Kamis, 10 Februari 2022

(Ngaji of the Day) Tabel 99 Asmaul Husna dan Artinya

Rasulullah pernah menyebut secara eksplisit bahwa Allah memiliki 99 nama indah atau lebih dikenal sebagai Asmaul Husna (pelafalan yang lebih tepat sejatinya adalah al-asmâ’ al-ḫusnâ). Sabda Nabi tersebut terekam dalam hadits shahih riwayat Imam Muslim.

 

Doa Asmaul Husna Asmaul

 

Husna memiliki keistimewaan-keistimewaan, salah satunya sebagai doa. Dalam surat al-A'raf ayat 180 disebutkan,

 

وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا، وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ، سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

 

Artinya, “Allah memiliki Asmaul Husna maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna (nama-nama terbaik) itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka kerjakan” (QS. Al-Araf : 180).

 

Karena itu tidak heran bila lafal doa yang kita jumpai nyaris selalu menyertakan satu atau lebih nama Allah yang terdapat dalam 99 Asmaul Husna, seperti Yâ Raḫmân, Yâ Karîm, Yâ Razzâq, Yâ Fattâḫ, dan lain sebagainya. Bahkan sebagian ulama secara khusus menyusun doa yang mereka beri nama Du‘â al-Asmâ al-Ḫusna (Doa Asmaul Husna). Sebagian lagi menyusun nadham atau syair yang berisi seluruh nama-nama agung itu. Baik doa maupun nadham, susunan redaksinya bisa berbeda-beda, mengikuti ijtihad para ulama dalam merangkai untaian pujian dan doa.

 

Wirid Asmaul Husna

 

Asmaul Husna juga menjadi wirid atau amalan rutin para ulama sejak zaman dulu karena keutamaan dan rahasia di dalamnya. Asmaul Husna diyakini sebagai media (tawasul) paling manjur dalam membuka berbagai pintu kebahagiaan secara lahir maupun batin. Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki al-Hasani dalam kitab Abwabul Faraj (1971: 132) menyebut, sebagian ulama salaf tiap bakda shalat Maghrib memiliki rutinitas bersama teman-temannya membaca surat Yasin, dilanjut melantunkan Asmaul Husna, doa Asmaul Husna, lalu memohon sesuatu kepada Allah.

 

Ulama besar tasawuf Al-Azhar kelahiran Sudan, Syekh Shalih al-Ja'fari bercerita bahwa melantunkan Asmaul Husna merupakan salah satu wirid tarekat guru beliau. Alam raya dan seisinya diyakini sebagai manifestasi nama-nama Allah. Sehingga, siapa saja yang memanjatkan doa dengan Asmaul Husna, ia tak ubahnya sedang menarik seluruh kebaikan datang kepadanya, dan membentengi dirinya dari berbagai ancaman keburukan. Ketika seseorang, misalnya, melantunkan Yâ Raḫmân (wahai Yang Maha Penyayang) maka sesungguhnya ia sedang memohon limpahan kasih sayang atau rahmat dari Allah; saat membaca Yâ Lathîf (wahai Yang Mahalembut) maka sejatinya ia sedang memohon kelembutan; kala membaca Yâ Ghafûr (wahai Yang Maha Pengampun) maka sama halnya ia tengah meminta ampunan; ketika melantunkan Yâ Razzâq (wahai Yang Maha Pemberi rezeki) maka tak ubahnya ia sedang menarik rezeki datang menghampirinya, dan begitu seterusnya (Sayyid Muhammad al-Maliki, Abwabul Faraj, 1971: 132).

 

Dengan demikian, bagi Syekh Shalih al-Ja'fari, Asmaul Husna lebih dari sekadar deretan nama-nama agung yang “hanya” bisa menjadi media atau tawasul untuk doa-doa. Asmaul Husna di mata beliau sudah mengandung doa itu sendiri, bahkan lebih luas. Seseorang secara tidak langsung sedang berusaha menyerap limpahan kebaikan dan menyingkirkan keburukan-keburukan saat melantunkan Asmaul Husna, sesuai dengan masing-masing makna dari nama-nama yang disebut.

 

Tabel 99 Asmaul Husna No Asmaul Husna

 

1 Ar-Rahmânu الرَّحْمـٰنُ  Yang Maha Pengasih

2 Ar-Raḫîmu الرَّحِيْمُ  Yang Maha Penyayang

3 Al-Maliku الْمَلِكُ  Yang Maha Merajai/Memerintah

4 Al-Quddûsu الْقُدُّوْسُ  Yang Mahasuci

5 As-Salâmu السَّلاَمُ  Yang Maha Memberi Kesejahteraan

6 Al-Mu’minu الْمُؤْمِنُ  Yang Maha Memberi Keamanan

7 Al-Muhaiminu الْمُهَيْمِنُ  Yang Maha Pemelihara

8 Al-`Azizu الْعَزِيْزُ  Yang Memiliki Mutlak Kegagahan

9 Al-Jabbâru الْجَبَّارُ  Yang Maha Perkasa

10 Al-Mutakabbiru الْمُتَكَبِّرُ  Yang Maha Megah

 

11 Al-Khâliqu الْخَالِقُ  Yang Maha Pencipta

12 Al-Bâri’u الْبَارِئُ  Yang Maha Melepaskan

13 Al-Mushawwiru الْمُصَوِّرُ  Yang Maha Membentuk Rupa (makhluknya)

14 Al-Ghaffaru الْغَفَّارُ  Yang Maha Pengampun

15 Al-Qahhâru الْقَهَّارُ  Yang Maha Memaksa

16 Al-Wahhâbu الْوَهَّابُ  Yang Maha Pemberi Karunia

17 Ar-Razzâqu الرَّزَّاقُ  Yang Maha Pemberi Rezeki 1

8 Al-Fattâhu الْفَتَّاحُ  Yang Maha Pembuka Rahmat

19 Al-`Alîmu الْعَلِيْمُ  Yang Maha Mengetahui (Memiliki Ilmu)

20 Al-Qâbidlu الْقَابِضُ  Yang Maha Menyempitkan (makhluknya)

 

21 Al-Bâsithu الْبَاسِطُ  Yang Maha Melapangkan (makhluknya)

22 Al-Khâfidlu الْخَافِضُ  Yang Maha Merendahkan (makhluknya)

23 Ar-Râfi`u الرَّافِعُ  Yang Maha Meninggikan (makhluknya)

24 Al-Mu`izzu الْمُعِزُّ  Yang Maha Memuliakan (makhluknya)

25 Al-Mudzillu الْمُذِلُّ  Yang Maha Menghinakan (makhluknya)

26 As-Samî`u السَّمِيْعُ  Yang Maha Mendengar

27 Al-Bashîru الْبَصِيْرُ  Yang Maha Melihat

28 Al-Ḫakamu الْحَكَمُ  Yang Maha Menetapkan

29 Al-`Adlu الْعَدْلُ  Yang Mahaadil

30 Al-Lathîfu اللَّطِيْفُ  Yang Mahalembut

 

31 Al-Khabîru الْخَبِيْرُ  Yang Maha Mengetahui Rahasia

32 Al-Ḫalîmu الْحَلِيْمُ  Yang Maha Penyantun

33 Al-`Adhîmu الْعَظِيْمُ  Yang Mahaagung

34 Al-Ghafûru الْغَفُوْرُ  Yang Maha Pengampun

35 Asy-Syakûru الشَّكُوْرُ  Yang Maha Pembalas Budi (Menghargai)

36 Al-`Aliyyu العَلِيُّ  Yang Maha Tinggi

37 Al-Kabîru الْكَبِيْرُ  Yang Maha Besar

38 Al-Ḫafîdhu الْحَفِيْظُ  Yang Maha Menjaga

39 Al-Muqîtu الْمُقِيْتُ  Yang Maha Pemberi Kecukupan

40 Al-Ḫasîbu الْحَسِيْبُ  Yang Maha Membuat Perhitungan

 

41 Al-Jalîlu الْجَلِيْلُ  Yang Mahamulia

42 Al-Karîmu الْكَرِيْمُ  Yang Maha Pemurah

43 Ar-Raqîbu الرَّقِيْبُ  Yang Maha Mengawasi

44 Al-Mujîbu الْمُجِيْبُ  Yang Maha Mengabulkan

45 Al-Wâsi`u الْوَاسِعُ  Yang Maha Luas

46 Al-Ḫakîmu الْحَكِيْمُ  Yang Maha Maka Bijaksana

47 Al-Wadûdu الْوَدُوْدُ  Yang Maha Pencinta

48 Al-Majîdu الْمَجِيْدُ  Yang Maha Mulia

49 Al-Bâ`itsu الْبَاعِثُ  Yang Maha Membangkitkan

50 Asy-Syahîdu الشَّهِيْدُ  Yang Maha Menyaksikan

 

51 Al-Ḫaqqu الْحَقُّ  Yang Mahabenar

52 Al-Wakîlu الْوَكِيْلُ  Yang Maha Memelihara

53 Al-Qawiyyu الْقَوِيُّ  Yang Mahakuat

54 Al-Matînu الْمَتِيْنُ  Yang Mahakokoh

55 Al-Waliyyu الْوَلِيُّ  Yang Maha Melindungi

56 Al-Ḫamîdu الْحَمِيْدُ  Yang Maha Terpuji

57 Al-Muḫshî الْمُحْصِيْ  Yang Maha Mengalkulasi

58 Al-Mubdi’u الْمُبْدِئُ  Yang Maha Memulai

59 Al-Mu`idu الْمُعِيْدُ  Yang Maha Mengembalikan Kehidupan

60 Al-Muḫyi الْمُحْيِ  Yang Maha Menghidupkan

 

61 Al-Mumîtu الْمُمِيْتُ  Yang Maha Mematikan

62 Al-Ḫayyu الْحَيُّ  Yang Mahahidup

63 Al-Qayyûmu الْقَيُّوْمُ  Yang Mahamandiri

64 Al-Wâjidu الْوَاجِدُ  Yang Maha Penemu

65 Al-Mâjidu الْمَاجِدُ  Yang Mahamulia

66 Al-Wâḫidu الْوَاحِدُ  Yang Maha Tunggal

67 Al-Aḫadu الْأَحَدُ  Yang Maha Esa

68 Ash-Shamadu الصَّمَدُ  Yang Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta

69 Al-Qâdiru الْقَادِرُ  Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan

70 Al-Muqtadiru الْمُقْتَدِرُ  Yang Maha Berkuasa

 

71 Al-Muqaddimu الْمُقَدِّمُ Yang Maha Mendahulukan

72 Al-Muakhiru الْمُؤَخِّرُ Yang Maha Mengakhirkan

73 Al-Awwalu الْاَوَّلُ Yang Mahaawal

74 Al-Âkhiru الْآخِرُ Yang Mahaakhir

75 Adh-Dhâhiru الظَّاهِرُ Yang Mahanyata

76 Al-Bâthinu الْبَاطِنُ Yang Maha Ghaib

77 Al-Wâlî الْوَالِي Yang Maha Memerintah

78 Al-Muta`âli الْمُتَعَالِي Yang Maha Tinggi

79 Al-Barru الْبَرُّ Yang Maha Penderma

80 At-Tawwabu التَّوَّابُ Yang Maha Penerima Tobat

 

81 Al-Muntaqimu الْمُنْتَقِمُ  Yang Maha Penuntut Balas

82 Al-`Afuwwu الْعَفُوُّ  Yang Maha Pemaaf 8

3 Ar-Ra’ûfu الرَّؤُوْفُ  Yang Maha Pengasih

84 Mâlikul-mulki مَالِكُ الْمُلْكِ  Yang Maha Penguasa Kerajaan (Semesta)

85 Dzul-Jalâli wal-Ikram ذُوْ الْجَلَالِ وَالْاِكْرَامِ  Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan

86 Al-Muqsithu الْمُقْسِطُ  Yang Mahaadil

87 Al-Jâmi`u الْجَامِعُ  Yang Maha Mengumpulkan

88 Al-Ghaniyyu الْغَنِيُّ  Yang Maha Berkecukupan

89 Al-Mughnî الْمُغْنِيْ  Yang Maha Memberi Kekayaan

90 Al-Mâni`u الْمَانِعُ  Yang Maha Mencegah

 

91 Adl-Dlâru الضَّارُ  Yang Maha Memberi Derita

92 An-Nâfi`u النَّافِعُ  Yang Maha Memberi Manfaat

93 An-Nûru النُّوْرُ  Yang Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi Cahaya)

94 Al-Hâdî الْهَادِيْ  Yang Maha Pemberi Petunjuk

95 Al-Badî`u الْبَدِيْعُ  Yang Maha Pencipta

96 Al-Bâqî الْبَاقِيْ  Yang Mahakekal

97 Al-Wâritsu الْوَارِثُ  Yang Maha Pewaris

98 Ar-Rasyîdu الرَّشِيْدُ  Yang Mahapandai

99 Ash-Shabûru الصَّبُوْرُ  Yang Mahasabar

 

Demikian daftar 99 nama indah Allah atau Asmaul Husna.

 

Jumlah Asmaul Husna

 

Sebenarnya terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama terkait jumlah nama-nama Allah. Sebagian mengatakan bahwa nama Allah pada dasarnya tidak terbatas pada angka tertentu. Ada pula yang berpendapat, bahwa jumlah nama itu terbatas di angka tertentu (100, 1000, 99, dan lainnya) meskipun sebagian nama-nama-Nya tidak diketahui manusia secara keseluruhan. Pendapat bahwa Asmaul Husna berjumlah 99 adalah paling populer dengan berpatokan pada hadits di atas. Wallahu a'lam. []

 

Sumber: NU Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar