Jumat, 16 Mei 2014

Membuka Kembali "Kliping" yang Telah Berusia 16 Tahun

Sebenarnya, Kliping dari guntingan beberapa Surat Kabar yang terbit pada pertengahan Mei 1998 ini sudah masuk ke dalam rak buku saya. Sesekali memang masih selalu saya baca untuk melawan lupa dan untuk mengasah kembali sejarah. Terkadang say abaca pelan-pelan setiap paragrafnya, dan tidak jarang pula hanya sekedar saya amati gambar-gambar foto beritanya.

Yang pasti, kejadian pada pertengahan Mei 1998 itu sungguh merupakan sebuah peristiwa yang sangat memilukan dan sangat tidak layak untuk dilupakan begitu saja. Saat itu, kobaran asap hitam dan bau amis darah yang terjadi di Jakarta, sepertinya terasa begitu menyengat sampai di Bekasi.

Dan kepada para pekerja pemburu berita, ucapan terima kasih itu tersampaikan tiada taranya. Sehingga sebuah buku Kliping berjudul “REFORMASI TOTAL 1998” ini jadi sebuah bacaan untuk sekedar melawan rasa lupa.



Sekapur sirih pada halaman pertama, penyusun menulis bahwa kliping ini sebagai usaha mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan perubahan di negeri ini. Kurang lebih selama 3 bulan kliping ini disusun yang ditandatangani pada 24 Juli 1998, walaupun reformasi belum benar-benar total, namun harapan penyusun sangat optimis dengan adanya suatu perubahan.



Halaman selanjutnya adalah Daftar Isi. Walaupun bukan seorang professional, penyusun berusaha untuk menjajikan sebuah bahan bacaan yang sistematis. Dimulai dari Bab I tentang Awal Krisis, Bab II tentang Aksi Mahasiswa dan Penculikan, Bab III tentang Kerusuhan Mei 1998, Bab IV tentang Kejatuhan Soeharto, sampai Bab V tentang Komentar Para Tokoh saat itu.



Mari kita simak pelan-pelan kembali sebagian diantaranya. Aksi Mahasiswa Meluas, Korban Terus Berjatuhan. Begitu judul Berita dai Kompas tertanggal 8 Mei 1998 ini.



Lantas, di halaman yang lain, Kompas edisi 13 Mei 1998 menyajikan berita berjudul Enam Mahasiswa Tewas. Mereka adalah para Mahasiswa Trisakti, yaitu Elang Mulia Lesmana (Fakultas Arsitektur, angkatan 1996), Alan Mulyadi (Fakultas Ekonomi, angkatan 1996), dan Heri Heriyanto (Fakultas Teknik Industri Jurusan Mesin, angkatan 1995), luka tembak di punggung.

Semantara itu lainnya adalah Hendriawan (Fakultas EkonomiJurusan Manajemen, angkatan 1996), Vero (Fakultas Ekonomi, angkatan 1996), dan Hafidi Alifidin (Fakultas Teknik Sipil, angkatan 1995), luka tembak di kepala.



Selanjutnya, pada halaman yang lain, pada Kompas edisi tanggal 13 Mei 1998 menampilkan kronologi kasus pemembakan mahasiswa di Kampus Trisakti.



Berikutnya, adalah berita tentang Penghilangan Paksa oleh Kelompok Terorganisir.



Masuk pada Bab III, ada berita tentang para perusuh yang menjarah wilayah Jakarta pada Kamis, 14 Mei 1998.



Selanjutnya, dampak kerusuhan yang menyebabkan Bogor, Tangerang, dan Bekasi lumpuh diberitakan oleh Kompas pada 15 Mei 1998.



Tidak hanya Jakarta, Kota Solo di Jawa Tengah pun bergolak.



Masih di Bab III, 258 Jenazah Korban Kebakaran akibat kerusuhan di Jakarta selesai diperiksa dan dilakukan pemakaman masal.



Kliping ini juga disertai foto-foto yang bisa ditafsirkan dengan sejuta kata, dan sejuta makna.









Semoga sejarah yang sangat hitam dan kelam ini bisa sesegera mungkin terbuka tabirnya. Seluruh Rakyat Indonesia tidak akan melupakannya, dan Kliping ini merupakan satu dari sekian juta cara untuk melawan lupa itu. Al Faatihah.

ANANTO PRATIKNO

1 komentar:

  1. Permisi pak, apakah klipping ini masih ada ? Saya butuh foto gambar korannya untuk pembahasan skripsi saya tentang kerusuhan di kota Tangerang pada Mei 1998 pak. Atau ada nomor yg dapat saya hubungi ?

    BalasHapus