Rabu, 12 Juni 2013

“BMX Batman” Beroda Empat, Tunggangan Baru Dimas


“BMX Batman” Beroda Empat, Tunggangan Baru Dimas

 

Sabtu sore 25 Mei 2013 yang cerah, Dimas Bramantya, dengan sebuah bahasa yang hanya dimengerti oleh Ayah dan Mamanya segera dengan cepat dipahami oleh keduanya. Si Mama lantas “menowel” Ayah yang sedang asyik bermain catur dengan Mas Rizal di samping Abang Abiel yang khusyuk membaca dan menghayati komik kesukaannya, Donal Bebek.

 

Setelah menyelesaikan permainan catur dengan cara rela mengalah: seter disodorkan, benteng diumpankan, dan beberapa kuda dikorbankan, yang mana membuat Mas Rizal bisa men-skak mat Ayahnya, maka si Ayah kemudian mengeluarkan karisma kesayangannya.

 

Berboncengan bersama, tibalah di sebuah lokasi yang telah diisyaratkan oleh Dimas sebelumnya. Toko Sepeda “Nusantara Makmur”, sebuah tempat yang tidak begitu jauh dari kediaman Dimas.

 

Tidak memerlukan waktu yang begitu lama untuk menimbang, memutuskan, dan menetapkan sebuah pilihan. Dikarenakan sudah beberapa kali mampir untuk survey, kebulatan tekad akhirnya jatuh kepada “BMX Batman” Hitam Kuning Beroda Empat.

 



 

Pilihan dijatuhkan kepada warna hitam berbalut kuning dikarenakan Dimas ingin memiliki benda yang mirip dengan kepunyaan Mas-nya, Rizal, Scorpion Kuning.

 

Perakitan juga tidak memerlukan waktu yang lama, hanya kurang dari 30 menit dan dia langusng sudah bisa dituntun oleh Dimas. Tidak sekedar dituntun, tapi dia juga dibawa memutar-mutar di pelataran Nusantara Makmur. Dorong ke sana, dorong ke sini sambil teriak-teriak kegirangan.

 



 

Setelah semua proses administrasi terselesaikan, surat garansi sudah di tangan, dan kuitansi juga terpegang, Dimas sudah dengan tidak sabar mengajak kembali pulang untuk memamerkan hadiah yang baru di dapatnya. Dipamerkan kepada Mas Rizal, kepada Abang Abiel, dan juga kepada semua teman-teman sepermainannya.

 

“Endaaaak…”, begitu teriak Dimas ketika Mas Rizal mencoba memegang hadiahnya.

 

“Angaaaannnnnn…”, dia akan teriak lebih kencang ketika Abang Abiel sekedar menyentuhnya.

 

Singkat kata, semua orang tidak boleh menyentuh hadiah barunya. Dorong sana, dorong sini. Hanya itu yang bisa dilakukan Dimas, tanpa berani menaikinya.

 



 

Akhirnya, jam berganti jam, sore berganti petang, petang berganti malam, dan malam berganti pagi. Rembulan berganti mentari.

 

Esoknya, setelah tenaga dirasakan pulih, kesegaran telah berangsur kembali, Dimas menantang kembali Ayahnya untuk bermain-main dengan Batman-nya. Dengan mengenakan seragam biru muda, Dimas mengajak Ayahnya memutari seluruh kompleks prefektur Panda Sembilan dengan tiada henti. Walaupun sudah berani naik ke atas sadel, tetap saja belum bisa menggowes memutar pedal. Ya, hanya dinaiki saja.

 



 

Setalah berlatih sekian puluh jam dan sekian hari, pengalaman jam mendorong dan menaiki Batmannya pun bertambah. Keberanian dan kepercayaan dirinya pun meningkat sekitar 700% dari awal. Akhirnya, selang beberapa hari selanjutnya, Dimas pun dengan percaya diri yang sangat tinggi berani menantang para senior dan jenderal-jenderal pesepeda untuk bertarung.

 



 

Dimas Bramantya fii Waqtil Maghribi, Selamat Ulang Tahun. Semoga sehat selalu. []

 

ANANTO PRATIKNO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar