Jumat, 19 Juli 2013

(Tradisi of the Day) Bubur Samin di Masjid Baitussalam


Bubur Samin di Masjid Baitussalam

 

Solo, NU Online

Rabu kemarin, merupakan hari pertama puasa pada tahun ini. Bagi takmir Masjid Baitussalam Kampung Jayengan Solo, itu artinya mesti segera menyiapkan Bubur Samin.


Bubur Samin merupakan makanan takjil khas Masjid Darussalam. Sejak dahulu, tradisi ini selalu diadakan. “Sejak saya kecil bubur ini sudah ada. Dulu saya juga sering antre untuk mendapatkan bubur samin setiap kali menjelang berbuka puasa,” kata Takmir Masjid, H. Rosyidi Muchdlor, Rabu (10/7).


Sedari siang, bubur sudah mulai dimasak di sebuah jimbeng (panci besar). Bahan-bahan seperti beras, daging sapi, aneka rempah dimasukkan satu per satu. Tak lupa minyak samin, inilah alasan kenapa dinamakan bubur samin, dicampurkan ke adonan bubur. Sekitar pukul 15.00, bubur sudah matang dan siap disajikan.


Bakda Ashar, warga sudah banyak berdatangan dan berkumpul di halaman masjid. Tiap orang membawa satu atau lebih wadah untuk bubur. Wadah kemudian ditaruh di atas meja, untuk kemudian akan diisi bubur oleh petugas pembagi.


Rosyidi (68) menjelaskan, panitia setiap hari membuat sekitar 40 Kg bubur samin. Bubur kemudian dibagi menjadi 900 porsi. “Pembagiannya 700 porsi untuk warga umum, 200 porsi untuk takjil berbuka di masjid,” terangnya.


Semakin sore, warga yang datang semakin banyak. Hujan tidak menghilangkan antusiasme mereka untuk mendapatkan bubur samin. Acid salah satunya, siswa kelas VI SD Darussalam ini datang bersama dua temannya.


“Setiap puasa, saya selalu ke sini (Masjid Darussalam,-red) untuk mendapat bubur samin,” ungkapnya.


Pembagian bubur samin di Masjid Darussalam ini akan berlangsung setiap hari selama bulan puasa. Selain bubur samin, aneka hidangan juga disediakan untuk takjil. Diantaranya kurma, kopi dan susu.


Redaktur : A. Khoirul Anam

Kontributor: Ajie Najmuddin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar