Adam ada siti Hawa, di balik Nabi Muhammad ada Siti Khadijah, dan bahkan di balik Soeharto ada Ibu Tien.

Demikianlah, istri yang sosoknya terlihat lemah, ternyata memiliki energi yang luar biasa. Ia adalah inspirasi tak bertepi yang mampu menghantarkan sang suami ke jenjang kesuksesan yang sepintas mustahil dijangkaunya. Begitu juga sebaliknya. Hari ini, betapa banyak kita dengar orang-orang besar yang mendadak hancur karier dan masa depannya karena terjerat kasus hukum, mulai dari perselingkuhan, korupsi sampai pembunuhan. Tentu ini tidak harus terjadi bila di belakang mereka ada sosok istri yang hebat. Yang mampu mendamaikan mata dan jiwa sang suami.

Lalu istri model apa yang memiliki kontribusi besar bagi kemajuan suami dan anak-anaknya? Tentu jawabnya adalah istri shalihah. Tak peduli ia hanya ibu rumah tangga atau pun seorang pejabat publik. Maka sangat beruntung bagi laki-laki yang mendapatkan wanita yang mampu menjadikanya lebih besar daripada sebelumya. Yang mampu membuatnya lebih tabah, ulet, sabar, kuat dalam menghadapi liku-liku kehidupan. Istri yang demikian itulah yang digambarkan Rasulullah sebagai sebaik-baiknya perhiasan dunia, istri shalihah.

Lalu istri yang bagaimana yang tergolong shalihah itu? Ada beberapa karakter atau tanda yang dimiliki, yaitu memilih sikap baik dalam berbagai hal, menjaga kehormatan diri tak kala ada atau tidak ada suami di rumah, menjaga suami dari godaan luar yang menjerumuskan, dan selalu taat. Untuk poin terakhir ini, tentu bukan ketaatan yang buta, namun ketaatan yang berlandaskan rasa cinta pada Allah dan Rasul-Nya. Selama tidak melanggar ajaran agama, maka istri shalihah akan selalu taat pada sang suami. (halaman 18-20)

Dalam rumah tangga, peran istri bak kopilot bagi pesawat terbang. Dengan posisi ini, istri bukan hanya dituntut pandai mengatur keuangan rumah tangga, tapi juga pintar mengatur arah bahtera keluarga agar selamat dalam menghadapi besarnya gelombang kehidupan yang sering tak terkirakan datangnya. Suatu kondisi yang tak mungkin dihadapi suami sendiri.

Selanjutnya, bagi kaum perempuan menjadi ibu bagi buah hati merupakan momen kehidupan yang luar biasa. Suatu masa yang membuat dirinya menjadi perempuan yang lebih utuh dan sempurna. Melewati masa mengandung, melahirkan, menyusui, dan merawat serta mendidiknya tentu sangat berat dan tak mudah dijalani, Atas dasar itulah, tak heran bila Allah menempatkan ibu jauh lebih mulia dibanding seorang ayah. Bahkan surga pun diletakkan di bawah telapak kaki ibu. Ungkapan itu mengisyaratkan bahwa kesuksesan kehidupan seorang anak, di dunia maupun di akhirat kelak sangat bergantung bagaimana sikapnya pada seorang ibu. Kehidupan pun telah banyak memberi bukti nyata. Diantaranya adalah Nabi Muhammad, Nabi Ibrahim, dan dari generasi sekarang ada Chairul Tandjung, seorang miliuner Indonesia, dll. (halaman 57)

Sementara pada bagian akhir, buku ini memuat beragam doa-doa dan amalan yang dilakukan istri shalihah bagi kesuksesan suami dan buah hati. Doa dan amalan-amalan itu merupakan jalan pembuka bagi turunnya rahmat dan berlimpahnya nikmat Allah bagi dirinya, suami, serta anaknya.

Mencermati buku ini, kian meyakinkan pada kita tentang peran penting seorang wanita dalam kedudukannya sebagai pribadi, istri, dan bagi ibu, yakni sebagai tiang agama dan negara. Runtuh dan jayanya bergantung baik burunya kaum wanita. []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar