Senin, 17 September 2012

Adhie: Century of Darkness


Century of Darkness

Minggu, 09 September 2012 , 12:36:00 WIB

Oleh: Adhie M. Massardi

 

CENTURY of Darkness adalah judul tulisan di tabloid politik Indonesia Monitor edisi pertengahan September 2009, persis tiga tahun lalu.


Jangan salah, kolom ini sama sekali tidak mengulas Centuries of Darkness, buku karya sejarawan pop Inggris Peter James dkk (1991) yang mengungkap adanya Abad-abad Kegelapan dalam sejarah umat manusia, berdasarkan temuan arkeologi dari zaman prasejarah hingga pasca-abad perunggu yang dirangkai dengan cerita keagamaan para nabi. Memang agak ganjil, tapi lumayan menarik.


Sedangkan Century of Darkness merupakan catatan sejarah politik Indonesia kontemporer. Makanya, mudah ditebak, kata "Century" dalam tajuk tersebut bukan berasal dari century bahasa Inggris yang artinya "abad". Melainkan diambil dari nama Bank Century yang ketika itu sedang jadi primadona politik nasional karena terbongkarnya skandal rekayasa bailout bank tersebut yang merugikan keuangan negara Rp 6,7 triliun!


Karena melibatkan para penguasa tinggi di Istana, kecuali Wakil Presiden (waktu itu) Jusuf Kalla, skandal keuangan terbesar era reformasi ini menjadi berbelit-belit, tepatnya, dibikin sangat rumit penjelesannya sehingga sulit diuarikan dan ditentukan siapa saja orang yang paling bertanggungjawab yang bisa dikirim ke penjara.


Penulis Century of Darkness ketika itu sudah mengingatkan, kalau skandal Century ini tidak bisa segera diungkap, akan menimbulkan dampak kerusakan moral sistemik. Sebab akan merusak dua prinsip dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara: Clean Government dan Good Governance.


Kecemasan penulis Century of Darkness ketika itu memang bisa dipahami. Karena beberapa pekan lagi setelah tulisan itu dipublikasikan, Susilo Bambang Yudhoyono akan dilantik sebagai Presiden RI untuk masa jabatan periode kedua. Kali ini bersama Boediono, Gubernur Bank Indonesia, arsitek penggelontoran uang negara Rp 6,7 triliun ke bank "ecek-ecek" yang dikuasai para kriminal itu.


Benar, kalau skandal rekayasa bailout Bank Century tidak bisa lekas dibongkar, rezim Yudhoyono periode kedua akan tersandera oleh kasus ini. Sebab rekayasa bailout Bank Century ini memang diprovokasi oleh Perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang) No 4 tahun 2008, yang mengandung pasal ganjil:


Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, dan/atau pihak yang melaksanakan tugas sesuai Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang ini tidak dapat dihukum karena telah mengambil keputusan atau kebijakan yang sejalan dengan tugas dan wewenangnya sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang ini. (Pasal 29, Perppu No 4 Tahun 2008 tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan)


Dengan demikian, pemerintah Yudhoyono niscaya tak akan bisa berbuat apa-apa kecuali mengikuti apa kata "para penyandera". Termasuk bila anak buahnya melakukan korupsi secara telanjang dan mencolok mata. Padahal yang dijadikan sandera itu termasuk seluruh rakyat Indonesia, dan masa depan bangsa!


Tentang skandal rekayasa bailout Bank Century ini, Presiden Yudhoyono, kata Menkeu (waktu itu) Sri Mulyani, tidak terlibat. Tapi Misbakhun, anggota DPR dari PKS yang karena terlalu nyaring bicara Century akhirnya dikriminalisasi dan masuk bui, bisa membuktikan sebaliknya.


Sedangkan Jusuf Kalla sebagai Wapres (ketika itu) mengaku tidak tahu menahu. Gubernur Bank Indonesia (waktu itu) Boediono yang paling bertanggungjawab dalam skandal ini juga bungkam. Sementara polisi dan KPK yang harus membongkar skandal ini malah sibuk saling tuding. Sampai detik tulisan ini dibuat.


Tentu saja kita tak ingin skandal ini betul-betul mengilhami lahirnya buku Century of Darkness, "Abad Kegelapan bagi Bangsa Indonesia". Sehingga setiap pejabat negara boleh korupsi sesuka hati, tanpa pernah ada sangsi. Karena menyontoh para penguasa di level yang lebih tinggi.


Sementara penguasa tertinggi tak bisa berbuat apa-apa karena ditakut-takuti bawahannya yang akan membongkar skandalnya bila memasalahkan korupsi para pembantunya.


Kini, tiga tahun setelah terbitnya kolom Century of Darkness, tanda-tanda bangsa Indonesia akan memasuki “abad kegelapan moral” ternyata semakin nyata. Skandal rekayasa bailout Bank Century ternyata tetap gelap.


Maka dalam waktu dekat, bangsa Indonesia bisa segera menyatakan: "Selamat tinggal, Matahari bangsa…!" []

 

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar